Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Mohammad Syahril mengatakan untuk memastikan status COVID-19 sebelum mudik Lebaran Idul Fitri 2023, masyarakat bisa melakukan tes COVID-19 mandiri.
“Kita ada mudik Lebaran, jadi kita ingin nanti ada tes mandiri. Jadi, diharapkan nanti masyarakat tes antigen mandiri,” ujar Syahril dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/4/2023).
Baca Juga
Link Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Cara Membuat Bolu Kukus Gula Merah yang Empuk dan Aromatik, Pilihan Kue Tradisional Wajib untuk Hajatan
Jelang Big Match Timnas Indonesia vs Jepang, Greg Nwokolo dan Bung Towel Debat Panas Bahas Kans Skuad Garuda
Syahril mengakui bahwa tes COVID-19 mandiri tidak gampang. Tidak semudah tes kehamilan atau tes gula darah. Sehingga, bisa saja ada salah interpretasi.
Advertisement
Guna meminimalisasi kesalahan tersebut, masyakat harus memastikan membeli alat tes COVID-19 mandiri yang sudah memiliki izin edar serta memperhatikan petunjuk penggunaan seperti disampaikan Edi Setiawan dari Direktorat Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kemenkes RI.
"Di produk ada petunjuk penggunaan, masyarakat harus benar-benar melakukan petunjuk penggunaan. Lakukan semua langkah, jangan sampai melewatkan langkah yang sudah tertera dalam petunjuk penggunaan," kata Edi di kesempatang yang sama.
Lebih lanjut, Edi mengatakan bahwa alat tes mandiri COVID-19 terdiri dari buatan dalam dan luar negeri. Masyarakat dapat membeli produk tes cepat antigen mandiri di toko alat kesehatan, apotek, dan tempat lain yang memiliki izin pendistribusian alat kesehatan.
2 Produk yang Telah Dapat Izin Edar
Pastikan produk tes cepat antigen mandiri yang dibeli telah memiliki izin edar. Saat ini telah terdapat dua produk tes cepat antigen mandiri yang telah disetujui izin edarnya dan memiliki kode _Quick Response_ (QR) yang terhubung dengan aplikasi SATUSEHAT, yakni:
- FASTCLEAR Q COVID-19 Ag Nasal
- Panbio COVID-19 Antigen Self-Test.
Produk tes mandiri memiliki kode _Quick Response_ (QR) yang terhubung dengan aplikasi SATUSEHAT. Kode QR berisi kode unik pada tiap produk, sebagai tanda pengenal produk agar mampu telusur dan tidak dapat digunakan kembali.
Laporkan Hasil ke Satu Sehat Mobile
Tes COVID-19 mandiri yang dilakukan masyarakat menggunakan metode nasal. Yakni dengan mengambil sampel cairan di sekitar hidung tidak sampai masuk ke dalam.
“Dalam tes mandiri, masyarakat hanya menggunakan metode nasal. Artinya, hanya memasukkan alat ke dalam hidung bukan ke bagian dalam seperti yang dilakukan tenaga kesehatan,” kata Edi dalam kesempatan yang sama.
Usai melakukan tes COVID-19 mandiri lalu melaporkan hasil tes cepat antigen mandiri melalui aplikasi SATU SEHAT Mobile. Caranya unggah hasil tes dengan cara pindai kode QR dan mengisi data yang diperlukan.
Saat hasil menunjukkan positif, maka akan dilakukan tes lanjutan dengan PCR untuk memastikan kebenaran hasil tes. Pemerintah juga memberikan layanan telemedisin bagi masyarakat dengan hasil tes positif COVID-19.
Advertisement
Potensi Kesalahan dari Faktor Alat Masih Ada
Edi mengungkapkan bahwa potensi kesalahan dari faktor alat pun masih mungkin terjadi.
“Kesalahan dari produk pasti ada, bisa jadi, mungkin karena penyimpanannya atau segala macamnya. Enggak masalah karena pasti akan dikonfirmasi ulang dengan PCR,” kata Edi.
Terlepas dari berbagai kemungkinan kesalahan hasil, tes antigen mandiri ini memiliki manfaat yang cukup besar. Salah satunya yakni mempermudah proses deteksi dini.
“Yang harus kita ketahui bahwa dengan antigen mandiri ini kita bisa deteksi dini COVID-19, dengan tes ini kita bisa gampang melakukan pencegahan dan pengobatannya.”
Setelah deteksi dini mandiri dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melihat aplikasi SATUSEHAT. Dari aplikasi ini dapat dilihat tingkat keparahan gejala yang dialami.
“Nanti dilihat lebih lanjut apakah harus dirawat atau tidak. Jika gejalanya ringan, maka bisa isolasi mandiri di rumah,” pungkas Edi.
Buang Sampah
Usai menggunakan tes COVID-19 mandiri, masyarakat perlu memastikan alat tersebut dibuang dengan cara tepat. Berikut saran Kemenkes:
- Setelah selesai digunakan, swab kit dimasukkan ke dalam kantong plastik kemudian dilakukan disinfeksi dengan disinfektan dengan cara disemprotkan.
- Kantong plastik yang digunakan harus kuat/anti bocor.
- Kemudian digabung dengan sampah sejenis (plastik) dan tidak boleh dicampur/dimasukkan dengan sampah organik (sampah basah).
- Dilarang dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Advertisement