Sukses

Kucing Bisa Kenali Emosi Babunya, Begini 5 Cara Unik Anabul untuk Mendeteksinya

Kucing merupakan makhluk yang penuh rasa ingin tahu, termasuk mengetahui emosi pemiliknya.

Liputan6.com, Jakarta - Kucing sering dianggap tidak sehebat anjing dalam hal menjalin ikatan emosional dan memahami pemiliknya.

Padahal, ternyata kucing memiliki cara uniknya sendiri untuk mengenali emosi pemiliknya.

Menurut Ilmuwan Perilaku Hewan di perusahaan penyedia makanan hewan peliharaan Purina, Ragen McGowan, waktu yang dihabiskan bersama anabul --- termasuk kucing ---- selama pandemi mungkin telah mempengaruhi hubungan pemilik dengan mereka lebih dari yang banyak orang kira.

"Kucing menjadi lebih terikat dengan pemiliknya dan mungkin lebih baik dalam mengerti perasaan sedih manusia mereka," kata McGowan.

Bisakah Kucing Merasakan Kesedihan? 

Menurut McGowan, hal ini sangat mungkin terjadi. Meskipun kamu mungkin berharap untuk bisa berbicara dengan kucing, tetapi kenyataannya tidak bisa.

Oleh sebab itu, kamu tidak dapat dengan pasti mengetahui apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh kucing.

Namun, yang para ahli ketahui adalah kucing merupakan makhluk yang penuh rasa ingin tahu dan menggunakan petunjuk untuk mengubah perilaku mereka. 

Sebenarnya, cara kucing menginterpretasikan emosi manusia merupakan bidang penelitian yang baru dan masih dalam tahap awal.

Berikut beberapa cara kucing mungkin dapat merasakan keadaan emosional pemiliknya menurut Daily Paws dikutip pada Senin 29 Mei 2023.

Bau Tubuh Pemilik

Kucing mungkin menggunakan petunjuk seperti bau tubuh pemilik untuk mengenali emosi, seperti yang dijelaskan oleh McGowan.

Namun, masih belum jelas apakah manusia mengeluarkan bau yang dapat menunjukkan kesedihan, atau apakah kucing dapat mencium, mengenali, dan bereaksi terhadap bau-bau tersebut.

Petunjuk Pendengaran

Kucing juga dapat mengenali emosi sang pemilik dari petunjuk pendengaran. Menurut McGowan, kucing dapat membedakan suara manusia yang sedih atau bahagia.

"Kucing dapat membedakan keadaan emosional manusia berdasarkan nada suara, atau jika manusia mengeluarkan suara yang sedih atau bahagia," kata McGowan.

2 dari 4 halaman

Petunjuk Visual

"Meskipun kucing memiliki kemampuan pengenalan visual yang baik terhadap objek lain, penelitian menunjukkan bahwa kucing sulit mengenali wajah manusia," kata McGowan.

Jadi, biarkan emosi keluar meski itu membuat wajah mengkerut atau mata bengkak.

Kucing tidak akan tahu karena dia tidak terlalu mengenali ekspresi wajah pemilik yang biasanya.

Namun, ada petunjuk visual yang bisa membuat kucing dengan cepat merespons, yaitu pandangan.

"Kucing peka terhadap arah pandangan, di mana mata kita melihat. Mereka menggunakan ini untuk menilai mood atau niat sang pemilik," kata McGowan.

McGowan menambahkan bahwa kedipan mata secara perlahan dapat menambah makna emosional dalam percakapan dari sudut pandang kucing. 

3 dari 4 halaman

Bagaimana Kucing Memahami Emosi Manusia

Tak jarang kucing menatap tajam saat pemiliknya sedang menangis. Ternyata, menurut McGowan, kemungkinan mereka sedang mencoba mengenali emosi sang pemilik.

"Kucing kemungkinan menatap Anda saat menangis karena mereka mencoba mencari tahu apa yang mereka lihat dan dengar," kata McGowan. 

Meskipun kucing mungkin tidak mengerti tangisan manusia, dia akan mengumpulkan petunjuk sebanyak mungkin dan menggunakannya untuk menyesuaikan perilakunya.

Para peneliti belum memiliki jawaban pasti apakah kucing bisa memahami kesedihan pemiliknya.

Namun, ada bukti bahwa kucing akan menghibur manusia ketika mereka sedih.

"Ketika pemilik hewan peliharaan merasa sedih, kucing lebih sering menggosokkan tubuhnya pada mereka. Kemungkinan besar kucing merespons keadaan emosional Anda dengan mencoba menghibur atau menarik perhatian," kata McGowan.

4 dari 4 halaman

Bagaimana Emosi Manusia Memengaruhi Kucing

Kucing memiliki dampak besar pada perasaan manusia. Hanya dengan mengelus bulunya, zat kimia bahagia dilepaskan dari otak. Namun, bagaimana emosi manusia memengaruhi mereka?

"Penelitian telah menemukan bahwa pemilik dan kucing mereka saling mencerminkan kesejahteraan dan perilaku satu sama lain," kata McGowan.

Demikian pula, survei yang dilakukan oleh Purina menemukan bahwa 71 persen pemilik kucing yang disurvei setuju bahwa mereka merasa kucing mereka stres ketika mereka stres.

Oleh sebab itu, McGowan menyarankan untuk menjaga kesehatan mental kucing layaknya menjaga kesejahteraan mental diri sendiri.