Sukses

Tak Cuma Produksi Susu, Peternakan Sapi Perah di Malang Ikut Jaga Kelestarian Alam dengan 4 Langkah

Selain produksi susu, industri juga memiliki tanggung jawab pada lingkungan sekitar, baik lingkungan alam maupun sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Industri susu sapi memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan konsumsi susu masyarakat.

Pasalnya, konsumsi susu di Indonesia masih terbilang rendah. Yakni 16,27 kg per kapita per tahun dan tertinggal dari negara-negara tetangga.

Padahal, kandungan protein hewani di dalam susu berperan penting untuk mendorong kecukupan nutrisi setiap hari. Bahkan disarankan untuk rutin diminum setidaknya dua kali sehari.

Selain produksi susu, industri juga memiliki tanggung jawab pada lingkungan sekitar, baik lingkungan alam maupun sosial.

Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia Heru Setyo Prabowo, menyampaikan beberapa langkah agar lingkungan tetap lestari selama produksi susu berlangsung.

Langkah-langkah tersebut adalah:

  • Memanfaatkan solar panel sebagai tambahan pasokan energi.
  • Menggunakan konsep kandang terbuka dengan sirkulasi udara yang baik agar tidak menciptakan gas rumah kaca.
  • Pengolahan air bekas pembersihan kandang agar bisa digunakan untuk pembersihan selanjutnya.
  • Melakukan pengolahan kotoran sapi menjadi listrik biogas dan juga pupuk.

Selain melestarikan lingkungan alam, pihak Heru juga berupaya merangkul masyarakat sekitar agar roda perekonomiannya berputar.

“Untuk pemberdayaan masyarakat dan mewujudkan ekonomi sirkular, kami telah melaksanakan berbagai program, salah satu yang banyak diminati adalah Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG) yang telah berjalan hampir 16 tahun,” kata Heru dalam peringatan Hari Susu Sedunia di Malang, Jawa Timur, Selasa, 30 Mei 2023.

2 dari 4 halaman

220 Mitra Peternak

Dari 220 mitra peternak, lanjut Heru, rata-rata KSG menghasilkan 15 ton susu per hari atau sejumlah Rp108 juta per hari.

“Selain itu, kami juga membuka kesempatan kepada masyarakat untuk menyediakan pakan bagi seluruh sapi kami. Setiap tahunnya transaksi untuk kebutuhan rumput odot mencapai Rp7,5 miliar sedangkan tebon jagung mencapai lebih dari Rp100 miliar.”

Tak heran banyak petani yang menanam rumput odot dan jagung di sekitar peternakan yang terletak di lereng Gunung Kawi itu.

3 dari 4 halaman

Kelompok Sapi Perah Sari Makmur Abadi

Salah satu kelompok sapi perah yang bermitra dengan KSG adalah kelompok peternak Sari Makmur Abadi.

Menurut ketua kelompok Sari Makmur Abadi, Pinadi, kelompok ini mulai berdiri dan mendapat akta pendirian pada 2007. Hingga kini, sapi yang dimiliki ada sekitar 600 ekor.

“Dalam satu hari, satu sapi bisa menghasilkan 14 hingga 16 liter susu. Jadi, total produksi susu sapi di kelompok ini bisa mencapai 2,5 ton per hari,” kata Pinadi.

KSG sendiri aktif memberikan penyuluhan soal penanganan dan perawatan sapi. Dengan kata lain, KSG memberikan kemandirian bagi peternak setempat dalam memproduksi susu yang berkualitas.

4 dari 4 halaman

Bantu Beli Susu Sapi Peternak Setempat

Produksi susu sapi yang dihasilkan oleh peternak setempat kemudian dibeli oleh pihak Greenfields. Disediakan suatu sentra pengumpulan susu yang dilengkapi dengan mesin deteksi kualitas susu sapi.

Jadi, para peternak membawa hasil perah mereka ke sentra tersebut kemudian sampel susu sapi diuji dengan mesin. Dari pengujian ini, akan terlihat data kandungan susu sapi. Hal ini dapat menghindari adanya kecurangan, misalnya susu sapi ditambah air agar lebih berat.

Jika memenuhi standar, susu akan ditimbang dan secara otomatis akan muncul harga susu yang harus dibayarkan ke peternak setempat. Setiap peternak memiliki kartu ID yang bisa di-tap ke mesin untuk perekaman data. Kemudian, data yang didapat akan ditransfer secara daring ke pihak Greenfields.