Sukses

Mengenal 5 Jenis Malaria, Ada yang Bisa Sebabkan Kematian

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak di dalam sel darah manusia. Parasit plasmodium sendiri ditularkan melalui nyamuk khusus jenis anopheles betina.

Liputan6.com, Jakarta - Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak di dalam sel darah manusia. Parasit plasmodium sendiri ditularkan melalui nyamuk khusus jenis anopheles betina.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi, malaria dapat menyerang semua orang. Mulai dari laki-laki, perempuan, bayi, anak-anak, maupun dewasa.

Ia menambahkan bahwa ada 5 jenis malaria yakni:

Malaria Falsiparum

Malaria falsiparum adalah malaria yang disebabkan oleh parasit bernama plasmodium falciparum dengan gejala demam. Jenis malaria ini sering berkembang menjadi malaria dengan komplikasi yang menyebabkan kematian.

“Yang paling berat adalah malaria falsiparum, ini adalah malaria yang bisa menyebabkan kematian dan sering kali dia menyerang ke otak atau biasa disebut malaria serebral,” kata Imran dalam konferensi pers daring Peringatan Hari Malaria Sedunia 2023, Selasa (2/5/2023).

Malaria Vivaks

Malaria vivaks disebabkan oleh parasit plasmodium vivaks yang dapat menyebabkan anemia kronik dan dapat berkembang menjadi malaria dengan komplikasi.

Malaria Ovale

Malaria ini disebabkan oleh parasit plasmodium ovale dengan manifestasi klinis bersifat ringan.

Malaria Malariae

Malaria malariae disebabkan plasmodium malariae dan dikenal sebagai bentuk malaria yang relatif ringan. Plasmodium malariae adalah parasit pertama yang diakui sebagai penyebab malaria, dijelaskan pada tahun 1880 oleh seorang dokter tentara Perancis, Charles Louis Alphonse Laveran.

Malaria Knowlesi

Malaria knowlesi awalnya ditemukan bukan pada manusia melainkan pada monyet. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak pula ditemukan di manusia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejala Malaria

Secara umum, gejala-gejala yang bisa dialami pasien malaria yakni:

  • Demam
  • Menggigil disertai muntah
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Pegal-pegal

“Gejala malaria sendiri mulai dari demam, menggigil sampai muntah, kemudian sakit kepala, nyeri otot, dan pegal-pegal. Orang-orang yang pernah mengalami malaria itu sampai pegal-pegal, sakit kepala itu katanya saat melihat orang sampai berbayang dan miring-miring, itu karena saking parahnya.”  

Imran menambahkan, nyamuk malaria biasanya mulai menggigit manusia pada pukul enam sore hingga pukul enam pagi.

3 dari 4 halaman

Ciri Khas Nyamuk Anopheles

Untuk mencegah malaria, maka masyarakat perlu mengenal penyebar parasitnya yakni nyamuk anopheles betina.

Ada beberapa ciri khas nyamuk anopheles yakni:

  • Nyamuk anopheles betina hanya menggigit mulai petang sampai menjelang pagi atau malam hari baik di dalam maupun luar ruangan.
  • Ketika hinggap di kulit dan menggigit, nyamuk ini akan dalam posisi menungging.
  • Umumnya nyamuk ini ditemukan di daerah-daerah yang memiliki genangan air seperti rawa-rawa, laguna, muara sungai, tambak, saluran irigasi, persawahan dan mata air.
  • Siklus hidup nyamuk ini adalah delapan hingga 12 hari dari telur hingga nyamuk dewasa.
4 dari 4 halaman

Kasus Malaria di Indonesia Bertambah Setiap Tahun

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa kasus malaria di Indonesia naik setiap tahun.

“Jumlah kasus malaria di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat. Dan, kita tahu saat ini paling banyak kontribusi kasus malaria di wilayah timur,” kata Maxi.

Beberapa provinsi di wilayah timur yang banyak menyumbang kasus malaria adalah Papua, Papua Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan, hampir 89 persen kasus malaria di Indonesia berasal dari wilayah ini.

“Hampir 89 persen kasus-kasus malaria di Indonesia ada di wilayah-wilayah itu,” tambah Maxi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.