Liputan6.com, Jakarta - Seorang ahli manikur di Skotlandia diapresiasi usai menemukan garis cokelat tipis di bawah kuku kliennya. Setelah diperiksa oleh dokter ternyata itu adalah melanoma, salah satu jenis kanker kulit yang paling serius.
Stacey Boss, yang berusia 32 tahun, mengaku awalnya sempat mengabaikan tanda di kuku ibu jari kanannya, sampai ahli perawatan kuku menemukannya pada November 2019.
Baca Juga
Ahli tersebut menolak untuk memberikan Boss manikur, bahkan mendesak Boss untuk pergi ke dokter.
Advertisement
Boss, perempuan yang merupakan bos label rekaman, mengatakan kepada Kennedy News bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang bagaimana kanker kulit melanoma bisa terjadi di dasar kuku.
“Saya tidak tahu bahwa kanker kulit melanoma bisa muncul di dasar kuku. Itu sangat membingungkan,” kata Boss.
Awalnya, dia pikir itu hanyalah bekas memar di bawah kuku palsunya.
“Dulu saya sudah terbiasa dengan tanda itu dan baru menyadari bahwa itu merupakan sesuatu yang serius dan mengejutkan setelah seseorang menunjukkannya,” dia menjelaskan.
Ibu satu anak itu mengunjungi dokter perawatan utama sebelum dirujuk ke dokter kulit. Dokter tersebut kemudian mendiagnosisnya dengan melanoma subungual, sejenis kanker kulit langka yang ditemukan di bawah kuku, seperti melansir New York Post.
Terlambat Didiagnosis Bisa Berakibat Fatal
Kondisi ini dapat diobati jika ditemukan lebih awal, menurut The American Academy of Dermatology Association. Namun, jika melanoma didiagnosis terlambat, bisa berbahaya bahkan berakibat fatal.
Melanoma kuku sering muncul dengan sendirinya. Menurut ahli dermatologi, melanoma pada kuku seringkali terlihat sebagai garis gelap di bawah kuku, kuku yang terbelah, terangkat, atau benjolan di bawah kuku. Gejala-gejalan itu dialami Boss.
“Tanda itu seperti pukulan beruntun. Seperti seseorang telah menggambar kuku saya dengan spidol permanen dari kutikula hingga ujung,” kata Boss.
Dia mengatakan bahwa garis tersebut terus tumbuh ke atas pada kuku ibu jarinya.
"Itu sangat tipis dan kecil, hampir seperti seseorang mencetak tanda di atasnya. Pada akhirnya, terlihat seperti wajah tersenyum karena bayangan garis, bekas cetakan, dan pertumbuhan kutikula," tambahnya.
Kutikula merupakan lapisan pada permukaan kulit yang terdiri atas bagian sel yang telah mati.
Advertisement
Operasi Pengangkatan Kuku dan Tulang
Pada bulan Maret, Boss menjalani operasi pengangkatan kuku dan sebagian tulang, serta dilakukan biopsi pada alas kuku.
Dia menjelaskan bahwa ada beberapa keterlambatan dalam proses diagnosis terakhirnya karena pandemi virus Corona.
Boss akan menjalani serangkaian tes tambahan untuk memastikan bahwa melanoma tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti kelenjar getah bening.
Dia merasa lega setelah menjalani pengangkatan kuku tersebut. Boss mengakui bahwa sebelum mendapatkan diagnosis, dia sudah merasa ada yang salah dengan tubuhnya.
"Dulu saya merasa cemas, tubuh saya berubah, garis itu tidak pernah hilang, selalu ada," kenang Boss.
Peningkatan Kesadaran tentang Melanoma
Namun, ada hal positif dari situasi ini. Boss berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang jenis melanoma ini dan mengimbau orang lain untuk memerhatikan perubahan halus pada tubuh mereka, termasuk pada kuku mereka.
“Perawat kuku telah menyelamatkan hidup saya, dia terlatih dengan baik dan sangat peka, lebih peka daripada saya,” ucap Boss.
Boss bukan satu-satunya yang mendapat diagnosis ini. Pada 2019, Karolina Jasko, ratu kecantikan Chicago, Amerika Serikat, mengungkapkan penemuan serupa.
Jasko melihat garis hitam tipis, juga di ibu jarinya. Dia pergi ke dokter untuk infeksi yang tidak terkait, dan dokter memerintahkan dilakukannya biopsi.
Seluruh alas kukunya diangkat. Cangkok kulit yang diambil dari lipatan paha digunakan untuk menutupi jari tersebut.
Advertisement