Sukses

Kucing Juga Bisa Stres, Salah Satu Ciri Tiba-Tiba Suka Bersembunyi

Sama dengan manusia, banyak hal yang bisa membuat kucing stres. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Sama dengan manusia, banyak hal yang bisa membuat kucing stres. Mulai dari lingkungan baru atau kehadiran hewan peliharaan baru bisa jadi faktor pemicu stres pada kucing.

Banyak perilaku kucing yang bisa jadi merupakan tanda kucing merasa stres, salah satunya melakukan grooming berlebihan. Hal ini disampaikan oleh dokter hewan dan co-pemilik VIP Vet Visit, Karie Anne Johnson.

"Grooming berlebihan adalah perilaku pengalihan. Mereka tidak tahu cara mengatasi stres, jadi mereka merawat diri untuk menenangkan diri," kata Johnson kepada Insider.

Johnson menjelaskan bahwa kucing sering mencabut bulu dari perut mereka saat stres. Lantas, perilaku apa lagi yang bisa jadi merupakan tanda kucing stres?

Suka Sembunyi Di Balik Sofa atau Selimut 

Dokter hewan dan Direktur Animal Medical Center of Mid-America, Travis Arndt menjelaskan bahwa kucing memang suka bersembunyi dan mencari tempat yang nyaman untuk tidur.

"Namun, jika tiba-tiba kucing Anda bersembunyi, itu bisa menjadi tanda bahwa kucing Anda sedang mengalami stres,” kata Arndt.

Arndt menyarankan agar menyediakan tempat tidur atau pohon kucing. Biasanya mereka merasa lebih baik ketika berada di tempat yang tinggi.

Memberikan ruangan aman di rumah untuk kucing agar mereka bisa pergi dan bersantai juga merupakan ide yang bagus.

"Anda dapat mempertimbangkan menggunakan pintu penghalang bayi dan memotong lubang kecil di bagian bawahnya, yang cukup besar untuk mereka," kata Arndt. 

Hal ini memungkinkan kucing menghindari faktor-faktor stres, seperti hewan peliharaan baru yang baru saja dibawa masuk ke rumah.

2 dari 4 halaman

Kucing Tak Mau Gunakan Kotak Pasir

Kucing tidak lagi menggunakan kotak pasir atau tidak konsisten menggunakannya bisa menjadi tanda bahwa kucing sedang stres.

Alih-alih menghukumnya, sebaiknya kunjungi dokter hewan untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan.

Anda juga bisa mencoba menambah jumlah kotak pasir di rumah atau mengubah tempatnya.

Beberapa kucing mungkin tidak nyaman jika harus berbagi kotak pasir dengan kucing lain atau menggunakan kotak pasir yang diletakkan di tempat yang bising.

3 dari 4 halaman

Makan Lebih Sedikit, Bahkan Tak Sama Sekali

Arndt menjelaskan bahwa salah satu alasan umum kucing cemas saat makan adalah adanya hewan peliharaan lain di rumah yang ikut makan.

"Ketika beberapa hewan peliharaan di rumah makan dan minum dekat satu sama lain, kucing bisa merasa takut atau khawatir," ujar Arndt.

Anda bisa mencoba untuk memindahkan mangkuk makan ke tempat yang terpisah. Hal ini dapat membantu kucing merasa lebih tenang dan makan lebih banyak.

Jika kebiasaan makan kucing Anda berubah secara drastis, penting untuk berkonsultasi dengan dokter hewan untuk memeriksa kemungkinan masalah medis.

4 dari 4 halaman

Cara Atasi Kucing Stres

Sediakan Waktu dengan Anabul tetapi Jangan Ganggu

Konsultan perilaku kucing, Ingrid Johnson, mengungkap bahwa kucing yang stres membutuhkan waktu berjam-jam untuk ingin dipegang, seperti melansir Health Liputan6.com.

“Kucing membutuhkan waktu berjam-jam untuk turun dari keadaan tinggi dan terangsang dengan sentuhan. Jadi, penting untuk memberi mereka ruang,” tuturnya.

Dengan begitu, para pemilik anabul dapat menyediakan waktu untuknya, sambil memperhatikan gerak-geriknya saja.

Pasang Musik yang Lembut dan Menenangkan

Kucing sangat sensitif terhadap kebisingan. Terutama jika pemicu kucing stres adalah suara keras, seperti proses konstruksi, tangisan bayi, kebisingan lalu lintas, dan lainnya.

Dengan begitu, memberikan suara alternatif yang pelan dan menenangkan adalah pilihan yang patut dicoba.

Bermain dengan Kucing Saat Ia Siap

Bermain bukanlah pilihan yang baik untuk kucing yang sedang sedih. Namun, ketika ia sudah siap, ini bisa menjadi cara yang baik untuk mengatasi stres kronis pada kucing. 

“Bermain dapat mengurangi stres pada kucing dan dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka, terutama di tempat yang sebelumnya diasosiasikan dengan rasa takut,” Johnson menerangkan.