Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan yang membawa oksigen ke paru-paru. Penderita asma biasanya mengalami sesak napas dan batuk yang berkepanjangan. Asma mungkin tidak bisa dihilangkan, tapi bisa dikurangi. Udara yang segar bisa membantu mengurangi kambuhnya asma.
Namun, mengharapkan udara bersih saat ini sangat sulit. Apalagi di daerah perkotaan yang sudah banyak terkontaminasi polusi. Karena itu, penderita asma menyiasatinya dengan menggunakan inhaler. Inhaler merupakan obat hirup yang digunakan penderita asma untuk meringankan sesak napas.
Lebih ampuhnya lagi, kalau penderita asma menggunakan inhaler kombinasi (dua menjadi satu) untuk melawan serangan dan mencegah asma datang dengan cepat. Peneliti berpendapat, pasien penderita asma berat yang menggunakan inhaler kombinasi menerima serangan asma lebih sedikit dibanding pengguna dua inhaler secara terpisah.
Dua studi baru yang disebut SMART (Single Maintenance and Reliever Therapy) menunjukkan bahwa mengombinasikan inhaler bisa jadi pengobatan terbaik bagi beberapa pasien.
Dr Richard Beasley, direktur Medical Research Institute of New Zealand di Wellington sekaligus peneliti utama dari salah satu studi mengatakan, "SMART lebih efektif sebagai pengobatan asma daripada pengobatan yang konvensional, yaitu pengobatan pasien dengan menggunakan inhaler perawatan dan inhaler penghilang gejala."
Menurut Dr. Len Horovitz, seorang spesialis paru di Lenox Hill Hospital di New York, penggunaan inhaler kombinasi untuk pengobatan asma bukanlah hal yang pertama di Amerika. Horovitz menambahkan kalau pasien asma kambuh hingga tahap parah maka inhaler kombinasilah yang tepat. seperti yang dilansir Everyday Health, Selasa (5/3/2013).
Namun, mengharapkan udara bersih saat ini sangat sulit. Apalagi di daerah perkotaan yang sudah banyak terkontaminasi polusi. Karena itu, penderita asma menyiasatinya dengan menggunakan inhaler. Inhaler merupakan obat hirup yang digunakan penderita asma untuk meringankan sesak napas.
Lebih ampuhnya lagi, kalau penderita asma menggunakan inhaler kombinasi (dua menjadi satu) untuk melawan serangan dan mencegah asma datang dengan cepat. Peneliti berpendapat, pasien penderita asma berat yang menggunakan inhaler kombinasi menerima serangan asma lebih sedikit dibanding pengguna dua inhaler secara terpisah.
Dua studi baru yang disebut SMART (Single Maintenance and Reliever Therapy) menunjukkan bahwa mengombinasikan inhaler bisa jadi pengobatan terbaik bagi beberapa pasien.
Dr Richard Beasley, direktur Medical Research Institute of New Zealand di Wellington sekaligus peneliti utama dari salah satu studi mengatakan, "SMART lebih efektif sebagai pengobatan asma daripada pengobatan yang konvensional, yaitu pengobatan pasien dengan menggunakan inhaler perawatan dan inhaler penghilang gejala."
Menurut Dr. Len Horovitz, seorang spesialis paru di Lenox Hill Hospital di New York, penggunaan inhaler kombinasi untuk pengobatan asma bukanlah hal yang pertama di Amerika. Horovitz menambahkan kalau pasien asma kambuh hingga tahap parah maka inhaler kombinasilah yang tepat. seperti yang dilansir Everyday Health, Selasa (5/3/2013).