Liputan6.com, Jakarta - Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), dr Arini Widodo SpKK mengingatkan akan bahaya sinar ultraviolet bagi kulit manusia. Menurut Arini paparan UVA dan UVB dapat merusak DNA sel kulit yang menyebabkan kanker kulit dan penuaan dini.
"Paparan UVA dan UVB yang tidak terlindungi dapat merusak DNA dalam sel kulit, menghasilkan cacat genetik, kemudian menyebabkan kanker kulit dan penuaan dini," kata Arini dikutip dari ANTARA pada Rabu, 26 April 2023.
Baca Juga
Sinar matahari mengandung radiasi ultaviolet (UV) yang umumnya terdiri dari tiga jenis berdasarkan panjang gelombangnya, yaitu :
Advertisement
- Sinar Ultraviolet A (UVA) gelombang panjang yang berada pada pita gelombang 315 hingga 400 nanometer (nm). Sinar ini cendenrung dapat menembus jendela dan awan
- Sinar Ultraviolet B (UVB) gelombang pendek yang berada pada pita gelombang 280 hingga 325 nm. Sinar ini tidak dapat menembus jendela dan lebih cenderung disaring oleh awan
- Sinar Ultraviolet C (UVC) gelombang sangat pendek.
Bahaya dari Tiap-Tiap Sinar Ultraviolet bagi Kulit Manusia
Dikatakan Arini bahwa setiap jenis UV tersebut dapat menimbulkan berbagai efek pada sel, jaringan, dan molekul.
- Sinar Ultraviolet A dapat menyebabkan penuaan kulit, kerusakan DNA, dan pigmentasi kulit
- UVB menjadi penyebab utama kanker kulit, sunburn atau kulit terbakar, dan kulit merah.
- UVC yang disebut Arini memiliki gelombang terpendek tapi memiliki energi tertinggi adalah yang paling berbahaya. Meski, kata dia, gelombang ini tidak sampai ke bumi karena diabsorbsi oleh ozon.
Â
Tips Menghindari Bahaya Sinar Ultraviolet
Guna menghindari bahaya sinar UV pada kulit, Arini menyarankan melakukan upaya-upaya perlindungan. Apalagi, Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa saat ini indeks UV di Indonesia sedang tinggi, mencapai level risiko bahaya tinggi hingga ekstrem.
Berikut beberapa upaya pencegahan dari bahaya sinar Ultraviolet yang dapat Anda lakukan, yaitu:
- Meminimalkan waktu di luar ruangan selama indneks UV berada pada puncaknya, yaitu sekitar pukul 10.00 pagi hingga 04.00 sore
- Hindari sengatan matahari dengan menggunakan topi bertepi lebar yang dapat melindungi wajah, kepala, telinga, hingga leher
- Gunakan sunscreen atau tabir surya
Terkait penggunaan sunscreen, Arini menyarankan memilih tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi, tahan air, dan memberikan perlindungan dari UVA dan UVB.
Lalu, oleskan tabir surya ke seluruh area kulit yang terpapar sinar matahari dan oleskan ulang setiap dua jam sekali atau sesegera mungkin setelah berenang atau berkeringat
Â
Advertisement