Sukses

Patah Hati dan Sedih Melihat Issa Ogah Makan, Nikita Willy Langsung Sewa Feeding Specialist

Nikita Willy membagikan ceritanya soal Baby Issa yang sempat mengalami GTM saat liburan ke Jepang.

Liputan6.com, Jakarta - Persoalan anak GTM (Gerakan Tutup Mulut) atau anak menolak makan sudah menjadi kekhawatiran banyak orangtua. Itulah yang sempat terjadi pada Issa Xander Djokosoetono, anak dari pasangan Nikita Willy dan Indra Priawan.

Wanita yang akrab disapa Niki itu membagikan ceritanya soal Issa yang sempat mengalami GTM saat liburan ke Jepang. Niki mengungkapkan bahwa Issa memang baru sembuh sakit sehingga nafsu makannya menurun.

"Sampai di sana pun tetap masih sedikit makannya tapi kemakan sesuai selera dia, karena kemarin liburan keluarga jadi banyak yang khawatir karena Issa makan sedikit akhirnya semua berusaha memasukan makanan ke mulut Issa supaya dia banyak makanan yang masuk," tulis Nikita Willy mengutip unggahan di Instagram Story melalui akun @nikitatwillyofficial94, Selasa (16/5/2023).

"Dari makan jadi dikejar-kejar, kalau enggak mau makan main food-nya langsung dikasih biskuit kesukaan dia, makan di-hore-horein pas dia kebuka mulutnya dimasukin makanan, dan lain-lain," Niki menambahkan.

Relasi Buruk Baby Issa dengan Makanan

Bayi dengan nama panggilan Baby Issa tersebut mulanya menerima sistem makan dengan dikejar-kejar, diberikan biskuit, dan diberikan apresiasi oleh orangtuanya. Namun, hal itu hanya berlangsung seminggu pertama mereka di Jepang.

"Tapi the second week akhirnya Issa closed his mouth completely! Because he is having bad relationship with food. Dia bahkan kayak takut lihat makanan atau dengar kita mau makan, dia hanya mau makan biskuit atau snack-snack-nya dia. Jadinya saat tidur terbangun terus karena dia lapar jadi minum susunya banyak banget di malam hari. I feel like broken hearted," kata Niki.

2 dari 4 halaman

Nikita Willy Minta Bantuan Feeding Specialist

Lebih lanjut Niki mengungkapkan bahwa dirinya meminta bantuan feeding specialist untuk mencari solusi dari masalah GTM yang dialami Issa. Kini, Niki pun tengah berupaya menjalani saran yang diterimanya. 

"Baru saja selesai zoom call dengan feeding specialist. Mulai besok kita akan memulai yang namanya reset week balik lagi ke feeding rules dan no biscuit at all untuk reset week ini (satu minggu), dan apa yang harus aku lakukan karena dia terlanjur benci makanan," ujar Niki.

Niki, menambahkan, dirinya turut diberikan tugas oleh feeding specialist Issa untuk dipelajari dan dicoba. Dalam akun Instagram-nya, Nikita Willy kini tengah rutin mengunggah reset week yang tengah dijalani Issa.

Niki tampak membuat makanan Issa sama dengan makanannya. Tujuannya? Agar Issa tertarik makan mengingat bayi seringkali tertarik dengan makanan orang dewasa yang dilihatnya.

Cara itu pun memperlihatkan hasil. Meski belum banyak, Issa sudah mulai makan lagi. Selain itu, Niki juga aktif mengajak Issa ngobrol soal warna dan bentuk makanannya.

3 dari 4 halaman

Respons Pintar Nikita Willy pada Netizen

Nikita Willy pun tak terhindar dari komentar netizen soal upayanya ke feeding specialist. Ada yang menyebut bahwa anak GTM adalah hal biasa.

"Wajar kali bun anak kadang suka gak mau makan, santai aja sis," ujar seorang netizen melalui direct message di Instagram Niki.

Merespons itu, Nikita Willy memberikan respons santai. Menurut Niki, memang ada banyak alasan kenapa anak tidak mau makan. Tapi itu bukanlah hal yang bisa didiamkan.

"Ya benar... Banyak alasan anak tidak mau makan, tapi kalau alasan tidak mau makan karena 'trauma makan' kita tidak boleh santai karena dampaknya panjang," ujar Nikita Willy.

"Tidak sedikit anak yang trauma makan dari awal MPASI (Makanan Pendamping ASI) dan berkepanjangan karena tidak langsung di 'reset'," Niki menekankan.

4 dari 4 halaman

Netizen Bicarakan Cara Nikita Willy Hadapi Anak GTM

Selain itu, pada media sosial Twitter, ada pula yang memuji cara Nikita Willy dalam menghadapi anak GTM. Hal tersebut lantaran Niki dianggap paham kapan dan kemana harus mencari pertolongan.

"Sudah benar ya Nikita ini. Tahu batasan gak bisanya si ibu, tahu kapan nyari pertolongan dan ke siapa, yang biasanya terjadi kan ibu itu 'harus' bisa semua, sampai burnout (: (baca: aku)," tulis seorang warganet.