Sukses

Niat Puasa Senin Kamis, Lafal, Latin, Arti, dan Keutamaannya

Puasa Senin Kamis adalah puasa sunnah yang dilakukan pada hari Senin dan Kamis dalam satu minggu. Berikut niat dan keutamaannya.

Liputan6.com, Jakarta Puasa Senin Kamis adalah puasa sunnah yang dilakukan pada hari Senin dan hari Kamis dalam satu minggu.

Artinya, jika dalam satu bulan seseorang melakukan puasa Senin Kamis, berarti puasanya sebanyak delapan kali.

Melansir NU Online, Cendekiawan Islam Suriah Dr. Wahbah az-Zuhaili menjelaskan, para ulama sepakat bahwa hukum puasa ini sunnah. Artinya, jika dilakukan mendapat pahala, jika ditinggalkan tidak mendapat dosa. (lihat az-Zuhaili, Fiqhul Islami wa Adillatuh, juz 3, h. 1641). 

Sebelum melakukan puasa ini, umat Islam perlu berniat terlebih dahulu di malam hari dengan lafal:

Puasa Senin 

 نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.  

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta‘âlâ."  

Puasa Kamis 

 نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ.  

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta‘âlâ."  

Namun, karena puasa Senin Kamis merupakan puasa sunnah, acap kali orang yang hendak melaksanakannya lupa berniat. Maka, bagi orang yang lupa niat pada malam hari, boleh niat siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), selagi ia belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Berikut adalah lafal niat ketika siang hari:

Niat Puasa Senin Siang Hari

 نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.  

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta’ala.”  

Puasa Kamis Siang Hari

 نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ.  

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta’ala.”   

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keutamaan Puasa Senin Kamis

Ada beberapa keutamaan yang dimiliki oleh puasa Senin Kamis yakni:

Selalu Dilaksanakan Rasulullah SAW

Puasa Senin Kamis selalu dilakukan oleh Rasulullah SAW. Siti ‘Aisyah radhiyallu ‘anha pernah berkata:

 كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ  

Artinya: “Nabi ﷺ selalu menjaga puasa Senin dan Kamis” (HR Tirmidzi dan Ahmad).  

Hari Penyetoran Amal Manusia

Puasa ini juga istimewa karena Senin dan Kamis merupakan hari penyetoran amal manusia. Sebuah kelebihan tersendiri, jika amal kita disetor dalam kondisi berpuasa.

Dalam satu riwayat dijelaskan, suatu ketika Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit Al-Qurâ. Saat itu, kondisi Usamah berpuasa, sementara usianya sudah lanjut. Sang budak pun bertanya, “Mengapa engkau berpuasa Senin Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?”  

Usamah menjawab, “Sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika Nabi ditanya tentang hal itu, beliau menjawab, إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ.”  

Artinya: "Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis."  

Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda 

 تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ 

 Artinya: “Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa” (HR Tirmidzi).

3 dari 4 halaman

Keutamaan Berikutnya

Berkaitan dengan hadits di atas, Syekh Sulaiman al-Bujairami (wafat 1806 M) menjelaskan, setiap hari amalan manusia dicatat oleh malaikat sebanyak dua kali. Yaitu waktu siang dan malam.

Untuk setiap minggunya, yaitu hari Senin dan Kamis, amal akan disetorkan kepada Allah SWT. Sementara untuk setiap tahunnya, diesetorkan pada malam Nisfu Sya’ban (Al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami ‘Alal Khotib, juz 2, h. 116).  

Keutamaan berikutnya dari puasa Senin Kamis adalah:

Hari Dibukanya Pintu Surga

Hari Senin dan Kamis adalah hari dibukanya pintu surga. Pada kedua hari itu Allah membuka pintu surga-Nya.

Rasulullah pernah bersabda, 

 تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ  

Artinya: “Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim, No. 4652)  

4 dari 4 halaman

Hari Kelahiran dan Kewafatan Rasulullah

Puasa Senin Kamis juga menjadi istimewa karena Senin adalah hari kelahiran dan kewafatan Rasulullah SAW.

Dalam satu hadits dijelaskan: 

 وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ:‏ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ  

Artinya: “Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab, ‘Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (HR Muslim: 1162).  

Menurut sejarawan Safyurrahman al-Mubarakfuri dalam kitab Rahiq al-Makhtum, Nabi lahir pada hari Senin, tanggal 9 Rabiul Awal. Menurut para pakar, kelahiran Rasulullah bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M. Sebagaimana hasil analisis ulama besar bernama Muhammad bin Sulaliman al-Manshurfuri dan seorang astrolog (ahli ilmu falak) bernama Mahmud Pasha.

“Nabi pun wafat pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal 632 M,” kata pengasuh Madrasah Baca Kitab dan alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon Ustaz Muhamad Abror mengutip NU Online, Kamis (27/4/2023).

Dalam bahasa Arab, hari Senin adalah isnain. Dinamakan isnain (secara bahasa juga bermakna dua) karena hari ini merupakan hari kedua dari penciptaan seluruh makhluk selain bumi.

Demikian juga Kamis dalam bahasa Arab adalah khâmis (secara bahasa juga bermakna kelima), karena merupakan hari kelima penciptaan seluruh makhluk selain bumi (Al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami ‘Alal Khatib, juz 2, h. 116).  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.