Sukses

Aurel Hermansyah Hamil Anak Kedua, Parenting dan Sex Educator Ingatkan Risiko Kebobolan Akibat Tidak KB

Ini yang bisa dipelajari dari kasus Aurel Hermansyah hamil anak kedua

Liputan6.com, Jakarta - Atta Halilintar pada Senin 9 Mei 2023 mengumumkan bahwa Aurel Hermansyah hamil anak kedua. Kini, pasangan selebritis dan influencer tengah menanti kelahiran adik untuk Ameena Hanna Nur Atta --- anak perempuan mereka yang baru berumur setahun.

Di dalam video 'Exclusive!!! Cerita Aurel Hamil!! Detik-Detik Baby A Kedua!!' Aurel Hermansyah dan Atta mengaku terkejut sekaligus bersyukur bakal dikaruniai anak kedua. Meski memang keduanya mengakui jaraknya terlalu dekat.

Sebab, Aurel Hermansyah melahirkan Ameena secara caesar dan diakuinya jahitan bekas operasi belum kering sehingga cukup berisiko.

Hal ini membuat keduanya mengambil pelajaran untuk menjaga jarak jika ingin memiliki anak lagi.

Di sisi lain, pasangan Atta Halilintar dan Aurel tidak menggunakan kontrasepsi lantaran masih ragu apakah kontrasepsi diizinkan dalam agama atau tidak.

Atta dan Aurel Hermansyah Ragu tentang Kontrasepsi

Menanggapi hal ini, Parenting dan Sex Educator, Febrizky Yahya SPsi MSi menyebut bahwa pertanyaan seputar penggunaan kontrasepsi juga banyak ditanyakan pasangan suami istri saat konsultasi dengannya.

Dikatakannya, tidak sedikit istri yang mengeluh gara-gara tidak diizinkan untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dengan alasan syariat agama Islam.

"Padahal pasutri bisa cek sendiri ke MUI. Fatwa MUI sudah mengizinkan KB. Pemerintah juga menggandeng para pemuka agama demi mensosialisasikan KB. Mengapa masih menganggap haram jika para ulama saja sudah mengizinkan?," kata Febrizky kepada Health Liputan6.com belum lama ini.

Merujuk ke situs resmi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), lanjut dia, Fatwa MUI menyatakan bahwa mengatur kehamilan dalam keluarga tidak bertentangan dengan hukum agama, negara dan Pancasila.

 

2 dari 4 halaman

Tentang Penggunaan Alat Kontrasepsi Berupa KB

Lebih lanjut dikatakan Febrizky bahwa ajaran Islam membenarkan penggunaan KB guna melindungi dan menjaga kesehatan ibu dan anak.

Sayangnya, di Indonesia, tidak sedikit pasangan suami istri yang beranggapan bahwa banyak anak akan mendatangkan banyak rejeki. Padahal, seringkali yang terjadi justru sebaliknya.

Febrizky tak menapik bahwa anak adalah titipan Tuhan yang tidak boleh ditolak. Namun, tidak berarti harus dipaksa untuk terus-terusan hamil.

Mitos Seputar Alat Kontrasepsi

Febrizky cukup sering mendengar mitos seputar kontrasepsi. Contoh sederhananya, ada yang percaya bahwa penggunaan KB rahim akan kering dan sulit hamil.

"Pola pikir seperti ini yang mengakibatkan penggunaan kontrasepsi di Indonesia masih rendah," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase perempuan berusia 15 hingga 49 dan berstatus kawin yang sedang menggunakan KB dpada 2020 hingga 2022 hanya 55,36 persen.

Menurut Febrizky, kehamilan tanpa perencanaan dan terlalu dekat jaraknya menimbulkan banyak risiko.

Dari sisi ibu, dapat meningkatkan resiko perdarahan, keguguran hingga kematian pasca persalinan.

Belum lagi jika metode persalinan sebelumnya dengan caesar, menurutnya risiko terjadinya robekan rahim akan lebih besar.

"Ibu juga akan kelelahan karena hamil lagi saat masih harus mengurus newborn," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Ibu pun Gampang Stres

Febrizky lalu mengatakan bahwa dari sisi psikis, tak terhitung berapa banyak ibu yang stres lantaran merasa belum siap dan terlalu lelah.

"Ingat, loh, emosi negatif yang dirasakan dapat memengaruhi kesehatan janin dan ibu," ujarnya.

Sementara jarak kehamilan terlalu dekat dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, kelainan bawaan, bahkan stunting.

Fakta yang ada, banyak anak pertama yang terpaksa disapih dan kehilangan hak ASI eksklusifnya karena ibunya kontraksi saat hamil sambil menyusui.

"Jadi punya anak bukan sekadar masalah rezeki, tapi lebih kompleks dari itu," kata Febrizky.

"Perlu diperhatikan betul jaraknya agar tidak mengganggu kesehatan fisik dan psikis baik ibu dan anak-anaknya," dia menegaskan.

 

 

4 dari 4 halaman

Hal yang Harus Dipelajari Sebelum Menikah

Oleh sebab itu, Febrizky mengingatkan bahwa pengetahuan mengenai kontrasepsi seharusnya sudah dipelajari dan disepakati sebelum menikah.

Kemudian dia menekankan bahwa masalah kehamilan bukan hanya PR bagi istri saja, tapi suami juga. 

Edukais mengenai perencanaan kehamilan, metode kontrasepsi, hingga risiko kehamilan yang tidak direncanakan adalah topik yang harus dipahami kedua belahpihak.

Tujuannya agar kesejahteraan mental dan psikis ibu, anak, dan keluarga terpenuhi.

Video Terkini