Sukses

7 Cara Bijak Atasi Konflik dengan Pasangan, Salah Satunya Hindari Menuduh

Perbedaan pendapat dalam hubungan tidak mungkin selalu dihindari. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara tepat untuk mengatasi konflik tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap pasangan pasti pernah memiliki perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat dalam hubungan tidak selalu dapat dihindari. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi konflik dan situasi tersebut.

Menurut psikolog klinis di Behavioral Health and Wellness Center di Newton, Sari Chait, konflik dalam hubungan merupakan hal yang umum.

Penting untuk tahu bahwa hal tersebut adalah hal yang normal, terutama dalam hubungan dengan orang-orang terdekat.

"Keuntungan yang kita bawa dalam setiap hubungan sebagian karena kita memiliki pendapat yang berbeda, kepribadian yang berbeda, nilai-nilai yang berbeda, dan pengalaman hidup yang berbeda. Oleh karena itu, adalah hal yang wajar untuk mengalami beberapa konflik,” ujar Chait kepada Prevention.

Perbedaan pendapat tersebut bisa terkait dengan pendapat tentang suatu hal atau nilai-nilai, atau berkaitan dengan perilaku. Lantas, bagaimana cara menyelesaikan konflik dalam hubungan dengan baik? 

Hindari Interaksi saat Suasana Sedang Panas

Mungkin Anda ingin segera mengatasi konflik. Namun, lebih baik menghindari interaksi saat suasana sedang panas.

Menurut Chait, jika salah satu atau lebih pihak merasa marah, penting untuk memberikan jarak agar semua orang dapat mengumpulkan pikiran dan emosi mereka. 

"Lebih baik jika kedua belah pihak menyetujui waktu dan tempat untuk membahas konflik tersebut, sehingga keduanya bisa berdiskusi dengan sadar tentang apa yang akan dibahas dan memiliki waktu untuk mempersiapkannya,” ungkap Chait.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tetap Hormati Lawan Bicara

Tujuan dalam menyelesaikan konflik dalam hubungan pribadi maupun pekerjaan adalah menjaga ruang untuk berkomunikasi dengan saling menghormati dan jelas. Hal ini dijelaskan oleh penulis Don’t Take It Personally: The Art of Dealing with Rejection, Elayne Savage.

“Coba pikirkan beberapa hal positif yang Anda hargai atau kagumi tentang pasangan dan ingatlah hal-hal tersebut saat berdiskusi,” saran Savage.

Hal ini cenderung dapat membantu berbicara dengan cara yang membuat orang lain merasa dihargai, meskipun sedang ada konflik.

Saling Mendengarkan

Menurut Savage, hal yang paling penting untuk saling mendengarkan dan memahami satu sama lain dalam berinteraksi dengan orang lain.

"Hal paling penting dalam interaksi dengan orang lain adalah merasa didengarkan, didengar, dan dipahami," jelas Savage. 

Pastikan untuk menyampaikan pikiran dan perasaan dengan jelas, tetapi juga dengarkan dengan penuh pemahaman ketika orang lain menyampaikan pemikiran mereka.

Dengan melakukan pendengaran aktif seperti ini, komunikasi akan menjadi lebih baik secara keseluruhan dan memudahkan untuk mencapai pemahaman bersama.

3 dari 4 halaman

Hindari Menuduh

Jika seseorang merasa disalahkan atas peran mereka dalam konflik, mereka cenderung merasa marah dan membela diri.

Chait menyarankan untuk menggunakan kalimat dengan menggunakan kata "saya" saat menyampaikan pandangan tentang situasi dan fokus pada perasaan yang Anda rasakan.

Jangan menyalahkan apa yang mungkin telah dilakukan oleh pasangan tanpa bukti atau alasan yang kuat.

Ingat Bahwa Ini Merupakan Masalah Bersama

Selain menggunakan kalimat dengan menggunakan kata "saya" dalam menyampaikan pandangan dan perasaan pribadi, pastikan untuk menggunakan kata "kita" saat membahas cara untuk melangkah maju dan menyelesaikan konflik.

“Cobalah mengarahkan percakapan dalam hal "apa yang terbaik untuk kita berdua" untuk mengingat bahwa ini merupakan masalah bersama,” kata Savage.

4 dari 4 halaman

Fokus Pada Aksi

Setelah memberikan ruang bagi komunikasi yang terbuka, di mana kedua belah pihak memiliki kesempatan untuk menyampaikan sudut pandang mereka sendiri, Chait memberikan saran untuk tahap selanjutnya.

"Setelah berkomunikasi, lebih baik berfokus pada tindakan atau perilaku daripada sifat kepribadian yang tidak dapat diubah," kata Chait.

Hal ini dapat membantu dalam mencapai pemahaman bersama untuk hubungan ke depannya.

Jadwalkan Pertemuan Evaluasi

Setelah melakukan penyelesaian konflik yang efektif untuk mencapai pemahaman bersama, masih ada langkah yang perlu dilakukan.

"Setiap percakapan penyelesaian konflik harus berakhir dengan rencana tentang bagaimana keduanya akan menghadapi situasi ini ke depan agar tidak terjebak dalam pola konflik yang sama," kata Chait.

Cobalah membuat rencana untuk melakukan pertemuan evaluasi di masa depan untuk memastikan kedua belah pihak merasa puas dan memenuhi bagian kesepakatan yang telah disepakati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.