Liputan6.com, Jakarta - Puasa Syawal adalah puasa sunnah selama enam hari yang dikerjakan umat Islam setelah Lebaran Idul Fitri.
Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam kitabnya Lathaif al-Ma'arif fima li Mawasim al-Am min al-Wadhaif menyebutkan bahwa ada lima keutamaan puasa Syawal, yaitu:
Baca Juga
Kabar Terbaru 9 Pemeran Anak-Anak di Film Laskar Pelangi, Mahar dan Borek Sudah Meninggal
Daftar Lengkap Peraih The Best FIFA Football Awards 2024: Vinicius Junior Ungguli Messi, Emiliano Martinez Kiper Terbaik
Link Live Streaming Final Piala Interkontinental Real Madrid vs Pachuca, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
- Penyempurna puasa Ramadhan
- Pahala puasa satu tahun
- Tandanya diterimanya puasa Ramadhan
- Sebagai tanda syukur
- Menjaga konsistensi ibadah
Terkait mendapatkan pahala puasa satu tahun jika melaksanakan puasa Syawal selama enam hari dijelaskan di dalam Al-Quran surat Al-An'am ayat 160.
Advertisement
Dikutip dari situs NU Online pada Selasa, 25 April 2023, dijelaskan bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya.
Mengacu pada penjelasan ini, jika dikalkulasikan, satu bulan puasa Ramadhan dikali 10 sama dengan 10 bulan, kemudian enam hari puasa Syawal dikali 10 sama dengan dua bulan.
Jadi, 10 bulan ditambah dua bulan sama dengan 12 bulan atau satu tahun.
Sementara terkait poin penyempurna puasa Ramadhan, salah satu manfaat ibadah sunnah adalah sebagai penyempurna ibadah fardhu.
Selama satu bulan itu kita digembleng agar menjadi muslim yang taat dan bertakwa kepada Allah SWT. Meskipun dalam prosesnya banyak sekali godaan yang harus dihadapi.
Setelah bulan suci itu berakhir, sejatinya semangat beribadah tak luntur. Justru kuantitas dan kualitas ibadah di bulan-bulan berikutnya harus semakin meningkat.
Sebagaimana sholat sunnah rawatib (Qabliyah dan Ba'diyah) yang bisa menjadi penyempurna bagi sholat fardhu. Begitu juga dengan puasa sunnah Syawal, bisa menjadi penyempurna puasa Ramadhan.
Kapan Harus Melaksanakan Puasa Syawal 6 Hari?
Puasa enam hari di bulan Syawal dianjurkan dilakukan secara berturut dari tanggal 2 hingga 7. Dengan kata lain, H+2 Lebaran Idul Fitri sudah bisa melaksanakan puasa Syawal.
Meski demikian, boleh saja jika pelaksanaannya secara terpisah (tidak berurut) selama masih di bulan Syawal.
Puasa Syawal sama dengan puasa pada umumnya, yaitu diawali dengan niat. Karena ini adalah puasa sunnah, niat puasa Syawal dapat dilakukan sejak masuk waktu Maghrib hingga sebelum Dzuhur esok harinya.
Dengan catatan, belum makan dan minum apa-apa sejak terbit fajar di hari berpuasa itu.
Advertisement
Niat Puasa Syawal Selama 6 Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya : Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.
Adapun orang yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan sunnah puasa Syawal, diperbolehkan baginya berniat sejak dia berkehendak puasa sunnah saat itu juga.
Sebab, kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.
Untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Dia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari.