Liputan6.com, Jakarta - Multivitamin seringkali dijadikan patokan untuk menjaga agar kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi dengan baik. Terlebih lagi, multivitamin punya banyak manfaat lainnya termasuk untuk menjaga kesehatan otak.
Alhasil, banyak orang tergiur mengonsumsi multivitamin. Padahal, multivitamin sebenarnya hanya membantu sebagian kecil dari kebutuhan asupan manusia secara keseluruhan.
Baca Juga
Penasihat nutrisi Zenmaster Wellness, Kelsey Kunik menjadi salah satu yang menjelaskan alasannya. Menurut Kelsey, multivitamin tentu tidak bisa menggantikan manfaat dari makanan alami yang mengandung banyak nutrisi baik.
Advertisement
"Multivitamin lebih merupakan jaring pengaman dan bukan pengganti nutrisi dari makanan," kata Kelsey seperti dikutip dari laman Health, Kamis (1/6/2023).
Dalam artian, tubuh harus tetap mendapatkan asupan dengan nutrisi yang baik lewat berbagai macam buah, sayuran, dan makanan utuh lainnya.
Selain itu, olahraga teratur, tidur yang cukup, manajemen stres, dan menjaga hubungan sosial juga bahkan berkontribusi untuk mendukung kesehatan otak, yang mana tidak boleh diabaikan hanya dengan mengandalkan multivitamin.
Guna Multivitamin yang Sebenarnya
Profesor neuropsikologi di Columbia University’s Vagelos College of Physicians and Surgeon, Dr Adam Brickman mengungkapkan bahwa multivitamin sendiri sebenarnya lebih bermanfaat untuk menambah atau memulihkan kesehatan otak.
"Perubahan halus dalam tingkat mikronutrien atau penyerapan yang terjadi seiring bertambahnya usia mungkin berkontribusi membuat beberapa perubahan terkait daya ingat seseorang," kata Adam.
"Sedangkan, multivitamin berpotensi menambah atau memulihkan beberapa tingkat penurunan itu sehingga bisa disebut berdampak pada kemampuan berpikir," tambahnya.
Studi Baru Soal Manfaat Multivitamin
Lebih lanjut Adam mengungkapkan soal temuan soal manfaat multivitamin bersama dengan rekan-rekannya. Studi yang dilakukan Adam bersama rekannya dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Hasil menunjukkan jikalau orang tua berusia di atas 60 tahun yang rutin mengonsumsi multivitamin bisa memperlambat penurunan daya ingatnya.
Setidaknya, kelompok lansia yang mengonsumsi multivitamin dalam penelitian tersebut kehilangan memori 3,1 tahun lebih sedikit dibanding dengan kelompok plasebo.
Meski sudah menunjukkan hasil yang positif tentang dampak multivitamin pada daya ingat, Adam mengungkapkan bahwa penggunaan multivitamin tidak boleh menjadi satu-satunya sumber dukungan untuk kesehatan otak.
"Suplemen dalam bentuk apapun tidak boleh menggantikan cara lain yang lebih holistik untuk mendapatkan mikronutrien yang sama," ujar Adam.
Advertisement
Multivitamin Hanya Sebagai Pelengkap, Bukan Pengganti
Pendapat selaras diungkapkan oleh pendiri Hailey Crean Nutrition, Hailey Crean, MS, RDN. Menurut Hailey, multivitamin memang sangat mudah dijangkau dan telah menjadi pelengkap kesehatan bagi banyak orang.
"Hal itu dikarenakan multivitamin dapat membantu orang memenuhi kebutuhan mikronutrien harian yang mungkin hilang atau rendah dalam asupannya sehari-hari," kata Hailey.
Namun, Hailey pun mengingatkan agar siapapun berhati-hati dalam mengonsumsi multivitamin, termasuk dengan konsultasi lebih dulu pada dokter atau tenaga kesehatan lainnya.
Hailey turut merekomendasikan agar memilih merek multivitamin yang memang sudah terpercaya dan teruji.
"Saya merekomendasikan untuk memilih merek suplemen yang telah diuji oleh pihak ketiga guna memastikan apa yang tercantum pada label benar-benar ditemukan di produk dan dalam jumlah yang tercantum," kata Hailey.