Sukses

Cacar Monyet Tak Lagi Berstatus Darurat Kesehatan Global, WHO: Kasus Menurun Hampir 90 Persen

WHO resmi nyatakan berakhirnya status darurat penyakit cacar monyet pada Kamis, 11 Mei 2023 karena penurunan kasus sebesar 90 persen dalam tiga bulan terakhir dibandingkan tiga bulan sebelumnya

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, resmi menyatakan berakhirnya status darurat penyakit mpox atau cacar monyet pada Kamis, 11 Mei 2023. Keputusan ini diambil setelah mendapat rekomendasi dari Komite Emergensi Mpox.

Hal ini menunjukkan bahwa krisis akibat penyakit mpox yang menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh dan menimbulkan gejala flu serta lesi kulit berisi nanah, sudah melewati masa krisis. 

Salah satu alasan utama yang dijelaskan oleh Tedros adalah jumlah kasus penyakit yang menurun hampir 90 persen selama tiga bulan terakhir dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya.

Pemimpin WHO itu mengakui adanya kemajuan yang stabil dalam mengendalikan wabah cacar monyet.

"Sekarang kami melihat kemajuan yang stabil dalam mengendalikan wabah berdasarkan pelajaran dari HIV dan bekerja sama dengan komunitas yang paling terkena dampak," kata Tedros melalui akun Twitter-nya @DrTedros.

Tedros dengan senang menyatakan bahwa mpox kini tak lagi berstatus sebagai status darurat kesehatan global.

"Saya senang dapat menyatakan bahwa wabah mpox tidak lagi menjadi darurat kesehatan global,” lanjutnya.

Menurut laporan terbaru dari WHO, sudah ada lebih dari 87.000 kasus monkeypox di seluruh dunia sejak tahun lalu hingga tanggal 8 Mei tahun ini, seperti melansir Daily News.

2 dari 4 halaman

Tetap Waspada, Virus Masih Menyebar

WHO juga baru-baru ini mengumumkan bahwa status darurat kesehatan masyarakat untuk COVID-19 sudah berakhir. Namun demikian, Tedros mengingatkan bahwa walaupun situasi darurat untuk mpox dan COVID-19 sudah berakhir, kedua virus tersebut masih dapat menyebar dan menimbulkan bahaya bagi kesehatan kita.

"Sementara keadaan darurat untuk mpox dan COVID-19 sudah berakhir, ancaman dari gelombang resurgensi masih ada untuk keduanya. Kedua virus masih menyebar dan terus menewaskan," kata Tedros.

Oleh karena itu, kita semua harus tetap waspada dan mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran kedua virus tersebut.

3 dari 4 halaman

Pesan Tedros

Bos WHO mengatakan bahwa penurunan tajam kasus mpox ini dapat dikreditkan kepada organisasi masyarakat dan otoritas kesehatan publik di seluruh dunia, sebagaimana ditulis VOA News.

WHO mencatat bahwa upaya organisasi untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang risiko mpox, mendorong perubahan perilaku, serta memperjuangkan akses tes, vaksin, dan pengobatan berperan penting.

Namun, Tedros memperingatkan bahwa mpox masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan dan membutuhkan respons yang kuat, proaktif, dan berkelanjutan.

4 dari 4 halaman

Apa itu Monkeypox Atau Cacar Monyet?

Mpox adalah nama resmi dari penyakit yang disebabkan oleh virus mpox, yang merupakan anggota keluarga virus yang sama dengan cacar air, meskipun gejalanya jauh lebih ringan.

Gejala awalnya termasuk demam, sakit kepala, pembengkakan, nyeri punggung, dan nyeri otot, seperti melansir BBC.

Setelah demam turun, biasanya muncul ruam, yang sering dimulai di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya, terutama di telapak tangan dan telapak kaki.

Jika seseorang terinfeksi virus, mereka harus menghindari hubungan seksual saat memiliki gejala, untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain.