Liputan6.com, Jakarta Umumnya, semua penyakit bisa timbul secara mendadak karena faktor genetik dan penerapan pola hidup tidak sehat, seperti merokok yang dapat memicu terjadinya penyakit tidak bergejala di tahap awal. Meskipun, tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, kamu juga harus mengenali tanda-tanda yang dapat diwaspadai.Â
Dengan menerapkan gaya hidup sehat, kamu dapat mengurangi risiko terkena penyakit yang tidak bergejala pada tahap awal. Berikut adalah daftar 3 penyakit yang tidak bergejala pada tahap awal dan kamu perlu waspada.
1. Diabetes
Diabetes adalah salah satu penyakit mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin dengan efektif, yang mengarah pada kadar gula darah yang tinggi.Â
Ada dua jenis diabetes, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Pada tipe 1, tubuh tidak dapat menghasilkan insulin sama sekali. Sementara pada tipe 2, insulin tidak bekerja dengan efektif. Namun, kedua jenis ini pada tahap awal tidak menunjukkan gejala sehingga kamu memerlukan tes darah rutin.
Mencegah diabetes dapat dilakukan dengan memperbaiki gaya hidup yang menjadi lebih sehat dan memperhatikan faktor risiko seperti obesitas, merokok, dan riwayat keluarga dengan diabetes. Jika kamu terdiagnosis dengan diabetes, penting untuk mengelola kadar gula darah kamu dengan benar dan teratur, serta mengambil obat-obatan yang diresepkan dokter.Â
Advertisement
2. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis yang sering kali tidak menunjukkan gejala di tahap awal. Banyak orang tidak menyadari terkena hipertensi. Umumnya mereka baru mengetahui mengalami hipertensi setelah pemeriksaan. Â
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, kamu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi hipertensi sejak dini.Â
Beberapa cara untuk menurunkan risiko terkena hipertensi, antara lain menjaga pola makan yang sehat, mengurangi konsumsi garam, berolahraga secara teratur, dan menghindari stres. Jika kamu memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga atau faktor risiko lainnya, seperti merokok, obesitas, atau diabetes, maka sebaiknya melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
3. Kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan yang seringkali diabaikan banyak orang. Padahal, kondisi ini dapat memicu terjadinya penyakit serius, seperti serangan jantung dan stroke. Penyebab dari kolesterol tinggi dapat bervariasi, mulai dari faktor genetik, pola makan yang tidak sehat, hingga kurangnya aktivitas fisik.Â
Gejala dari kolesterol tinggi sendiri seringkali tidak terlihat secara langsung sehingga seringkali orang tidak menyadari kondisi tersebut. Namun, beberapa tanda-tanda yang muncul pada kondisi yang sudah cukup parah, antara lain nyeri dada, sesak nafas, dan sakit kepala.Â
Untuk itu, kamu sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin guna mengetahui kondisi kolesterol dalam tubuh dan mencegah terjadinya kondisi yang lebih serius. Selain itu, mengubah pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Dengan mengambil tindakan preventif dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, kamu dapat mencegah terjadinya penyakit yang tidak bergejala pada tahap awal. Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan melakukan tindakan yang tepat.
Bagi kamu yang mengalami gejala seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada baiknya mulai melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan seperti medical check up dapat dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan lengkap, dengan tenaga ahli atau dokter yang berkompeten.Â
Â
(*)
Advertisement