Sukses

5 Tips Jaga Kesehatan Saat Lebaran Idul Fitri, Termasuk Hindari Makan Balas Dendam

Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama memiliki tips menjaga kesehatan yang bisa tetap diterapkan saat Lebaran Idul Fitri maupun sesudahnya.

Liputan6.com, Jakarta Setelah satu bulan menjalani ibadah puasa, kondisi kesehatan berisiko menurun saat Lebaran Idul Fitri maupun setelahnya. Pasalnya, asupan yang masuk dalam tubuh bisa jadi tidak terkontrol.

Apalagi makanan khas Lebaran banyak yang identik dengan kolesterol tinggi, lemak, gula, berminyak, dan mengandung tepung berlebih lewat banyaknya variasi kue kering.

Menyikapi hal tersebut, Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara sekaligus Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Profesor Tjandra Yoga Aditama pun memiliki tips jaga kesehatan di Lebaran Idul Fitri, yang bisa tetap diterapkan saat Lebaran telah usai.

Lantas, apa sajakah itu? Berikut diantaranya:

1. Hindari Makan untuk Balas Dendam

Tips pertama untuk menjaga kesehatan di Lebaran Idul Fitri bisa dilakukan dengan menghindari makan untuk balas dendam. Sebab, apapun yang berlebihan sejatinya tidaklah baik.

"Walau sudah sebulan berpuasa maka jangan 'balas dendam' makan berlebihan di hari Lebaran dan hari-hari sesudahnya. Ingat, apapun yang berlebihan maka tentu tidak baik akibatnya," ujar Tjandra melalui keterangan pada Health Liputan6.com, Sabtu (22/4/2023).

Tjandra mengungkapkan bahwa panduannya bisa dilakukan dengan mengisi setengah piring makanan dengan sayuran dan buah, seperempatnya lagi dengan nasi atau sejenisnya seperti jagung atau gandum.

"Serta, seperempat lainnya kita isi dengan protein. Juga hati-hati bila mengonsumsi makanan yang tajam, pedas atau terlalu banyak lemak," kata Tjandra.

2 dari 4 halaman

2. Pilih Waktu yang Tepat Saat ke Tempat Wisata

Tjandra mengungkapkan bahwa tips kedua berkaitan dengan pergi ke tempat wisata. Menurutnya, penting untuk mengantisipasi penuhnya objek wisata dan pusat perbelanjaan yang hendak dituju.

"Untuk yang ingin berwisata di hari libur panjang ini, tentu perlu antisipasi penuhnya objek wisata dan pusat perbelanjaan," ujar Tjandra.

"Akan baik kalau mungkin memilih waktu yang tidak sedang puncak-puncaknya penuh," sambungnya.

3. Jangan Sampai Lelah Berlebihan

Ketiga, Tjandra menambahkan, hindari pula merasa lelah yang berlebihan terutama jika membawa anak-anak. Meskipun saat ini mudik sudah relatif bebas, Tjandra menyarankan agar tetap melakukan aktivitas dengan seimbang.

"Jangan lelah berlebihan, apalagi kalau membawa anak-anak. Waktu tidur juga harus tetap terjaga baik. Misalnya jangan jadi begadang berkepanjangan karena sudah lama tidak ketemu teman dan kerabat," kata Tjandra.

3 dari 4 halaman

4. Kelompok Rentan Perlu Ekstra Hati-Hati

Tjandra mengungkapkan bahwa angka COVID-19 di Indonesia sedang mengalami kenaikan. Sembari menunggu analisis ilmiah tentang kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia, tips keempat menurut Tjandra, penting untuk kelompok rentan agar ekstra hati-hati.

"Kelompok rentan seperti lansia, mereka dengan komorbid, dan lain-lain perlu tetap ekstra hati-hati dengan menggunakan masker di ruang tertutup. Sementara itu kalau ada yang punya keluhan tentu baiknya berkonsultasi ke petugas kesehatan," ujar Tjandra.

4 dari 4 halaman

5. Konsumsi Obat Rutin bagi Pasien Penyakit Kronik

Selanjutnya yang terakhir atau kelima, Tjandra menyarankan agar pasien penyakit kronik dan perlu mengonsumsi obat rutin agar tidak lupa meminum obatnya.

"Untuk yang punya penyakit kronik dan harus konsumsi obat rutin maka jangan lupa obatnya dimakan sesuai aturan," kata Tjandra.

"Di sisi lain, kalau selama di kampung halaman ada keluhan kesehatan maka segera konsultasi ke petugas kesehatan terdekat. Ingat, para pemudik akan menjalani arus balik yang bukan tidak mungkin akan padat dan melelahkan pula, yang membutuhkan fisik yang baik," pungkasnya.