Sukses

3 Alasan Pelihara Banyak Kucing Bisa Jadi Ide Buruk

Ternyata, memelihara banyak kucing memiliki dampak negatif, bahkan bisa berbahaya. Mengapa?

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai pecinta kucing, tentu tak jarang memiliki keinginan untuk memelihara kucing sebanyak-banyaknya. Apalagi, jika Anda merasa bisa mengurus banyak anak bulu (anabul). 

Namun, ternyata pakar mengungkap bahwa memelihara banyak kucing bukanlah hal yang baik. Apa alasannya?

Bisa Sebabkan Kelebihan Populasi Kucing

Kucing bisa hamil saat masih berusia empat bulan dan bisa melahirkan dua kali dalam setahun. Tak jarang pemilik banyak kucing yang membiarkan kucing hamil dan melahirkan banyak kali.

Menurut ahli perilaku kucing dan co-founder Feline Minds asal Amerika Serikat (AS), Mikel Maria Delgado, kucing sering kali tidak disterilkan atau dikebiri. Terutama, jika mereka diadopsi dari jalanan tanpa perawatan dokter hewan.

“Ini berarti kucing-kucing tersebut cenderung bereproduksi dengan cepat. Lebih jauh lagi, ini memicu kelebihan populasi kucing yang berdampak pada kucing yang lebih besar di seluruh dunia,” kata wanita tamatan California State University East Bay, AS itu kepada Rover.

Seperti diketahui, kelebihan populasi kucing menjadi salah satu penyebab banyak kucing peliharaan mati. 

Bahkan, melansir Wild Cat Foundation, kelebihan populasi ini menjadi penyebab nomor satu untuk kematian kucing di AS. Setiap harinya, sekitar 25 ribu kucing di AS mati di tempat penampungan karena tidak ada yang mengadopsi mereka.

2 dari 4 halaman

Sebarkan Penyakit

Butuh usaha lebih untuk membersihkan lingkungan yang ditinggali banyak kucing. Sementara itu, lingkungan yang tidak bersih bisa menyebabkan berkembangnya virus.

Misalnya, Feline Immunodeficiency Virus (FIV) dan Feline Leukemia Virus (FeLV). Keduanya dapat menimbulkan penyakit yang mudah menular dengan cepat dari kucing ke kucing.

Delgado mengungkap, kedua penyakit tersebut menyerang sistem kekebalan kucing. “Jika tidak diobati, dapat menyebabkan gejala menyakitkan seumur hidup,” tuturnya.

FIV dan FeLV tidak dapat disembuhkan, tetapi keduanya dapat dikelola dengan perawatan medis.

Meski begitu, alangkah lebih baik untuk mencegah daripada mengobati. Salah satu pencegahan bisa dilakukan dengan tidak memelihara banyak kucing.

3 dari 4 halaman

Masalah Perilaku Kucing

Kucing-kucing yang hidup bersamaan tentu memiliki sumber daya yang lebih terbatas dibanding kucing yang dipelihara sendirian.

Hal tersebut dapat menimbulkan persaingan antarkucing. Menurut ahli perilaku kucing sekaligus pendiri Pawsitive Vibes Cat Behavior and Training asal AS, Laura Cassiday, persaingan memperebutkan sumber daya yang lebih sedikit dapat menyebabkan masalah perilaku. 

“Meskipun kucing umumnya bersosialisasi dengan sangat baik dengan kucing lain, itu tidak selalu merupakan sosialisasi yang positif. Keramaian dan kurangnya sumber daya membuat kucing-kucing ini stres dan berkelahi,” kata wanita lulusan Towson University, AS itu.

Persaingan, menurut Cassiday, dapat membuat kucing sampai mencakar dan menggigit satu sama lain. “Manusia juga berisiko tertular infeksi bakteri karena cakaran kucing,” ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Memelihara Banyak Kucing, Butuh Apa Saja?

Memelihara banyak kucing tidak selalu merupakan hal yang buruk. Cassiday mengungkap, memiliki banyak kucing bisa menyenangkan bagi semua orang jika dilakukan dengan benar. 

“Jumlah kotak kotoran yang tepat bukanlah satu-satunya sumber daya yang vital,” katanya.

Untuk itu, Cassiday menyarankan pemilik banyak kucing untuk memiliki alat-alat ini sebagai sumber daya, di antaranya:

  • Mangkuk makanan
  • Mangkuk air
  • Scratching post atau tempat garukan kucing
  • Tempat tidur kucing yang nyaman
  • Pohon kucing
  • Mainan yang cukup
  • Hubungan yang baik dengan manusia.

“Alat-alat ini juga tidak bisa ditempatkan di satu tempat yang sama karena kucing ingin menjaga barang-barang mereka dari kucing lain. Terutama untuk kotak pasir, mangkuk makanan, dan mangkuk air,” pungkas Cassiday.