Sukses

Kena Penyakit Aneh, Bayi 11 Bulan Bisa Lupa Cara Jalan dan Bicara

Seorang balita laki-laki berusia 11 bulan telah didiagnosa dengan penyakit genetik langka. Penyakit ini akan membuatnya lupa bagaimana caranya berjalan dan berbicara saat ia beranjak besar.

Seorang balita laki-laki berusia 11 bulan telah didiagnosa dengan penyakit genetik langka di dunia, yaitu MeCP2. Penyakit ini akan membuatnya lupa bagaimana caranya berjalan dan berbicara saat ia beranjak besar. Penyakit hanya dialami 150 orang di seluruh dunia.

Penyakit yang berkaitan erat dengan Rett Syndrome ini dialami bayi Blake McMillan. Si bayi ini nantinya akan lupa bagaimana caranya menjalankan fungsi motorik dasarnya seperti berjalan dan berbicara serta tersenyum pada saat ia beranjak besar nanti.

Penyakit yang mempengaruhi anak laki-laki ini terjadi ketika gen yang mengontrol fungsi otak diduplikasikan.

Penderita biasanya mulai mengalami kejang pada usia lima tahun yang menyebabkan otaknya berhenti berfungsi dengan benar. Biasanya, penderita membutuhkan perawatan sepanjang jam dan setidaknya akan meninggal sebelum usia 25 tahun.

Ibunda Blake, Jenny McMillan (36) yang juga seorang perawat mengatakan hatinya hancur ketika tahu anaknya didiagnosa dengan MeCP2, tiga minggu setelah ia lahir pada tanggal 21 Maret 2012.

"Setelah anak ini lahir, aku punya firasat sesuatu yang tidak beres".

"Saya pikir itu hanya insting seorang ibu. Ketika kami menemukan apa yang salah dengannya, kami benar-benar hancur," kata Jenny seperti dikutip Dailymail, Jumat (8/3/2013).

Jane juga tidak mengetahu pasti, kapan tepatnya semua ini mulai terjadi. Namun, Blake pernah mengalami kejang. Setelah kejang itulah, akhirnya Blake dibawa ke rumah sakit dan dokter mengatakan kalau Blake menderita MeCP2.

Menurut Profesor Kevin Foust yang berasal dari Departement of Neuroscience di Ohio State University, mengatakan bahwa apa yang diderita Blake dapat segera diobati.

Eksperimen terbaru yang dilakukan pada tikus menunjukkan gejala Rett Syndrome bisa dipulihkan, dengan cara menyesuaikan tingkat protein dalam tubuh.

"Data dari Rett Syndrome sangat menggembirakan bahwa pengobatan yang untuk kekurangan MeCP2 dapat ditemukan," jelas Kevin.

(Adt/Igw)