Sukses

600 Tenaga Kesehatan Dapat Vaksin Influenza, Cegah Risiko Penularan Virus ke Pasien Rentan

Dinas Kesehatan DKI Jakarta dengan didukung oleh Kalventis dan Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI memberikan vaksinasi Influenza kepada lebih dari 600 tenaga kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Kalventis serta Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI memberikan vaksinasi Influenza kepada lebih dari 600 tenaga kesehatan.

Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI Prof Samsuridjal Djauzi mengatakan, virus influenza di alam bebas terus berubah, data epidemiologi terkini menunjukkan empat strain virus Influenza bersirkulasi secara bersamaan, yaitu: Influenza A/H1N1, A/H3N2, B/Victoria, dan B/Yamagata.

Vaksinasi Influenza Kuadrivalen memberikan perlindungan lebih luas terhadap virus flu yang beredar karena mencakup dua strain influenza A dan dua lineage influenza B.

Oleh karena itu, vaksinasi Influenza Kuadrivalen tahunan sangat penting terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi, salah satunya tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien. 

"Influenza bukan sekadar batuk pilek biasa atau yang seringkali dikenal dengan common cold, gejala influenza lebih berat dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada sistem organ lainnya. Influenza dapat memicu serangan jantung dan stroke, dan memperburuk kondisi komorbid yang sudah ada seperti diabetes dan penyakit kronik lainnya," katanya, melalui keterangan pers, Sabtu (13/5/2023).

Penyakit flu, lanjut  Prof Samsuridjal, disebabkan oleh virus influenza yang umumnya menyerang saluran pernapasan dengan insiden setiap tahunnya mencapai 1 miliar kasus di seluruh dunia. Kasus influenza berat setiap tahunnya dapat mencapai 5 juta kasus dan angka kematian hingga 650.000 kasus.

2 dari 4 halaman

Tenaga Kesehatan Diharapkan Melakukan Vaksinasi Influenza Tahunan

 

Saat ini, berbagai organisasi profesi internasional (WHO dan CDC) dan Indonesia (Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI) merekomendasikan semua tenaga kesehatan melakukan vaksinasi influenza tahunan karena beberapa alasan, di antaranya:

- Risiko tertular di tempat kerja yang lebih tinggi

- Mengurangi risiko tenaga kesehatan menularkan influenza ke pasien rentan

- Mempertahankan citra dan etika rumah sakit yang berkomitmen untuk mengutamakan patient-safety

- Mengurangi ketidakhadiran kerja para tenaga kesehatan spesialis yang sulit digantikan sehingga keberlangsungan pelayanan kesehatan tetap terjaga.

Virus influenza di alam bebas terus berubah, data epidemiologi terkini menunjukkan empat strain virus Influenza bersirkulasi secara bersamaan, yaitu: Influenza A/H1N1, A/H3N2, B/Victoria, dan B/Yamagata.

Vaksinasi Influenza Kuadrivalen memberikan perlindungan lebih luas terhadap virus flu yang beredar karena mencakup dua strain influenza A dan dua lineage influenza B. Oleh karena itu, vaksinasi Influenza Kuadrivalen tahunan sangat penting terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi, salah satunya tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien. 

 

3 dari 4 halaman

Vaksinasi Influenza Efektif Turunkan Angka Rawat Inap dan Kematian

Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, pemerintah mengapresiasi semua pihak yang telah ikut berperan aktif dalam mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit menular dan melakukan edukasi pentingnya vaksinasi kepada masyarakat di DKI Jakarta.

“Kita harus mampu bersama-sama mengenal risiko penularan virus influenza sehingga tidak menjadi masalah bagi kesehatan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan di antaranya adalah melakukan upaya peningkatan pemahaman terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Selain itu, pencegahan terkait virus influenza ini juga terdapat pilihan yang sangat dianjurkan oleh para Ahli Penyakit Dalam yaitu imunisasi influenza,” ujar Ani.

