Liputan6.com, Jakarta Muncul rasa tak nyaman saat melakukan penetrasi seksual bisa jadi sesuatu yang sangat mengganggu. Keluhan satu ini salah satunya bisa disebabkan akibat vaginismus.
Vaginismus merupakan kelainan otot vagina yang menyebabkan munculnya rasa tegang tanpa disengaja saat ada sesuatu yang masuk ke area vagina. Gejala vaginismus bisa terasa saat seseorang melakukan penetrasi seksual maupun ketika menggunakan tampon, maupun menstrual cup.
Baca Juga
Mengutip keterangan laman Klikdokter, Kamis (13/4/2023), beberapa wanita biasanya akan menyadari soal vaginismus saat pertama kali berhubungan intim, menggunakan tampon atau menstrual cup. Namun, ada pula yang baru menyadari vaginismus setelah bertahun-tahun merasakan gejalanya.
Advertisement
Lantas, apa yang sebenarnya menjadi penyebab vaginismus?
Ragam Penyebab Vaginismus
Penyebab vaginismus sesungguhnya tidak diketahui dengan persis. Namun, biasanya vaginismus dikaitkan oleh stres emosional seperti kecemasan atau ketakutan akan hubungan seks, menurut WebMD.
Selain itu, hal-hal seperti riwayat trauma sendiri dianggap dapat memicu wanita memiliki fobia spesifik. Fobia spesifik itulah yang bisa menimbulkan rasa takut yang besar pada situasi yang sebenarnya tidak berbahaya, namun bisa membuat seseorang menghindar dan merasa cemas.
Fobia spesifik sendiri dapat disebabkan oleh pengalaman penetrasi yang tidak menyenangkan, pelecehan seksual, melahirkan, dan pemeriksaan ginekologi yang sakit. Sehingga meningkatkan risiko terjadinya vaginismus pada wanita.
Rasa Cemas dan Takut Bisa Jadi Penyebab Vaginismus
Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Sexual Health menemukan bahwa rasa cemas dan takut turut punya andil dalam penyebab vaginismus.
Pasalnya, perasaan cemas dan takut dapat menyebabkan wanita menghindari aktivitas seksual, pemeriksaan ginekologi, pemakaian tampon, maupun menstrual cup.
Meningkatnya rasa takut saat berhubungan seksual itulah yang dianggap dapat memicu kontraksi dari otot panggul dan nyeri, sehingga penetrasi sulit dilakukan.
Terlebih, kegagalan melakukan penetrasi tersebut bisa menimbulkan pikiran negatif. Seperti ditinggalkan pasangan, misalnya. Sehingga tingkat kecemasan semakin bertambah dan vaginismus bisa semakin bertambah parah.
Di samping itu, kondisi medis seperti kanker rahim turut bisa meningkatkan risiko vaginismus. Hal ini lantaran efek samping radioterapi bisa berisiko menyebabkan vaginismus dalam beberapa kasus.
Advertisement
Gejala Vaginismus yang Umumnya Muncul
Vaginismus menyebabkan kejang di sekitar otot vagina. Sehingga, lubang vagina menyempit dan menyulitkan sesuatu untuk masuk ke dalamnya. Termasuk penis, jari, tampon, maupun menstrual cup.
Vaginismus biasanya mulai terasa saat vagina disentuh. Berikut gejala yang bisa dirasakan orang dengan vaginismus.
- Kesulitan untuk melakukan penetrasi akibat kejang otot atau rasa nyeri
- Nyeri atau rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual
- Nyeri saat pemeriksaan pelvis oleh dokter ginekologi
- Nyeri saat menggunakan tampon atau menstrual cup
- Keluhan saat berhubungan seksual, seperti “terhantam tembok”
- Muncul perasaan cemas saat akan melakukan hubungan seksual
- Fobia berhubungan seks karena rasa nyeri yang mungkin timbul
- Tingkat stres yang mengalami peningkatan karena gejala
Gejala Vaginismus Akan Berbeda pada Tiap Wanita
Tingkat keparahan dan jenis vaginismus yang dialami tentunya akan berkontribusi pada gejala yang dialami. Pada beberapa wanita, hubungan seks masih bisa dilakukan. Namun, pada kemudian hari, hubungan seks terganggu karena vaginismusnya.
Ada pula beberapa pengobatan yang bisa dilakukan pasien vaginismus. Seperti terapi topikal yang dapat membantu meredakan nyeri akibat vaginismus dengan obat oles. Terapi topikal ini dilakukan dengan memberikan krim mengandung lidocaine.
Selanjutnya, terapi dasar panggul. Terapi satu ini dilakukan lantarn otot dasar panggul memiliki beberapa kelompok otot yang salah satunya adalah vagina. Sehingga jika mengalami gangguan, terapi dasar panggul bisa membantu mengatasi vaginismus.
Wanita dengan vaginismus juga bisa menjalani terapi seks. Sesi terapi ini dianggap bermanfaat untuk Anda dan pasangan dalam memahami vaginismus.
Advertisement