Sukses

Fans Singgung soal FOMO Usai Chris Martin Umumkan Konser Coldplay di Jakarta

Pengertian FOMO yang berkaitan dengan konser Coldplay di Jakarta pada 15 November 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Kepastian konser Coldplay di Jakarta terjawab pada hari ini, Selasa, 9 Mei 2023. Sang vokalis, Chris Martin, memastikan band yang digawanginya bersama Jonny Buckland (gitaris), Guy Berryman (bassis), dan Will Champion (drummer) bakal manggung untuk pertama kalinya di Indonesia.

Melalui video pendek yang diunggah promotor Thrid Eye Entertainment (TEM), Chris Martin mengatakan konser Coldplay di Jakarta akan digelar pada 15 November 2023.

"Kami sangat bersemangat mengumumkan konser pertama kami di negara indahmu. Kami akan berada di Indonesia, di Jakarta, pada 15 November dan kami berharap bisa bertemu dengan kalian di sana," begitu kata Chris Martin.

Dari keterangan yang tertulis di unggahan tersebut disebutkan bahwa konser Coldplay bertajuk 'Music of the Spheres World Tour' di Indonesia pada bulan November tahun ini digelar di Gelora Bung Karno Stadium Jakarta.

Harga Tiket Konser Coldplay di Jakarta dan Istilah FOMO

Hingga detik ini, TEM Presents belum merilis mengenai harga tiket konser Coldplay di Jakarta. Namun, di media sosial seperti Twitter, sejumlah akun semacam membuat prediksi mengenai harga tiketnya.

Tidak hanya itu, tidak lama Chris Martin mengumumkan Coldplay bakal menggelar konser pertamanya di Indonesia, istilah FOMO kembali mencuat dan trending topic di Twitter.

Kicauan mengenai istilah FOMO tertuju untuk orang-orang yang mengaku tak sabar mau menyaksikan konser Coldplay di GBK tapi tidak hapal semua lagu-lagu dari band yang terbentuk di London, Inggris pada medio 1996.

 

2 dari 4 halaman

FOMO Trending Topik Bersamaan dengan Tagar Coldplay Jakarta

Seperti yang dikicaukan akun @jazcokelat saat membalas unggahan akun @idextratime mengenai kepastian konser Coldplay di Jakarta pada Selasa pagi.

"Nyanyikan dulu 30 lagu Coldplay baru boleh nonton. Kalau enggak hapal, itu cuma FOMO aja. Kasihan yang benar-benar nge-fans, yang hapal 9 album Coldplay tapi kalah duit. Ujar polisi konser," kicaunya.

Kicauan berisikan sindiran halus itu lalu dibalas oleh akun-akun yang mempertanyakan apakah mereka FOMO atau tidak lantaran 'agak terlambat' menyukai Coldplay.

"Saya baru kenal Coldplay pas lagunya Up & Up dan Hymn for the Week End di tahun 2016. Sejak saat itu mulai suka Coldplay sampai ngoleksi musik MP3-nya sampai sekarang. Apakah saya masih terbilang FOMO?," kicau @muh_as***

Istilah FOMO juga disinggung akun @brenbrndn saat men-tuit prediksi harga tiket konser Coldplay di Jakarta.

"Selamat pagi sahabat Coldplay dan yang FOMO," begitu kicaunya yang kemudian membuat daftar harga tiket Coldplay yang hingga detik ini belum diketahui besarannya.

  • 800.000 [CAT 7]
  • 1.250.000
  • 1.750.000
  • 2.500.000
  • 3.250.000
  • 3.500.000
  • 4.000.000
  • 5.000.000 [VIP]

 

3 dari 4 halaman

Pengertian FOMO yang Trending Topik di Sela-Sela Pengumuman Konser Coldplay di Jakarta

 

Mengutip laman Forbes pada Selasa 9 Mei 2023, World Journal of Clinical Cases menjelaskan bahwa FOMO berarti takut ketinggalan. Istilah ini mulai populer sejak 2004.

"Psikolog banyak mulai menggunakan istilah FOMO pada awal tahun 2000-an untuk menggambarkan fenomena terkait penggunaan situs jejaring sosial. Ini mendapatkan perhatian yang lebih besar selama bertahun-tahun karena kehadiran media sosial telah meningkat," ujar instruktur psikologi di Harvard sekaligus pendiri Priority Wellness Group, Natalie Christine Dattilo.

"FOMO mencakup persepsi ketertinggalan yang memicu kecemasan, dan perilaku kompulsif. Seperti terus melihat situs jejaring sosial, untuk menjaga hubungan sosial," dia menambahkan.

Dalam kasus ini, FOMO konser Coldplay memang bisa menjadi salah satunya.

Pendapat Lain tentang FOMO

Pendapat lain diungkapkan psikolog sosial dan profesor di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Oklahoma, Erin Vogel. Menurutnya, media sosial sendiri bukan satu-satunya penyebab FOMO muncul. 

"Misalnya, Anda mungkin mendapat undangan ke pesta akhir pekan yang sebenarnya tidak ingin Anda hadiri, tapi tetap pergi karena Anda tidak ingin merasa tersisih ketika teman Anda membicarakannya pada hari Senin," kata Vogel.

"Media sosial memfasilitasi FOMO, tetapi orang selalu mengalaminya." ujarnya.

4 dari 4 halaman

Penyebab FOMO Apa Saja?

Natalie mengungkapkan bahwa terlepas dari apapun yang dapat membuat seseorang merasa FOMO, ada beberapa penyebab yang lebih umum dibaliknya. Berikut di antaranya:

  • Tidak memahami lelucon orang dalam yang ditertawakan orang lain
  • Tidak dipilih untuk tim
  • Tidak diundang ke suatu acaraKehilangan penawaran bagus
  • FOMO juga bisa menyangkut perasaan terasingkan karena tidak bisa ikut memahami percakapan yang sedang ramai dibicarakan.

Sedangkan untuk gejalanya, meskipun FOMO bukan kondisi yang dapat didiagnosis, ada gejala spesifik yang bisa dijelaskan menurut laporan di Technological Forecasting and Social Change, di antaranya: 

  1. Secara obsesif memeriksa media sosial untuk melihat apa yang dilakukan orang lain
  2. Mengalami perasaan negatif saat membandingkan kehidupan seseorang dengan apa yang tampaknya dilakukan orang lain di media sosial
  3. Merasa lelah secara mental dari media sosial