Sukses

Wamenkes Dante: Ingat, Kita Tak Akan Bisa Masuk Endemi bila Tidak Saling Menjaga

Pesan Wamenkes Dante agar Indonesia masuk kategori endemi COVID dengan saling menjaga antar individu

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengingatkan kepada masyarakat supaya Indonesia dapat masuk kategori endemi COVID. Bahwa setiap individu harus dapat saling menjaga satu sama lain berupa disiplin protokol kesehatan agar tidak menularkan virus Corona.

Upaya lain yang terus digencarkan Pemerintah adalah meminta kesadaran masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasi COVID, baik dosis lengkap maupun booster. Hal ini demi memberikan perlindungan tambahan di tengah status global yang masih pandemi COVID-19.

"Kerja sama TNI Polri dan sebagainya (untuk pengendalian COVID-19), Puskesmas kami suplai vaksinnya biar cukup," pesan Dante saat diskusi 'Menghadapi Tantangan Kenaikan Kasus COVID-19 Pasca Mudik Lebaran' pada Rabu, 3 Mei 2023.

"Hanya saja, kesadaran masyarakat yang paling penting untuk membuat mereka itu terjaga. Ingat bahwa kita tidak akan bisa masuk kategori endemi, kalau kita tidak saling menjaga secara individu."

Perhatikan Gejala COVID yang Muncul

Menurut Dante, masyarakat juga perlu memerhatikan gejala COVID yang timbul. Jika muncul gejala seperti flu, dapat melakukan pemeriksaan mandiri sehingga bila terinfeksi Corona, penanganan lebih dini bisa dilakukan. 

"Yang paling penting memang gejala COVID tidak terlalu berat, tetapi kalau dilakukan pemeriksaan yang lebih dini, kemudian dilakukan pengobatan lebih baik secara lebih dini, maka tidak menularkan virus ke orang lain dan tidak menimbulkan transmisi varian varian baru," jelasnya.

2 dari 4 halaman

Monitoring Kemunculan COVID Arcturus

Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan, jika tidak ada kenaikan kasus COVID-19 karena COVID Arcturus, kemungkinan Indonesia bisa masuk endemi sekitar Agustus 2023. Namun, dengan masuknya subvarian Omicron ini, maka perlu dilakukan monitoring lagi.

Monitoring yang dilakukan untuk memantau sejauh mana persebaran varian Arcturus di Tanah Air. Apalagi belakangan ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia sedang naik, baik kasus harian maupun kasus aktif.

"Strategi mengatasi pandemi ini, kalau tidak ada peningkatan kasus Arcturus, mungkin kita bisa masuk kira-kira setara dengan endemi itu sekitar Agustus," ungkap Dante dalam diskusi 'Menghadapi Tantangan Kenaikan Kasus COVID-19 Pasca Mudik Lebaran' pada Rabu, 3 Mei 2023.

"Tetapi dengan adanya fenomena Arcturus baru ini, kami terus lakukan monitoring dan melakukan advokasi kepada masyarakat."

Tergantung Masyarakat untuk Menjaga Diri

Keberhasilan penanganan pandemi maupun menekan persebaran varian baru Corona juga tergantung dari masyarakat sendiri. Dalam hal ini, partisipasi masyarakat untuk tidak tertular dan menularkan virus kepada sesamaa.

"Karena berhasil atau tidaknya penghentian Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sekarang ini juga tergantung pada kemampuan masyarakat melakukan identifikasi untuk menjaga diri agar tidak tertular COVID dan melakukan pemeriksaan," terang Dante.

3 dari 4 halaman

Indonesia dalam Proses Menuju Endemi

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Indonesia sedang dalam proses menuju endemi COVID-19.

“Indonesia sekarang sedang dalam masa transisi dari pandemi ke endemi," kata Budi Gunadi saat pembukaan penerimaan hibah obat COVID-19 Paxlovid di Jakarta, Kamis (13/4/2023).

"Saya ditanya banyak orang apa perbedaan endemi dan pandemi? Saya cari jawabannya pada para profesional, dan saya yakin jawaban yang benar adalah, di endemi tanggung jawab kesehatan ada di tangan individu. Dan di pandemi, tanggung jawab ada di tangan Pemerintah."

Lantas, apakah Indonesia dapat menjadi negara pertama yang mendeklarasikan endemi sebelum negara lainnya? Hal ini pun ditanggapi perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia Dr N. Paranietharan.

Menurutnya, hal tersebut tidak dapat ditentukan sekarang.

Not yet (tidak sekarang), seperti dijelaskan Pak Budi dengan sangat baik, dia menunggu rekomendasi dari komite saat pertemuan dan kita akan lihat bagaimana anggota negara lain,” ujar Pranietharan.

Ia menambahkan, para ahli akan membuat rekomendasi dan perwakilan setiap negara akan membuat deklarasi. Pertemuan besar akan dilakukan di Jenewa, Swiss dan setiap negara akan bertemu di agenda WHO itu.

“Sayangnya, kita harus menunggu, harapannya pada Mei mendatang kita bisa mendapat beberapa ide untuk memutuskan. Saya tidak mengatakan bahwa deklarasi endemi akan dilakukan pada Mei."

4 dari 4 halaman

Harapan Indonesia Endemi Sebelum Akhir 2023

Pranietharan berharap deklarasi endemi COVID-19 akan terjadi sebelum akhir tahun 2023.

“Kami harap itu akan terjadi sebelum akhir tahun karena sekarang melihat kondisi di Indonesia kita memiliki banyak aksi seperti yang dijelaskan Pak Budi. Indonesia punya perawatan, laboratorium, dan segalanya," harapnya.”

Kesiapan Deklarasi Akhir dari Pandemi

Tak hanya di Indonesia, kesiapan ini juga dimiliki oleh hampir setiap negara di dunia. Hal ini juga menjadi hal yang akan dipastikan oleh WHO.

Negara-negara perlu memiliki alat, pelayanan, vaksin, dan berbagai hal lainnya agar mampu mendeklarasikan akhir dari pandemi.

“Namun, virus SarsCoV-2 akan tetap bersama kita, virus itu tidak akan hilang begitu saja, itulah mengapa orang menyebutnya endemi. Dan kita yakin bisa melakukan itu dengan berbagai cara, kita menghadapi banyak virus tapi kita bisa mengatasinya,” kata Pranietharan.

“Jadi kita harus menunggu hingga waktunya tiba, kita akan menghelat perayaan terbesar di saat itu."

Video Terkini