Sukses

Benarkah Cangkang Telur Cokelat Lebih Alami dan Bernutrisi dibanding Putih?

Banyak yang menyebut telur cangkang cokelat lebih alami dan bernutrisi ketimbang putih. Benarkah demikian?

Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang masih bingung antara perbedaan nutrisi telur bercangkang cokelat dengan putih.

Beberapa orang berpikir bahwa telur cokelat lebih segar atau lebih "alami" daripada telur putih. Beberapa bahkan menganggap telur putih melewati proses pemutihan, tutur ahli diet terdaftar Megan Hilbert, MS, RDN kepada Eat This, Not That!.

Nyatanya, tidak satu pun dari mitos ini yang benar. Satu-satunya perbedaan antara telur cokelat dan putih adalah warnanya.

"Perbedaan antara telur cokelat dan telur putih hanyalah warna kulit telur," kata ahli diet terdaftar Crystal Scott, MS, RD.

"Telur cokelat berasal dari jenis ayam dengan bulu merah atau cokelat, sedangkan telur putih oleh jenis ayam dengan bulu putih," jelas Scott.

"Jenis ayam menentukan warna kulit telur," tambahnya. Jadi, semuanya bermuara pada jenis ayam dan genetiknya.

Warna telur ayam dapat berkisar dari putih ke coklat hingga bintik-bintik. Ada juga warna yang lebih jarang yaitu biru pucat atau hijau kebiruan, kata Hilbert.

Melihat daun telinga ayam juga dapat membantu mengindikasikan warna telur apa yang akan didapatkan. Ayam dengan daun telinga terang biasanya bertelur putih, sedangkan ayam dengan daun telinga yang lebih gelap umumnya bertelur coklat, menurut Texas A&M AgriLife Extension Service.

Namun, Scott mengingatkan bahwa jenis ayam hanya menentukan warna kulit telur—bukan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Terlepas dari warna cangkangnya, semua telur adalah sumber vitamin A, D, E, K, omega-3, vitamin B, seng, dan kolin yang sangat baik bagi tubuh.

2 dari 4 halaman

Baik Telur Cokelat maupun Putih, Nutrisinya Sama Saja

Jika tujuan Anda adalah membeli jenis telur yang paling sehat, Anda tidak harus memperhatikan warna cangkang.

Dari segi kesehatan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara telur cokelat dan putih telur. Kedua jenis telur ini mengandung jumlah protein, lemak, dan nutrisi lain yang sama, jelas Scott.

"Pola makan dan lingkungan hidup ayam dapat memberi tahu Anda lebih banyak tentang nutrisi telur daripada warna cangkangnya," ucap Scott kepada Eat This, Not That!.

"Kandungan nutrisi telur sangat ditentukan oleh pola makan dan lingkungan hidup ayam. Oleh karena itu, penting untuk memilih telur yang diproduksi oleh ayam yang sehat dan dirawat dengan baik, terlepas dari warnanya."

Jenis telur terbaik adalah yang berasal dari ayam yang dibesarkan di padang rumput, ujar Hilbert.

"Penelitian telah menemukan bahwa telur dari ayam yang dibesarkan di padang rumput mengandung lebih banyak lemak omega-3, vitamin D, dan beta-karoten (vitamin A) daripada ayam yang dibesarkan dengan pakan tradisional," kata Hilbert.  "Ayam-ayam ini juga lebih bahagia dan sehat."

3 dari 4 halaman

Mengapa Telur Cokelat Lebih Mahal?

Telur menjadi pilihan protein banyak orang sebab harganya yang lebih murah ketimbang protein lain, seperti daging.

"Telur adalah salah satu sumber protein yang murah dan mudah didapatkan," sebut Hilbert.

Kendati demikian, muncul pertanyaan soal telur cangkang cokelat harganya lebih mahal padahal diklaim memiliki kandungan nutrisi yang sama saja dengan telur cangkang putih.

"Alasan mengapa telur cokelat seringkali lebih mahal daripada telur putih adalah karena jenis ayam yang bertelur coklat cenderung lebih besar dan membutuhkan lebih banyak makanan, ruang, serta perawatan daripada jenis yang bertelur putih," jelas Scott.

Terlebih lagi, telur ayam cokelat sedikit lebih besar. Ayam jenis ini juga membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk bertelur. "Ini karena proses tambahan diperlukan selama pembentukan telur agar cangkang 'dilapisi' dengan lapisan luar berwarna coklat," ucap Hilbert.

Ayam yang bertelur cokelat juga biasanya bertelur lebih sedikit secara keseluruhan. Semua faktor ini membuat biaya pemeliharaan ayam bertelur coklat lebih mahal yang menyebabkan harga telurnya juga lebih tinggi.

4 dari 4 halaman

Cara Memilih dan Menyimpan Telur

Mau telur cangkang cokelat atau putih, yang penting adalah memastikan bahwa telur tersebut dalam kondisi baik dan tidak busuk.

Saat membeli telur, periksa apakah ada retakan di cangkang. Jangan pilih telur yang memiliki retakan bahkan jika itu hanya seperti rambut. Jika permukaan telur terasa lengket, kemungkinan telur juga tidak segar.

Anda juga dapat memeriksa kesegaran telur dengan menguji daya apungnya. Jika telur yang dimasukkan ke semangkuk air mengapung, kemungkinan itu adalah telur lama. Meskipun demikian, tidak berarti telur tersebut tidak dapat dimakan.

Sementara itu, cara paling mudah untuk mengetahui apakah telur Anda masih bagus atau rusak adalah dengan menciumnya. Baik matang atau mentah, telur busuk memiliki bau seperti belerang yang sangat menyengat. Jadi, jika telur berbau aneh, buang saja.

Cara terbaik untuk menyimpan telur adalah dengan memasukkannya ke lemari es segera setelah Anda membelinya. Jangan tinggalkan telur selama dua jam atau lebih pada suhu ruang.

Selain itu, hindari meletakkan telur di pintu kulkas. Ini tidak hanya membuat telur rentan retak karena guncangan saat membuka-tutup kulkas, tetapi juga menurunkan kualitas telur sebab suhu yang sedikit lebih hangat.

 

(Adelina Wahyu Martanti)