Sukses

Studi: Bioadaptor Lebih Efektif Atasi Masalah Sumbatan Arteri Ketimbang Stent Penyalut Obat

Teknologi di bidang kardiovaskular semakin berkembang dengan adanya alat yang disebut Bioadaptor.

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi di bidang kardiovaskular semakin berkembang dengan adanya alat yang disebut Bioadaptor.

Bioadaptor memungkinkan arteri bergerak dan berfungsi lebih alami sebagai respons terhadap kebutuhan jantung. Gerakan arteri alami dimaksudkan untuk menjaga kesehatan jantung.

Sebuah perusahaan pengembang teknologi dalam bidang kardiovaskular, Elixir Medical, mengumumkan hasil uji coba Bioadaptor. Uji coba dilakukan secara acak terkontrol atau randomized controlled trial (RCT) BIOADAPTOR RCT. Ini adalah sebuah studi internasional, multicenter, single-blind yang melibatkan 445 pasien yang dipresentasikan pada konferensi EuroPCR di Paris.

Studi ini membandingkan Bioadaptor dengan stent penyalut obat atau Drug Eluting Stent (DES) dalam penanganan masalah kardiovaskular. DES adalah alat berupa tabung jaring kecil dari logam yang ditempatkan di arteri koroner tersumbat. Logam ini dilapisi dengan obat-obatan dan membantu membuka kembali arteri dan menjaganya tetap terbuka. ‌

"Kemajuan teknologi DES yang berkembang secara bertahap selama 20 tahun terakhir menunjukkan dampak yang berarti di tahun pertamanya. Kami terus melihat tingkat efek samping berupa penyempitan ulang dan sindrom koroner akut sekitar 2-3 persen per tahun yang disebabkan pengungkungan permanen pembuluh darah,” kata CEO Elixir Medical, Motasim Sirhan dalam keterangan pers, Minggu (21/5/2023).

Dirancang untuk mengatasi kekurangan DES, Bioadaptor Elixir mengubah paradigma prosedur Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Ini adalah prosedur intervensi non bedah dengan menggunakan kateter untuk melebarkan atau membuka pembuluh darah koroner melalui pemulihan fungsi dan pergerakan pembuluh darah.

2 dari 4 halaman

Mengenal Bioadaptor

Bioadaptor sendiri adalah teknologi stent koroner pertama yang dirancang untuk membuka kunci perancah (stent). Alat ini juga digunakan untuk membuka pengekang pada pembuluh koroner dan memulihkan serta mempertahankan gerakan dan fungsi pembuluh darah secara normal.

Alat ini dipasang setelah prosedur Percutaneous Coronary Intervention (PCI). dengan mempertahankan dukungan dinamis dari pembuluh yang sakit setelah pelepasannya dari kekangan.

Dengan mekanisme aksi (MOA) yang unik ini, Biaodaptor dapat mengatasi kekurangan Stent DES Konvensional dengan memberikan tingkat kejadian resiko klinis yang rendah.

DES Sendiri merupakan alat serupa tapi tidak dapat mempertahankan gerakan fungsi pembuluh darah secara alami.

3 dari 4 halaman

Hasil Uji Coba

Dalam publikasi terbaru dari tindak lanjut pencitraan dan klinis selama 9 dan 12 bulan dari uji coba mekanistik, Bioadaptor menunjukkan perbaikan pembuluh dan pemulihan gerakan serta fungsi pembuluh darah.

Uji coba BIOADAPTOR RCT yang dirancang secara terkontrol acak bertujuan mengevaluasi potensi kinerja dan implikasi dari Bioadaptor dalam mengembalikan gerakan dan fungsi pembuluh darah dibandingkan dengan DES pada populasi pasien yang lebih luas.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Medistra Jakarta, Teguh Santoso mengatakan bahwa Bioadaptor memiliki kemampuan yang unik tidak seperti stent DES konvensional.

“Di Rumah Sakit Medistra, tempat saya berpraktik, Bioadaptor adalah pilihan utama saya untuk semua jenis kasus PCI. Bahkan untuk kasus dengan fitur anatomi yang sangat menantang,” kata dokter yang ikut berpartisipasi dalam EuroPCR sebagai salah satu pembicara simposium itu.

4 dari 4 halaman

Keunggulan Bioadaptor

Teguh menambahkan, Bioadaptor lebih menonjol karena kemampuannya yang unik dalam memulihkan fisiologi pembuluh arteri koroner. Ini adalah sebuah fitur yang tidak terdapat pada Stent DES konvensional.

Bioadaptor memiliki elemen “tidak mengekang” yang memungkinkan pemulihan gerakan dan fungsi arteri yang dirawat, berpotensi mengurangi risiko masalah kesehatan yang serius dari waktu ke waktu. “Berdasarkan pengalaman saya, stent ini sangat menjanjikan untuk mengobati semua jenis kasus PCI,” jelas Teguh Santoso.