Liputan6.com, Jakarta - Jika kanker payudara bisa dideteksi dini dengan Sadari, kanker mulut bisa dideteksi dengan periksa mulut sendiri (SAMURI).
SAMURI merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker mulut.
Baca Juga
Tak seperti Sadari yang hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu, SAMURI bisa dilakukan kapan saja.
Advertisement
Sebagai langkah deteksi dini, dokter gigi spesialis bedah mulut dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta, Astri Hapsari menyarankan untuk melakukan SAMURI rutin secara pribadi.
“Kenali tanda-tanda awal kanker mulut. Dengan begitu otomatis terdeteksi dini dan keberhasilan perawatannya juga akan semakin besar,” kata Astri pada Talk Show Radio Kesehatan: Kenali Tanda-tanda Awal Kanker Rongga Mulut beberapa waktu lalu.
Tahapan SAMURI sangat mudah, yang diperlukan hanya cermin dan pencahayaan yang cukup.
Tahap pertama adalah sibak bibir atas ke arah atas, kemudian raba, amati, dan rasakan di bibir bagian dalam dan gusi bagian atas.
“Yang harus diperiksa adalah apakah ada perubahan warna, bentuk, kekenyalan, rasa nyeri, benjolan, atau pembengkakan pada mulut,” ungkap Astri
Setelahnya, lakukan hal yang sama pada bibir bawah, area dalam mulut, area di balik pipi bagian dalam, langit-langit, dan gusi.
“Selanjutnya julurkan lidah semaksimal yang kita bisa kemudian amati permukaan atas atau bagian punggung lidah. Yang dicek juga masih sama,” lanjutnya.
SAMURI sebaiknya dilakukan sebulan sekali. Sedangkan, untuk pemeriksaan rutin ke dokter idealnya dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Tanda Awal Kanker Mulut
Tanda-tanda awal kanker mulut yang paling umum menurut Astri adalah munculnya sariawan secara tiba-tiba.
Terdapat beberapa hal yang harus dicurigai saat melakukan pemeriksaan rutin pada mulut sendiri. Misalnya, apabila ada sariawan baik kecil maupun besar, tetapi nyerinya minimal atau tidak nyeri sama sekali, ini patut dicurigai.
“Selain itu, jika sariawan tidak hilang-hilang dalam waktu 2 minggu, tidak berkurang ukurannya, tidak ada perubahan warna, atau ternyata ukurannya semakin membesar dan mulai ada benjol di sekitarnya, ini juga perlu dicurigai,” jelasnya.
Selain itu, munculnya bercak merah, putih, atau campuran dari merah dan putih juga bisa jadi merupakan tanda awal kanker mulut.
Umumnya, sariawan atau bercak sebagai tanda awal kanker mulut ini muncul tanpa ada sebab yang jelas.
Jika sariawan atau bercak sudah melebihi 2 minggu, Astri menyarankan untuk segera memeriksakan ke dokter.
Advertisement
Faktor Risiko Kanker Mulut
Pada kesempatan yang sama, Astri mengungkap faktor risiko kanker mulut. Ternyata, merokok dan konsumsi minuman beralkohol merupakan salah satu faktor risiko terbesar kanker mulut.
“Kanker mulut berhubungan erat dengan gaya hidup seseorang. Biasanya gaya hidup yang tidak sehat itu seperti merokok dan minum alkohol,” kata Astri.
Untuk seseorang yang melakukan kebiasaan buruk keduanya, tingkatkan risiko terkena kanker mulut akan semakin besar.
Kebersihan mulut terutama gigi yang berlubang juga secara tidak langsung berhubungan dengan kanker mulut.
Umumnya, gigi berlubang memiliki permukaan yang tidak rata atau tepi yang tajam. Tepi yang tajam ini bisa menyebabkan iritasi kronis terus menerus pada daerah di sekitarnya. Iritasi kronis itu juga merupakan faktor risiko kanker mulut.
Bisa Terjadi di Semua Bagian Mulut
Astri menjelaskan bahwa kanker mulut dapat terjadi di semua bagian di mulut, dari bibir bagian luar hingga bagian mulut paling dalam, yaitu tenggorokan.
“Mulai dari bibir, bibir bagian dalam, gusi, lidah, pipi bagian dalam, langit-langit, dasar mulut, bagian belakang mulut yakni tenggorokan, itu semua bisa kena,” jelas Astri.
Akan tetapi, sekitar 70 persen kanker mulut umumnya ditemukan di bagian dasar mulut, gusi, bagian belakang gigi terakhir, dan daerah pinggir lidah.
Advertisement