Sukses

Rebecca Klopper Diduga Alami Revenge Porn dari Rizky Pahlevi karena Video Syur 47 Detik, Bagaimana Dampaknya bagi Kekasih Fadly Faisal?

Video syur 47 detik yang diduga milik Rebecca Klopper viral di media sosial. Sejauh ini, asumsi masih mengarah pada nama Rizky Pahlevi, mantan kekasih Rebecca Klopper.

Liputan6.com, Jakarta - Video syur yang diduga milik Rebecca Klopper viral di media sosial. Seperti biasa, kasus public figure yang terseret dalam video syur memang selalu berhasil mencuri perhatian warganet dan membuat heboh.

Sejauh ini, asumsi sosok dalam video itu masih mengarah pada nama Rizky Pahlevi, mantan kekasih Rebecca Klopper. Sejak 2017, wanita yang akrab disapa Becca ini menjalin hubungan dengan Rizky Pahlevi sebelum kemudian kandas pada 2021.

Rizky Pahlevi atau Kipe diduga merupakan pria yang berada dalam video. Dirinya jugalah yang diduga merekam video syur 47 detik itu tanpa persetujuan dari Becca.

"Bukan Fadly btw, itu Kipe mantannya Becca yang toxic, abusive. Kalau ngikutin Becca yang suka bikin status sedih-sedih kalau dia dulu masuk ke toxic relationship itu ya sama si Kipe. Bahkan Kipe ngutang ke Becca sampai sekarang gak dibayar," tulis pemilik akun Twitter @u***n melalui sebuah cuitan di Twitter.

Per 24 Mei 2023, kata kunci Becca masih menempati kolom trending topic nomor satu di Twitter Indonesia dengan lebih dari 36 ribu cuitan.

Selain sibuk menghujat, meminta link, ada pula warganet yang masih bersikap bijak dengan membahas jikalau kekasih Fadly Faisal sebenarnya korban revenge porn. Lantas, apa dampak dari revenge porn?

Dampak Revenge Porn pada Korban

Psikoterapis Ariella Grosse, LMSW mengungkapkan bahwa korban pelecehan seksual seperti revenge porn bisa mengalami rendah diri, depresi, kecemasan, hingga penyalahgunaan zat di kemudian hari.

Selain itu, konselor sekaligus terapis pernikahan dan keluarga, Nicole Richardson menambahkan, revenge porn turut berisiko memengaruhi hubungan sosial korban dengan orang lain.

2 dari 4 halaman

Korban Revenge Porn Bisa Mengasingkan Diri

Nicole mengungkapkan bahwa revenge porn dapat membuat korbannya mengasingkan diri dari teman atau keluarga. Hal tersebut lantaran korban bisa merasa ada pengkhianatan dari seseorang yang mereka kira bisa dipercaya.

"Korban bisa merasa dikhianati oleh orang yang mereka kira bisa mereka percayai, yang mana bisa membuatnya sulit memercayai pasangan mereka di masa depan," ujar Nicole seperti dikutip Elite Daily, Rabu (24/5/2023).

Menurut Nicole, revenge porn merupakan bentuk balas dendam yang mengacu pada pelanggaran kepercayaan. Padahal kepercayaan menjadi dasar penting dalam sebuah hubungan.

"Saat korban tidak menuntaskan masalah emosional, berfokus pada pemulihan trauma, akan sulit bagi para penyintas untuk membuka diri pada pasangan di masa depan dan merasa sepenuhnya aman," kata Nicole.

3 dari 4 halaman

Revenge Porn Rusak Reputasi Korban

Selain itu, Center for Innovative Public Health Research menyebut selain dampak revenge porn pada kesehatan mental korban, salah satu dampak yang pasti adalah kerusakan reputasi.

"Jika gambar atau video berisi informasi pengenal, hal itu dapat menyebabkan intimidasi dan pelecehan lebih lanjut dari orang yang melihatnya kepada korban," tulis keterangan tersebut.

Dahulu pun sempat viral kasus Katie Hill, mantan anggota kongres Amerika Serikat. Foto pribadinya bocor ke publik. Alhasil, dirinya harus mengundurkan diri dari kongres usai menerima ancaman soal banyaknya konten pornografi yang akan dirilis.

Sayangnya, hingga kini belum ada cara yang benar-benar jitu untuk menghindari diri dari revenge porn. Mengingat foto atau video tetap dapat diambil tanpa persetujuan Anda, atau saat Anda tidak menyadarinya.

4 dari 4 halaman

Cara Agar Terhindar dari Revenge Porn

Survei dari Center for Innovative Public Health Research turut menunjukkan bahwa 43 persen korban revenge porn ternyata menjadi korban peretas.

Dengan kata lain, meskipun Anda sudah berhati-hati menjaga foto dan video yang eksplisit, tidak pernah ada jaminan keamanannya.

"Tidak ada cara sempurna untuk dapat melindungi diri, karena gambar atau video itu bisa diambil tanpa persetujuan Anda," kata Nicole.

Terapis sekaligus edukator seks, Kristen Lilla hanya menyarankan agar siapapun menghindari saja foto atau video syur. Meski tidak ada jaminan 100 persen, hal itu dianggap bisa meminimalisir risiko.