Sukses

Posisi Tidur Bisa Pengaruhi Jenis Mimpi yang Muncul, Begini Penjelasannya

Posisi tidur bisa memengaruhi jenis mimpi yang muncul.

Liputan6.com, Jakarta - Apakah kamu tidur dengan posisi miring, tidur tengkurap, atau tidur terlentang? Penelitian terbaru mengungkap bahwa posisi tidur berpengaruh terhadap jenis mimpi yang muncul.

Menurut para ahli, tidak ada posisi tidur yang sempurna. Yang penting adalah kamu harus merasa nyaman agar bisa tidur nyenyak dan nyaman.

Banyak orang merasa nyaman dengan tidur miring. Lebih dari setengah dari 2.000 orang Amerika yang diwawancarai oleh Tempur-Pedic, perusahaan kasur, melaporkan bahwa mereka tidur miring, 17 persen tidur terlentang, dan 11 persen tidur tengkurap.

Tidur Tengkurap

Meskipun tidur tengkurap merupakan minoritas, orang yang tidur dengan posisi ini tampaknya memiliki mimpi erotis yang lebih banyak.

Para ahli mimpi dari Universitas Hong Kong Shue Yan meneliti 670 siswa, dimana dua pertiga dari mereka adalah perempuan.

Para peneliti menemukan bahwa siswa yang tidur tengkurap memiliki mimpi yang lebih jelas, intens, dan seksual. Mereka juga melaporkan mimpi tentang merasa terikat, terkunci, atau tidak bisa bergerak.

Peneliti utama, Calvin Kai-Ching Yu, menyatakan bahwa tekanan fisik pada tubuh saat tidur menghadap bawah bisa menimbulkan jenis mimpi erotis.

“Posisi tidur yang berbeda dapat memberikan tekanan pada bagian tubuh yang berbeda dan perasaan tubuh tersebut dapat menjadi pengaruh dalam mimpi seseorang,” kata Yu kepada Everyday Health.

Ahli psikologi klinis dan pakar tidur asal New York, Michael J. Breus, PhD, menganggap hasil penelitian ini masuk akal, karena orang yang tidur tengkurap mungkin kurang bisa bergerak dibandingkan dengan orang yang tidur dengan posisi menyamping atau telentang.

2 dari 4 halaman

Posisi Tidur Pengaruhi Mimpi yang Muncul

Yu mengungkap bahwa bila kamu mengubah posisi tidur, maka mimpi juga akan berubah. Akan tetapi, dia tidak menyarankannya.

Tidur dengan posisi yang tidak biasa atau tidak alami dapat mengganggu kualitas tidur. Badanmu mungkin akan merasa sakit hanya karena ingin bermimpi hal yang lebih menyenangkan di malam hari.

Tidur dengan Posisi Telentang

Tidur dengan posisi telentang dapat menyebabkan sakit punggung bawah dan dapat menyebabkan masalah lain yang dapat mengubah mimpi.

Posisi ini mungkin menyebabkan mendengkur, mendorong sleep apnea, dan mengganggu tidur yang nyenyak.

“Studi telah menunjukkan bahwa orang yang tidur dengan posisi telentang mengalami lebih banyak mimpi buruk dan kesulitan mengingat mimpi mereka,” kata Yu.

Gangguan tidur yang berkaitan dengan pernapasan, seperti sleep apnea, telah ditemukan memiliki dampak signifikan pada intensitas bermimpi.

3 dari 4 halaman

Tidur dengan Posisi Menyamping

Tidur dengan posisi miring atau lateral adalah posisi tidur yang paling umum.

Menurut penelitian, orang yang tidur pada sisi kanan cenderung mengalami mimpi yang lebih positif dan mimpi buruk yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang tidur pada sisi kiri.

Untuk orang yang mengalami heartburn atau gastroesophageal reflux disease (GERD), disarankan untuk tidur dengan posisi pada sisi kiri.

Menurut Breus, GERD sering menjadi penyebab sulit tidur dan dapat mempengaruhi isi mimpi.

“Tidur dengan posisi pada sisi kiri membuat perut tetap di bawah kerongkongan, dan gravitasi mungkin membantu dengan reflux. Tidur pada sisi kanan dapat menyebabkan kamu bermimpi menelan atau terbakar,” jelasnya.

4 dari 4 halaman

Tidur dengan Dua Posisi atau Lebih

Banyak orang tidur dengan berbagai posisi dalam satu malam. Dalam survei yang dilakukan terhadap 670 mahasiswa Universitas Shue Yan, sebanyak 194 orang melaporkan bahwa mereka tidur dalam dua atau lebih posisi.

Posisi tidur yang kamu temukan ketika bangun kemungkinan besar memengaruhi mimpi.

Biasanya, mimpi terjadi ketika tidur dalam fase gerakan mata cepat (REM), saat otak sangat aktif. Fase tidur REM terjadi tiga hingga empat kali dalam semalam. Fase paling terakhir terjadi di akhir siklus tidur, yaitu biasanya di pagi hari sebelum bangun.

Yu mengatakan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai posisi tidur dan mimpi.

Mahasiswa dalam penelitiannya tidak dimonitor selama tidur, melainkan hanya mengisi survei tentang mimpi mereka setelah bangun.

Yu menambahkan bahwa pengaruh faktor-faktor eksternal juga dapat berdampak besar pada mimpi seseorang.

Jadi, sebelum berganti posisi tidur, perlu diingat bahwa mungkin saja film horor atau suara jendela yang berderak bisa menyebabkan mimpi yang tidak biasa.