Liputan6.com, Bandung Delegasi Ghana kagum pada Indonesia karena mempunyai aplikasi digital untuk memantau imunisasi di seluruh daerah. Aplikasi digital yang dimaksud adalah Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) yang dibesut tim Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan RI sejak Mei 2022.
Menurut William Opare dari Expanded Programme on Immunization, Ghana Health Service, ASIK dapat sepenuhnya mendata anak-anak yang imunisasi secara lebih detail. Sehingga jumlah anak yang diimunisasi dapat diketahui dengan jelas dan pasti.
Baca Juga
“Ada beberapa hal yang bisa kami lihat selama kunjungan ke Indonesia. Saya pikir ASIK itu sangat bagus,” ucap William kepada Health Liputan6.com di sela-sela kunjungannya ke Posyandu Erma, Kelurahan Ledeng, Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 17 Mei 2023.
Advertisement
Pemberian Makanan Tambahan
Tak hanya itu saja, delegasi Ghana juga tertarik setiap kali anak-anak yang imunisasi selesai di Posyanyu ada makanan tambahan nutrisi yang bisa dibawa pulang. Seperti halnya di Posyandu Erma, ada kotak-kotak kecil makanan berupa olahan nasi dengan ikan.
“Kami juga melihat bahwa ketika melakukan imunisasi anak-anak ini, mereka datang kemudian membawa makanan bernutrisi untuk dibawa pulang," tutur William.
“Ghana biasa melakukan itu di bagian utara negara. Tapi pemberian nutrisi setelah imunisasi anak itu tidak dilakukan di seluruh negeri lagi.”
Mempelajari Sistem Pelaksanaan Imunisasi di Indonesia
Tatkala ditanya, program atau sistem pelaksanaan imunisasi apa dari Indonesia yang dapat diterapkan di Ghana nanti? William Opare menekankan, akan mempelajari lebih lanjut bersama tim Ghana Health Service.
“Kami tidak dapat langsung melakukannya. Sehingga perlu mempelajari dan memahami sistem tersebut,” imbuhnya.
“Jadi ini akan menjadi langkah pertama. Untuk memahaminya juga memiliki implikasi kebijakan. Kami memiliki tim yang bagus tetapi kami harus benar-benar memahami, bagaimana hal itu dapat diimplementasikan ke dalam kebijakan.”
Ingin Melihat Sistem Apa yang Terbaik
Disampaikan kembali oleh William, studi banding ke Indonesia untuk melihat sistem organisasi dan pelaksanaan imunisasi menjadi langkah pertama.
“Ya, jadi ini adalah langkah pertama untuk memahaminya. Kami ingin melihat mana saja yang merupakan cara terbaik untuk mengimplementasikannya,” tutupnya.
“Ada beberapa hal yang bisa kita lihat dan hal-hal baik ini yang mungkin harus kita bawa untuk melihatnya, bahkan bisa saja untuk segera terapkan.”
Advertisement
Pelajari Best Practices Program Imunisasi
Kementerian Kesehatan RI menerima kunjungan kerja 7 delegasi Ghana Health Service di Gedung Kemenkes RI Jakarta pada Senin, 15 Mei 2023.
Kunjungan dalam rangka Program International Study Tour to Health Institutions of Excellence in Immunization bertujuan untuk mempelajari sistem dan best practices Indonesia dalam menjalankan program imunisasi sekaligus penjajakan potensi kerja sama kesehatan antara dua negara.
“Terima kasih telah memilih Indonesia sebagai negara yang di kunjungi untuk studi visit. Kami sangat senang dan menyambut baik kunjungan kerja dari negara sahabat, Ghana,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu.
Indonesia Sukses Lakukan Program Imunisasi
Maxi mengatakan, dipilihnya Indonesia sebagai salah satu negara tujuan studi visit, karena dinilai sukses dalam melaksanakan program imunisasi nasional terutama di tengah situasi pandemi COVID-19 global yang belum sepenuhnya hilang.
Indikasi keberhasilan terlihat dari cakupan vaksinasi COVID-19 yang mencapai 92 persen dari populasi dengan tingkat kekebalan masyarakat menyentuh angka 99 persen.
Capaian ini, melebihi target WHO yang menargetkan setiap negara untuk memvaksinasi setidaknya 70 persen dari populasi.
Pada saat yang sama saat upaya penanganan pandemi COVID-19, sistem imunisasi Indonesia dinilai bangkit lebih kuat. Ini terlihat dari cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) tahun 2022 yang mencapai 4.119.629.
Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan dua tahun sebelumnya.