Sukses

Nakes Takut Beri Suntikan Imunisasi Ganda, Kemenkes: Enggak Gampang buat Yakinkan Mereka

Tidak gampang untuk meyakinkan tenaga kesehatan (nakes) yang takut memberikan suntikan imunisasi ganda.

Liputan6.com, Bandung Tenaga kesehatan (nakes) rupanya masih banyak yang takut memberikan suntikan imunisasi ganda.

Imunisasi ganda adalah imunisasi yang pemberiannya lebih dari satu jenis vaksin atau antigen dalam satu kali kunjungan. 

Direktur Pengelolaan Imunisasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Prima Yosephine Berliana mengakui tak mudah untuk meyakinkan nakes agar dapat percaya diri lakukan suntikan ganda.

Sosialisasi juga terus dilakukan dan bukan hanya sekali-dua kali saja, melainkan harus dilakukan berkali-kali. Tujuannya, memastikan mereka lebih paham dan yakin.

“Emang enggak gampang. Jadi perlu berkali-kali untuk meyakinkan mereka, ya putar video cuplikan orang yang sudah suntik ganda gitu, buat yakinkan,” ujar Prima saat ditemui Health Liputan6.com di sela-sela kunjungan delegasi Ghana di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 17 Mei 2023.

“Itu yang kita sampaikan dan salah satu kegiatan kami ya dorong-dorong dinas kesehatannya juga. Karena perintah juga bisa membuat mereka jadi lebih berani.”

Lakukan Webinar dengan Seluruh Nakes

Salah satu sosialisasi yang dilakukan Kemenkes melalui webinar yang mengundang seluruh tenaga kesehatan. Para nakes ini diberikan penjelasan oleh ahli agar mereka lebih paham soal suntikan imunisasi ganda.

“Itu yang membuat kami terus-terusan melakukan webinar. Ada juga secara langsung turun ke lapangan, tapi paling banyak webinar sih,” jelas Prima.

“Ini mengundang seluruh nakes yang terlibat dalam pemberian layanan imunisasi. Nanti diisi oleh ahli supaya mereka lebih paham dan enggak takut (suntik ganda).” 

2 dari 3 halaman

Suntik HPV dan Pentabio

Terpisah, Koordinator Imunisasi UPT Puskesmas Cipaku, Nur Aidah mengatakan, dirinya dan tim sudah melakukan suntik ganda dari tahun lalu. Pemberian vaksin yang dimaksud, yakni human papillomavirus (HPV) 1 dan pentabio.

Pentabio adalah imunisasi untuk difteri, pertusis dan tetanus (DPT) yang merupakan imunisasi wajib yang dicanangkan pemerintah. Imunisasi ini diberikan sebanyak 3 kali pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Kemudian diberikan booster pada usia 18-24 bulan.

“Jadi (suntiknya) kiri-kanan. Yang kiri HPV, yang kanan pentabio. Itu dari tahun kemarin,” kata Aidah di Posyandu Erma, Kelurahan Ledeng, Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat.

Tidak Ada KIPI Serius

Hasil dari suntikan ganda di atas, menurut Aidah, aman-aman saja. Tidak ada laporan orangtua yang anaknya mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius.


”Alhamdulillah, enggak ada KIPI yang serius ya. Paling demam-demam satu hari itu wajar karena efek samping pentabio,” imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Tetap Sesuai Prosedur Berikan Suntikan

Ketika ditanya, apakah Nur Aidah sempat takut memberikan suntikan imunisasi ganda? 

Ia menjawab tidak takut. Sebab, ia melakukannya sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Selama kita yakin dan pede (percaya diri), ya enggak takut. Yang penting sesuai SOP dan prosedur,” ucap Aidah yang berprofesi sebagai bidan.

“Kami skrining dulu anaknya sebelum mendapat suntik ganda.”

Skrining Sebelum Suntik Ganda

Kepala Puskesmas Cipaku, Verawati menambahkan, skrining anak sebelum suntik ganda adalah melihat kondisi anak.

“Jadi dilihat kondisi tubuh anak, misalnya, apakah anak demam, diare, batuk-pilek. Kami akan skrining dulu sebelum dilakukan imunisasi,” tambahnya.