Liputan6.com, Jakarta - Apakah sering kesulitan tidur nyenyak? Mungkin karena belum memperhatikan bahasa tidur. Menurut psikolog tidur klinis Shelby Harris, kita bisa tidur lebih baik dengan memahami bahasa tidur kita.
Menyesuaikan rutinitas tidur kita sesuai dengan bahasa tidur juga dapat membantu waktu istirahat menjadi lebih nyenyak.
Baca Juga
"Mengetahui kategori tidur yang sesuai dengan dirimu akan membantu memberi tahu di bagian mana kita harus fokus untuk meningkatkan kualitas tidur kita,” kata Harris kepada Huffington Post.
Advertisement
Menurut Harris meskipun tidur saja sudah bermanfaat, tetapi ada teknik tidur tertentu yang lebih penting untuk diperhatikan, tergantung pada gaya tidur kita. Ada lima jenis bahasa tidur menurut pakar tersebut. Apa saja?
Words of Worry Sleeper, Si Susah Tidur Karena Gelisah
Orang yang masuk dalam kategori Words of Worry Sleeper cenderung susah tidur karena kecemasan dan pikiran yang gelisah di malam hari.
Mereka seringkali sulit untuk menghentikan pikiran mereka agar bisa tidur, atau terbangun di tengah malam dengan pikiran yang sibuk yang tiba-tiba muncul.
Pikiran yang muncul bisa berupa khayalan atau kekhawatiran tentang masa depan atau kejadian dalam hidup, baik itu sesuai dengan kenyataan atau tidak.
Agar bisa tidur nyenyak, orang yang masuk kategori ini disarankan untuk melakukan rutinitas yang dapat merelaksasi pikiran dan tubuh sebelum tidur. Ruangan tidur juga harus diatur sedemikian rupa, yaitu tenang, gelap, dingin, dan nyaman.
Ada beberapa jenis minyak wangi atau semprotan yang bisa membantu tidur. Minyak lavender yang paling terbukti efektif membantu merelaksasi pikiran dan tubuh untuk tidur.
Si Mudah Tertidur dan Si Rutinitas Terjadwal
The Gifted Sleeper, Si Bisa Tidur Dimanapun dan Kapanpun
Orang yang dikategorikan sebagai Gifted Sleeper cenderung bangga dengan kemampuan mereka untuk mudah tertidur dalam segala situasi. Mereka bisa langsung berbaring di tempat tidur, kemudian tidur dengan nyenyak.
Untuk memaksimalkan kualitas tidur, idealnya orang yang berada di kategori ini tetap perlu menjaga kualitas kamar tidur. Ini bisa dilakukan dengan menjaga keheningan, kegelapan, kelembapan dan kenyamanan sebanyak mungkin, meskipun sebenarnya mereka bisa tidur di mana saja.
Tidur yang sempurna tidak selalu terjamin, tetapi usahakan untuk mengoptimalkan kualitas tidur sebanyak mungkin.
The Routine Perfectionist Sleeper, Rutinitas Terjadwal dengan Baik
Orang yang termasuk dalam kategori Routine Perfectionist Sleeper cenderung sangat strict mengenai hal-hal seputar tidur.
Seringkali mereka takut mendapatkan tidur yang buruk. Jika ada situasi di luar rutinitas mereka di malam hari, mereka khawatir tidak bisa tidur.
Kecemasan mereka mengenai tidur bahkan bisa membuat mereka sulit tidur.
Untuk mendapat tidur yang baik, ada beberapa kebiasaan yang perlu diikuti, seperti membuat kamar tidur yang nyaman dengan suhu yang sejuk, tidak berisik, dan gelap.
Namun, terlalu fokus pada menciptakan kondisi "sempurna" juga bisa membuat Anda lebih khawatir tentang tidur. Cobalah untuk beradaptasi dengan situasi yang tidak selalu sempurna, misalnya saat sedang bepergian.
Pilihlah kasur yang nyaman, seprai yang disukai, dan usahakan membuat kamar tidur yang gelap. Namun, jangan terlalu kaku dengan aturan yang sudah dibuat jika ada perubahan yang terjadi.
Advertisement
The ‘Too Hot To Handle’ Sleeper, Si Cepat Merasa Panas Saat Tidur
Orang yang tidur dengan gaya ini seringkali terbangun dengan tubuh yang basah keringat. Umumnya mereka sulit tidur karena merasa terlalu panas.
Gaya tidur ini biasanya terjadi pada wanita yang mengalami perimenopause atau menopause, serta mengalami hot flashes. Ini merupakan sensasi atau perasaan hangat yang tiba-tiba muncul di tubuh bagian atas.
Terkadang, meskipun merasa nyaman atau bahkan dingin saat pergi tidur, bisa terbangun di tengah malam dengan tubuh yang basah dengan keringat.
Tips tidur yang baik untuk orang dengan kategori ini adalah memiliki kamar tidur yang dingin dan menggunakan pakaian dan seprai yang dapat menyerap keringat.
Anda juga bisa menggunakan alas kasur yang dapat menyejukkan dan memilih kasur yang tidak menahan panas terlalu banyak.
The Light as a Feather Sleeper, Si Gelisah dan Selalu Merasa Lelah
Orang yang termasuk dalam kategori Light As A Feather Sleeper bisa tidur sepanjang malam, tetapi mereka merasa tidurnya tidak terlalu nyenyak. Akibatnya, saat bangun tidur, mereka merasa lelah dan tidak segar seperti setelah tidur semalaman.
Beberapa alasan yang menyebabkan ini bisa terjadi, seperti karena pengaruh obat-obatan yang membuat tidur lebih ringan, kurang memprioritaskan tidur, atau masalah gangguan tidur seperti tidur berjalan atau bicara, gelisah kaki, atau menggeretak gigi.
Untuk mendapatkan tidur yang baik, pastikan kamar tidur sejuk, gelap, dan tenang serta kasur yang nyaman.
Jika Anda sensitif terhadap cahaya dan suara, sebaiknya kurangi masalah tersebut. Selain itu, cari kasur yang benar-benar nyaman untuk tidur.
Advertisement