Ketua Umum PB PERKENI Prof Ketut Suastika dalam paparannya turut menambahkan, dari data International Diabetes Federation (IDF) 2021, Indonesia masuk dalam lima besar peringkat untuk penderita diabetes di dunia dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat setiap tahunnya.

"Penderita diabetes lebih rentan terkena infeksi karena adanya gangguan sistem kekebalan tubuh. Maka dari itu, ketika penderita diabetes terkena infeksi influenza dampaknya menjadi lebih berat, terjadi peningkatan risiko rawat inap naik hingga 3-6 kali lipat, risiko masuk ICU hingga 4 kali lipat, dan risiko kematian hingga 6 kali lipat dibandingkan dengan orang tanpa diabetes," ujarnya.

Vaksinasi influenza pada pasien diabetes terbukti dapat menurunkan angka rawat inap dan kematian, lanjutnya.

Respons imun yang dihasilkan vaksin influenza pada penderita diabetes secara umum sebanding dengan dewasa sehat lainnya. Data menunjukkan vaksinasi influenza menurunkan angka kejadian rawat inap yang disebabkan kejadian kardiovaskular pada pasien diabetes tipe 2, termasuk serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.

Data dari berbagai negara juga menunjukkan bahwa meningkatkan cakupan vaksinasi influenza pada kelompok diabetes, selain mengurangi jumlah kasus, rawat inap, dan kematian, dapat memberikan keefektifan biaya dan penghematan biaya yang signifikan. 

Sehingga vaksinasi influenza sangat direkomendasikan untuk menghindari komplikasi bagi orang dengan risiko tinggi seperti pasien diabetes. Bahkan, vaksinasi influenza telah tercantum di dalam Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2021 yang dikeluarkan oleh PERKENI. Beliau menghimbau, agar para penderita diabetes dapat secara proaktif meminta vaksinasi influenza kepada dokter yang menanganinya.

Berdasarkan hasil riset Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Jakarta Timur, Indonesia, sekitar 31% kasus Influenza Like Illness dan 15% kasus Severe Acute Respiratory Infection terbukti positif karena virus Influenza.

Tidak hanya itu, berdasarkan Kosen S, "Health and direct economic cost of Influenza disease in Indonesia," presentasi pada workshop Dampak Kesehatan dan Ekonomi Influenza, 2012, Influenza juga memakan biaya sekitar Rp831 miliar untuk kasus rawat jalan, Rp540 miliar untuk kasus rawat inap, sehingga total direct cost mencapai Rp1,396 triliun di Indonesia.

Sementara, menurut WHO Vaksinasi merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyakit infeksi influenza.

 

4 dari 4 halaman

Dukungan Kalventis

 

 

Rangkaian kegiatan dalam menyambut Pekan Imunisasi Dunia 2023 ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah didukung oleh Kalventis memberikan Vaksinasi Kepada lebih dari 600 tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang menangani pasien lanjut usia serta yang menangani pasien diabetes, yang diadakan di RSUD Pasar Minggu dimulai pada tanggal 11 Mei 2023.

“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Kalventis untuk mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit menular, serta edukasi pentingnya vaksinasi kepada masyarakat Indonesia. Ke depannya, Kalventis akan melanjutkan komitmen kami dalam mengedukasi pentingnya vaksinasi serta meningkatkan cangkupan vaksinasi di Indonesia baik untuk berbagai pihak, termasuk masyarakat umum melalui media sosial @kenapaharusvaksin, serta beragam kegiatan edukasi lainnya,” tutup Bapak Ridwan Ong, Presiden Direktur Kalventis.

“Ke depannya, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga akan terus berkomitmen dan selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya mendukung pencegahan dan pengendalian penyakit menular baik akibat virus influenza maupun virus lainnya. Perlindungan kesehatan melalui imunisasi, terutama bagi barisan terdepan di bidang kesehatan yaitu para tenaga kesehatan, merupakan suatu bagian dari tugas Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta," pungkas Ani.