Liputan6.com, Jakarta Ratusan perawat dan calon perawat dari berbagai rumah sakit, ikuti kegiatan 'Hybrid Conference 'Our Nurse Our Future' Internasional Nurses Day Conferense 2023', di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, Kabupaten Tangerang, Kamis (25/5/2023).
Peserta terdiri dari perawat dari berbagai rumah sakit ternama di Indonesia, seperti Rumah Sakit Siloam, Rumah Sakit Primaya, Rumah Sakit Premier Bintaro, dan sebagainya. Tidak hanya itu, peserta juga terdiri dari calon perawat atau mahasiswa yang disiapkan untuk praktek diwaktu dekat.
Baca Juga
"Siloam Hospitals melalui Siloam Training Center bersama Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan, mengadakan konferensi secara offline dan online yang diikuti ratusan peserta yang diwakili sejumlah rumah sakit swasta lainnya dan organisasi terkait. Konferensi secara hybrid tersebut diselenggarakan berdasarkan kehadiran layanan kesehatan secara global banyak bergantung melalui kinerja profesi Perawat sebagai garda terdepan," ungkap Caroline Riady, Vice President Director Siloam Hospital.
Advertisement
Menurutnya, terciptanya kualitas profesi perawat secara maksimal meliputi sisi profesi perawat yang terlindungi, dihormati dan memiliki kemampuan di masa kini dan masa mendatang, merupakan tanggung jawab bersama yang dapat dicapai melalui memperkuat sistem layanan kesehatan.
"Salah satunya melalui sinergi dalam Konferensi secara Hybrid yang diadakan secara kontinyu oleh Siloam Hospitals dan Universitas Pelita Harapan," katanya.
Â
Tantangan Perawat
Sementara, menurut Julie McCaughan selaku Director Quality and Nursing Siloam Hospital Group, tantangan tenaga perawat semakin nyata pasca pandemi COVID-19.
Sebab, konferensi ini sempat terhenti selama lima tahun terakhir. Karena tenaga perawat disibukan dengan berbagai kejadian di Indonesia, seperti pandemi COVID-19.
"Setelah lima tahun tidak melakukan konferensi, karena situasi, ini pertama kalinya lagi kita melakukan. Jadi, kita ingin bersama saling berbagi, share apa yang terjadi secara global dan bersama juga kita membangun tenaga perawat Indonesia lebih baik lagi," ungkap Julie.
Tenaga keperawatan ini semakin lama akan semakin dibutuhkan, sebab bukan profesi yang mudah, namun masih banyak rumah sakit atau pusat kesehatan yang membutuhkan.
"Jadi, perawat atau calon perawat harus tahu cara bagaimana menaklukan tantangan ke depannya, membuka diri untuk ilmu pengetahuan baru. Diharapkan, kampanye ini akan mendorong para profesional muda untuk bergabung dengan tenaga keperawatan dan juga mempertahankan perawat yang ada," katanya.
Advertisement
Tenaga Perawat Kini Lebih Dihargai
Sementara, Rosdelima Simarmata, selaku Manager Keperawatan Premier Bintaro Hospitals mengaku, semakin tahun, tenaga keperawatan di Indonesia semakin dihargai keberadaannya.
"Di Amerika saja perawat itu salah satu profesi yang sangat dihargai, di Indonesia saya rasa mulai ya. Contohnya saja, di rumah sakit kami, investmen salah satu yang paling besar adalah perawat," katanya.
Sebab, di rumah sakit petugas kesehatan yang paling banyak tugasnya adalah perawat. Sehingga, tenaga perawat juga memerlukan sharing ilmu dan kemajuan teknologi terkini, untuk mengupgrade pengetahuannya.
Lalu, tenaga perawat juga dirasa dihargai keberadaannya. Sebagai contoh pada saat pandemi COVID-19 selama 2,5 tahun, mereka mendapatkan intensif, bukan hanya dari rumah sakit tempat bekerja, juga dari pemerintah Indonesia.
"Juga diperhatikan vaksinasi dan asupan vitaminnya, dan beberapa keperluan perawat lainnya," kata Rosdelima.
Â