Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Maxi Rein Rondonuwu melepas tim pemantauan pos kesehatan di jalur mudik Lebaran Idul Fitri 2023.
Tim ini dikirim ke berbagai jalur mudik yakni Jakarta - Surabaya, Jakarta-Palembang, Jalur Pantai Selatan (Pansela), dan Surabaya-Banyuwangi-Denpasar.
Baca Juga
Menurut Maxi, dalam mudik Lebaran 2023, masyarakat sudah tidak merasa berada dalam situasi COVID-19. Maka dari itu, pihaknya memberi perhatian pada dua hal inti dalam pelepasan tim kali ini. Yakni pertama soal pengawasan COVID-19 dan kedua tentang pelayanan kesehatan.
Advertisement
Sejauh ini, menurut pengawasan Kemenkes, COVID-19 mengalami peningkatan kasus jelang Lebaran. Kasus harian per Minggu 16 April 2023 bertambah sebanyak 904 menurut Satgas COVID-19.
“Tapi kalau dilihat dari indikator WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) secara komunitas masih di bawah level satu. Jadi, kami harapkan mereka (pemudik) patuh melakukan booster sekali pun ada peningkatan kami harapkan aman,” kata Maxi dalam pelepasan tim pemantauan pos kesehatan di Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023).
Maxi menambahkan, pemakaian masker tetap diperlukan terutama di tempat-tempat umum.
“Masker di tempat-tempat umum, apalagi di gedung, kendaraan, bus, pesawat diharapkan pakai masker. Hand sanitizer juga paling penting, cuci tangan itu salah satu yang paling penting,” tambah Maxi.
Antisipasi Kenaikan COVID-19 Pasca Mudik
Maxi juga menyampaikan bahwa saat ini dunia sedang dalam masa transisi dari pandemi ke endemi COVID-19.
Untuk itu, ada tiga hal yang penting dilakukan untuk mencegah kenaikan kasus terutama setelah mudik Lebaran.
“Yang pertama tentu peningkatan surveilans tetap dilakukan, testing, tracing, itu tetap dilakukan. Yang kedua kita perkuat surveilens genomik, ada 49 lab yang sudah bisa genomic tentu kita akan tingkatkan. Jadi kita harapkan semua kasus yang ada di rumah sakit kita ambil sampelnya untuk diperiksa.”
Antisipasi selanjutnya adalah terapetik, menurut Maxi rumah sakit saat ini sangat siap untuk melakukan tindakan terapetik termasuk pemberian obat.
“Kita bersyukur juga mendapat hibah dari Amerika dan Australia obat Paxlovid.”
Advertisement
Menyiapkan Tempat Tidur dan Vaksinasi
Pihak Maxi juga menyiapkan tempat tidur rumah sakit dan vaksinasi sebagai langkah antisipasi terjadinya kasus pasca Lebaran.
“Tempat tidur tentu disiapkan untuk antisipasi. Vaksinasi tentu kita sampaikan ke masyarakat untuk melakukan booster.”
Di jalur mudik, fasilitas vaksinasi juga telah disiapkan. Setiap posko dapat melayani suntikan vaksinasi bagi yang membutuhkan.
“Disiapkan, di setiap posko itu disiapkan. Jadi kalau ada yang belum booster itu bisa dibooster di posko-posko, kemarin saya ke Banten dan saya lihat ada persiapan vaksinasi.”
Siapkan Ambulans
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes RI Yanti Herman mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan Public Safety Center (PSC 119) di masing-masing kota.
Ini bisa berupa ambulans roda empat maupun roda dua. Ambulans roda dua atau ambulans motor adalah sepeda motor yang dilengkapi sirine dan logistik untuk mengantarkan pasien ke fasilitas Kesehatan.
“Data yang kemarin dikirim oleh daerah ada 352 yang sudah siap. Terkait kendaraan motor, itu digunakan saat terjadi kemacetan. Pengalaman kemarin di Pelabuhan itu suka macet, jadi kalau ada yang butuh layanan Kesehatan motor itu yang bergerak ke sana.”
“Jika pasien perlu dievakuasi ya dibawa, kalau tidak, minimal tenaga kesehatan yang membawa ambulans roda dua itu bisa memberi pelayanan,” tambah Yanti.
Jadi, lanjutnya, pelayanan yang dilakukan di masing-masing posko adalah pelayanan medik dasar. Jika ada yang butuh dirujuk maka ambulans yang akan mengevakuasi, ini menjadi alas an mengapa posko tersebut bekerja sama dengan dinas Kesehatan (Dinkes).
Advertisement