Sukses

Kucing Juga Bisa Stres, Penyebabnya Bisa dari Suara Kencang hingga Aroma Jeruk

Simak alasan kucing stres dan cara yang bisa dilakukan pemilik anabul untuk mengatasi.

Liputan6.com, Jakarta - Stres yang dialami kucing dapat memengaruhi kesehatannya. Namun, anak bulu (anabul) satu ini tentu tak dapat mengungkapkan saat dia sedang stres atau tertekan. 

Maka dari itu para pemilik kucing perlu mengetahui pemicu anabul stres dan cara mengatasinya.

1. Petir dan Kembang Api

Petir dan kembang api memiliki suara yang keras dan muncul pada waktu yang tak terduga. Hal ini dapat membuat kucing stres dan waspada, seperti melansir PetMD.

Seorang dokter hewan asal Michigan, Amerika Serikat (AS), Lauren Demos mengungkapkan, suara keras dan tak terduga dapat membuat kucing menganggap ada yang ingin menyerangnya.

"Mereka dapat merasa diperingatkan tentang situasi yang akan datang, dan mungkin mengharuskan mereka untuk berkelahi atau membela diri,” ujar presiden American Association of Feline Practitioners (AAFP) tersebut.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kucing tak seperti manusia, yang dapat mengetahui bahwa suara keras belum tentu berbahaya.

Hal selaras diungkap oleh Direktur Cornell Feline Health Center AS, Bruce Kornreich. “Kucing juga bisa menyamakan suara keras dengan pengalaman negatif. Dan terkadang, tidak ada penjelasan logis untuk reaksi mereka,” ungkapnya.

Untuk mengatasi ini, pemilik kucing disarankan untuk menempatkan anabul di ruangan kedap suara, seperti kata Bruce.

“Jika dia sudah menemukan tempat persembunyian, pertimbangkan untuk meninggalkannya di sana, karena memindahkannya ke tempat lain dapat meningkatkan stresnya,” ia menambahkan.

Ia juga mengingatkan untuk memastikan bahwa anabul dapat menjangkau kotak kotoran kucing di sana.

2 dari 4 halaman

2. Suara Kencang Manusia

Selain suara yang mengagetkan, kucing juga dapat tertekan dengan suara berfrekuensi tinggi. Suara kencang manusia yang dapat menyebabkan anabul cemas.

Penyebab lain karena kucing dapat mendengar banyak suara yang tidak dapat didengar manusia. “Seperti suara sekitar, misalnya bola lampu neon, monitor komputer, saklar lampu, dan siulan pemanas teh,” jelas Bruce.

Seorang dokter hewan di North Virginia, AS, Amy Learn mengungkap bahwa pendengaran kucing yang tajam berkembang sejak usia dini.

“Respons terhadap suara terlihat pada usia 10 hari, jadi kucing sangat sensitif dengan suara yang terjadi di sekitar mereka,” katanya.

Untuk menghindarinya, pemilik anabul perlu mengontrol nada suara ketika berada di dekatnya. Selain itu, letakkan kotak kotoran dan tempat makan kucing di lokasi yang jauh dari pemanas air.

Tak hanya itu, jauhkan juga dari barang lainnya di rumah yang dapat menimbulkan suara kencang.

3 dari 4 halaman

3. Aroma Jeruk yang Kuat

Aroma yang menyegarkan bagi manusia, bisa jadi malah membuat stres untuk kucing, misalnya aroma jeruk.

“Ini karena indera penciuman kucing kira-kira 14 kali lebih tajam dari manusia,” jelas Amy.

Ia mengungkap, aroma jus dari rasa yang beragam dapat meningkatkan stres pada kucing.

“Aroma manis dari jusnya, rasa asam dari aromanya, dan rasa pahit dari kulitnya bercampur menjadi satu dan aromanya menjadi sangat tajam,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Amy juga mengungkap bahwa beberapa jeruk bisa jadi beracun. Jika ingin memberi kucing jeruk, ia menyarankan untuk mengecek kondisi buah tersebut.

Tak hanya jeruk, ia mengingatkan pemilik kucing untuk memperhatikan aroma tajam lainnya.

“Hindari menggunakan semprotan atau pembersih beraroma jeruk di tempat tidur, mangkuk makanan, dan kotak kotoran mereka,” sarannya.

Selain itu, kurangi polusi dalam ruangan jika aroma yang tajam sulit untuk dihindari.

4 dari 4 halaman

4. Anjing, Kucing Lain, dan Hewan Pemangsa Lainnya

Suara dan aroma anjing menjadi penyebab utama kecemasan kucing. Hal ini diungkapkan oleh pemilik Elite Cat Care di Los Angeles, Elyse Kent. “Itu salah satu alasan utama saya memiliki praktik khusus kucing selama bertahun-tahun.”

Ini menjadi cukup menantang bagi pemilik kucing jika anjing juga dipelihara di rumah. 

Hal kedua adalah bau pipis kucing lain, mengutip Elyse. “Bau adalah cara kucing berkomunikasi satu sama lain. Ketika seekor kucing mencium urin kucing lain, privasi mereka seolah-olah telah diganggu,” ujarnya.

Aroma dari anjing, hewan pemangsa, dan bahkan kucing lain dapat membuat kucing gelisah dan takut. 

Elyse mengungkap, hal ini lantaran kucing adalah spesies mangsa. Jadi, sistem saraf mereka berevolusi untuk merespons stres terhadap beberapa situasi.

"Sistem saraf mereka telah berevolusi untuk menghasilkan respons stres yang tepat terhadap situasi yang mungkin perlu tindakan untuk mempertahankan diri,” jelasnya.

Untuk mengatasi hal ini, penting untuk memberikan jarak antara kucing dan hewan lain. Butuh waktu bagi mereka untuk beradaptasi. Namun, jika kucing tetap memberi respons yang kurang baik, membawanya ke dokter hewan merupakan langkah terbaik.