Liputan6.com, Jakarta Isu perselingkuhan dalam hubungan termasuk pernikahan tak pernah absen bermunculan setiap tahunnya. Menyeret mulai dari public figure Tanah Air hingga masyarakat umum yang kemudian viral.
Salah satu yang paling ramai belakangan adalah isu perselingkuhan dalam rumah tangga Virgoun bersama Inara Rusli, dan Fandy Christian bersama Dahlia Poland.
Baca Juga
Kedua pasangan tersebut sama-sama sudah memiliki anak. Health Liputan6.com pun berupaya mencari tahu apa dampaknya dari sisi psikologis jika suatu saat anak tahu orangtuanya ada yang selingkuh.
Advertisement
Psikolog anak, remaja, dan keluarga Universitas Kristen Maranatha Bandung, Efnie Indriani mengungkapkan bahwa kondisi psikis anak akan terpengaruh sejak kecil saat melihat ada kasus seperti perselingkuhan terjadi pada orangtuanya.
"Anak-anak yang melihat ada kasus seperti itu terjadi pada orangtuanya biasanya akan memengaruhi kondisi psikis mereka sejak kecil. Luka batin masa kecil bisa terjadi pada anak saat mendapati orangtuanya seperti ini," ujar Efnie melalui keterangan pada Health Liputan6.com ditulis Rabu (17/6/2023).
Orangtua Selingkuh, Anak Bisa Sulit Bina Hubungan
Efnie menambahkan, dampak selanjutnya yang berisiko muncul adalah anak bisa mengalami kesulitan dalam membina hubungan dengan kenyamanan kelak saat mereka dewasa. Terutama jika luka batin itu tidak dipulihkan dengan tuntas.
"Pada anak yang luka batinnya tidak dipulihkan, bisa saja membuat ia sulit membina hubungan yang penuh dengan kenyamanan saat dewasa," kata Efnie.
Harus Gimana Jika Tahu Orangtua Selingkuh?
Lebih lanjut Efnie menyarankan agar ketika sudah paham ada perselingkuhan, anak bisa mengajak orangtuanya bicara dari hati ke hati. Dengan begitu, anak bisa berusaha untuk mendengar penjelasan dari berbagai sisi.
"Sebaiknya ajak orangtua bicara dari hati ke hati dan perlu mendengarkan penjelasan dari berbagai sisi. Hal ini agar sebagai anak kita tidak terjebak pada teater pikiran yang belum tentu benar," ujar Efnie.
Setelahnya, Efnie menyarankan untuk belajar menerima dan memaafkan.
"Ini (menerima dan memaafkan) proses yang panjang dan tidak instan. Namun, jika disadari sejak dini maka kondisi mental akan lebih bisa dipulihkan," kata Efnie.
Advertisement
Isu Perselingkuhan Bikin Takut Nikah
Setiap muncul pembahasan soal selingkuh, biasanya juga selalu ada warganet yang mengaku jadi takut untuk menikah. Efnie pun mengakui jikalau kehadiran informasi secara digital termasuk soal perselingkuhan dapat membuat orang mudah terpapar.
"Oleh karena itu, sebagai pembaca kita yang sebaiknya lebih waspada dalam memilih dan memilah informasi. Hal yang perlu diperhatikan adalah saat kondisi emosi kita sedang tidak baik-hal saja, sebaiknya hindari informasi yang tidak menyenangkan," ujar Efnie.
"Karena itu akan berdampak pada kehidupan psikis kita. Bisa muncul kecemasan, perasaan marah, benci, dan lain-lain," sambungnya.
Beri Jeda Jika Informasi Negatif Mulai Pengaruhi Diri Sendiri
Efnie menjelaskan, penting untuk memberi jeda setidaknya satu minggu jikalau sudah terlanjur menghayati informasi yang tidak menyenangkan seperti isu perselingkuhan.
"Apabila sudah terlanjur menghayati informasi yang tidak menyenangkan seperti isu perselingkuhan, maka dalam satu minggu kedepan hindari informasi apapun yang bersifat negatif," kata Efnie.
Menurut Efnie, Anda dapat menghindari informasi apapun yang bersifat negatif. Tidak hanya soal perselingkuhan, melainkan juga tentang informasi peperangan, kriminalitas, atau penyiksaan.
"Perbanyak informasi baik dan menyenangkan. Ini setidaknya akan menggantikan informasi perselingkuhan yang sempat tersimpan di memori otak," pungkasnya.
Advertisement