Sukses

Doa Sebelum dan Sesudah Berhubungan Seks, Lafal, Latin, dan Artinya

Sebelum melakukan hubungan seks, alangkah baiknya jika diawali dan diakhiri dengan doa.

Liputan6.com, Jakarta - Usai Lebaran kegiatan hubungan seksual antara suami dan istri tidak terbatas hanya di malam hari. Di luar Ramadhan, pasangan suami istri boleh melakukan hubungan seks atau jimak di siang hari.

Namun, sebelum melakukan hubungan badan, alangkah baiknya jika diawali dan diakhiri dengan doa.

Doa sebelum dan sesudah berhubungan seks ini bertujuan untuk mendapat perlindungan dari Allah SWT. Di samping itu, dengan doa ini diharapkan hasil dari hubungan tersebut bisa menghadirkan anak saleh kelak jika Allah menghendaki.

Hal ini diterangkan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Al-Ghuniyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla fil Akhlaq wat Tashawwuf wal Adabil Islamiyah, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, tahun 1997 M/1417 H, juz I, halaman 103.

Doa yang bisa dibaca sebelum melakukan hubungan seks yakni:

 بِسْمِ اللهِ العِلِيِّ العَظِيْمِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنْ قَدَّرْتَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ صُلْبِيْ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنِيْ

Bismillâhil ‘aliyyil ‘azhîm. Allâhummaj‘alhu dzurriyyatan thayyibah in qaddarta an takhruja min shulbî. Allâhumma jannibnis syaithâna wa jannibis syaithâna mâ razaqtanî.

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Tuhanku, jadikanlah ia keturunan yang baik bila Kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku. Tuhanku, jauhkan aku dari setan, dan jauhkan setan dari benih janin yang Kau anugerahkan padaku.”

2 dari 4 halaman

Doa Sesudah Berhubungan Seks

Setelah berhubungan suami-istri (jimak), umat Islam dianjurkan memuji Allah atas nikmat dan karunia-Nya.

Di samping itu umat Islam juga dianjurkan untuk berdoa setelah jimak sebagaimana disinggung oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Al-Ghuniyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla, juz I, halaman 103.

Doa yang bisa dibaca setelah berhubungan seks yakni:

 بِسْمِ اللهِ الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصَهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا

Bismillah. Alhamdulillâhilladzî khala minal mâ’i basyarâ, faja‘lahû nasaban wa shahrâ, wa kâna rabbuka qadîrâ.

Artinya: “Dengan nama Allah, segala puji bagi-Nya yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan dan kekerabatan. Tuhanmu maha kuasa.” Syekh Abdul Qadir menyarankan, doa ini dibaca cukup di dalam hati, tanpa menggerakan mulut.

“Doa setelah hubungan intim ini merupakan bagian dari adab jimak. Wallahu a‘lam,” kata penulis Islam Alhafiz K mengutip NU Online, Senin (1/5/2023).

3 dari 4 halaman

Mandi Wajib Usai Bersetubuh

Usai bersetubuh, suami istri diwajibkan untuk mandi besar bahkan meski tidak mengeluarkan sperma.

Syekh Nawawi dalam Kitab Kasyifatus Saja menyatakan, mandi besar tetap wajib dilakukan setelah jimak (seks) atau masuknya kemaluan laki-laki ke dalam kemaluan perempuan. Baik hingga keluar sperma ataupun tidak. 

Selain karena hubungan seks, mandi besar juga perlu dilakukan jika sperma keluar dengan sebab lain. Misalnya karena mimpi, onani, atau masturbasi. Seperti dijelaskan Syekh Nawawi:   

 واعلم أن خروج المني موجب للغسل سواء كان بدخول حشفة أم لا ودخول الحشفة موجب له سواء حصل مني أم لا فبينهمت عموم وخصوص من وجه ولا يجب الغسل بالاحتلام إلا ان أنزل 

Artinya: “Ketahuilah bahwa keluar mani itu mewajibkan mandi besar, baik karena sebab masuknya kemaluan atau bukan. Kemudian masuknya kemaluan juga mewajibkan mandi, baik keluar mani atau tidak. Dengan kata lain, di antara keduanya ada umum khusus dari satu sisi. Hanya saja, tidak wajib mandi karena sebab mimpi (jimak) kecuali sampai keluar mani,” Syekh Nawawi Al-Bantani, Kasyifatus Saja Syarah Safinatun-Najah, halaman 22) melansir NU Online, Senin (1/5/2023).

4 dari 4 halaman

Menurut Hadis Siti Aisyah

Dengan kata lain, keluarnya sperma membuat seseorang wajib mandi besar walaupun tidak ada hubungan badan. Sedangkan masuknya kemaluan saat seks membuat pasangan wajib mandi besar walaupun tidak keluar mani.

Berbeda jika hubungan badannya hanya dalam mimpi. Ia tidak sampai wajib mandi kecuali sampai keluar sperma.   

Adapun yang menjadi dasar wajibnya mandi besar karena hubungan badan, walau tidak keluar mani, adalah hadis Siti Aisyah:

إِذَا مَسَّ الْخِتَانُ الْخِتَانَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ  

Artinya: “Jika khitan (laki-laki) menyentuh khitan (perempuan), maka wajib mandi.” (HR. Malik).

“Maksudnya, jika kemaluan laki-laki masuk ke dalam kemaluan perempuan, maka wajib mandi. Dalam hadits itu tidak disebutkan apakah saat masuknya kemaluan sampai keluar sperma atau tidak. Sehingga berlaku umum dan tidak disyaratkan saat mandi wajib setelah jimak harus keluar mani dahulu,” kata Penyuluh dan Petugas KUA Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat, Ustadz M Tatam Wijaya.