Sukses

Jamaah Haji Diminta Waspada MERS-CoV, Kemenkes: Terapkan PHBS

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta calon jemaah haji selama di Tanah Suci mewaspadai penularan MERS-CoV.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta calon jemaah haji selama di Tanah Suci mewaspadai penularan MERS-CoV. Salah satu upaya yang bisa dilakukan dengna menerapkan pola hidup bersih dan sehat selama menjalani ibadah haji.

“Walaupun MERS-CoV belum menjadi kegawatdaruratan kesehatan, namun jemaah haji Indonesia harus tetap mewaspadai penularannya,” kata Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha.

MERS-CoV merupakan turunan dari virus Corona yang dapat menyebabkan penyakti sistem pernapasan. Bahayanya, bila terpapar virus ini bisa menimbulkan kematian.

Virus MERS-CoV menular melalui kontak langsung dengan penderitanya lewat percikan dahat (droplet) saat pasien bersin.

Hingga saat ini, belum ada vaksin spesifik untuk mencegah keparahan bila terinfeksi MERS-CoV. Maka dari itu upaya yang bisa dilakujan adalah mencegah terinfeksi dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Jemaah haji diharapkan untuk rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau dengan disinfektan. Selain itu penting juga untuk memakai masker saat beraktivitas terutama di kerumunan serta menutup hidung dan mulut bila bersin dan batuk.

Bila, jemaah haji memiliki masalah kesehatan segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan.

“Kami berharap para jemaah haji untuk terus menerapkan protokol kesehatan, menjaga kondisi tubuh dengan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Jika tubuh sehat maka ibadah haji pun lancar,” kata Kunta dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com ditulis Senin, 15 Mei 2023.

 

2 dari 3 halaman

Tetap Waspadai COVID-19

Kunta juga mengingatkan jemaah haji untuk tetap mewaspadai penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Meski World Health Organization (WHO) sudah mencabut status kedaruratan kesehatan global tetap perlu mewaspadai penyakit tersebut yang kasusnya masih bertambah tiap hari itu.

Maka dari itu, jemaah haji diimbau untuk melengkapi vaksinasi COVID-19. Vaksinasi dosis lengkap sangat penting dalam memutus rantai penyebaran COVID-19.

 

3 dari 3 halaman

Tentang MERS-CoV

MERS-CoV, diketahui pertama kali menyerang manusia di Jordan pada April 2012. Namun kasus yang pertama kali dilaporkan adalah kasus yang muncul di Arab Saudi pada September 2012.

Sampai saat ini, semua kasus MERS berhubungan dengan riwayat perjalanan menuju atau menetap di negara-negara sekitar Semenanjung Arab seperti mengutip laman Kemenkes.

KLB MERS terbesar yang terjadi di luar Semenanjung Arab, terjadi di Republik Korea Selatan pada 2015. KLB tersebut berhubungan dengan pelaku perjalanan yang kembali dari Semenanjung Arab.

Berikut komunitas yang berisiko tinggi tertular virus ini:

  • Orang yang melakukan perjalanan ke Timur Tengah (atau daerah terjangkit)
  • Orang yang kontak langsung atau tidak langsung dengan unta yg terinfeksi di Timur Tengah
  • Orang yang melakukan kontak langsung dengan penderita MERS-Cov atau ISPA berat
  • Tenaga Kerja Indonesia, mahasiswa, jemaah Haji dan Umroh, wisatawan atau pebisnis yang ada di kawasan Timur Tengah
Video Terkini