Putri Ariani Dapat Golden Buzzer America's Got Talent Berkat Lagu Sorry Seems to Be the Hardest Word, Maknanya Sedih Banget

Putri Ariani dalam America's Got Talent dan Dapat Golden Buzzer dari Simon Cowell Berkat Lagu Sorry Seems to Be the Hardest Word (Tangkapan layar YouTube/)

Liputan6.com, Jakarta - Putri Ariani berhasil meluluhkan hati Simon Cowell berkat lantunan suara indahnya dari atas panggung America's Got Talent.

Penampilan memukau gadis penyandang tunanetra total berumur 17 tahun ini viral sepanjang Rabu 7 Juni 2023. Alhasil, nama Putri Ariani dan Simon Cowell pun bertengger di trending topik Twitter.

Tidak mudah meluluhkan hati seorang Simon Cowell. Namun, siapa sangka, Putri Ariani yang memilih membawakan lagunya sendiri berjudul Loneliness berhasil menaklukannya.

Gemuruh tepuk tangan dari penonton America's Got Talent didapat Putri Ariani usai membawakan lagu tersebut.

Simon Cowell Menghampiri Putri Ariani ke Atas Panggung

Tidak lama, pemandangan langka terjadi. Simon Cowell tiba-tiba naik ke atas panggung.

Tindakan pria di balik terbentuknya One Direction pada 2010 membuat dua juri America's Got Talent yang lain, Sofia Vergara dan Heidi Klum, tercengang dan heran.

"Dia mau ngapain ke sana," kata Sofia.

"Aku enggak tahu," jawab Heidi Klum.

Putri Ariani Bawakan Sorry Seems to Be the Hardest Word

Begitu sampai di sisi Putri, Simon memperkenalkan dirinya dengan lembut,"Hi, this is Simon.".

Begitu ayah Putri Ariani masuk ke panggung guna membantu mereka berkomunikasi, Simon Cowell langsung melempar pujian.

"She is amazing,” kata Simon Cowell.

Simon kemudian menyebutkan tujuannya naik ke panggung. Dia bertanya apa Putri bisa bernyanyi satu lagu lagi.

Tantangan ini dijawab Putri Ariani dengan membawakan lagu Sorry Seems to Be the Hardest Word milik Elton John.

2 dari 4 halaman

Makna Patah Hati terkandung di Sorry Seems to Be the Hardest Word Karya Elton John

Putri Ariani dalam America's Got Talent. (Tangkapan layar YouTube/ Putri Ariani dalam America's Got Talent. (Tangkapan layar YouTube/ America's Got Talent) America's Got Talent)

Sorry Seems to Be the Hardest Word ditulis Elton John pada 1975 di Los Angeles.

Biasanya, rekan Elton, Bernie Taupin yang akan menulis lirik terlebih dahulu, kemudian Elton menambahkan musiknya.

Namun, khusus Sorry Seems to Be the Hardest Word, Elton menulis melodi dan sebagian besar liriknya, kemudian Bernie menyelesaikannya.

"Saya tidak berpikir dia bermaksud menulis lagu, tapi kami yang kala itu sedang duduk di sekitar sebuah apartemen di Los Angeles, dan dia bermain-main dengan piano lalu menemukan garis melodi ini, aku pun berkata 'Hei, itu sangat bagus'," kata Bernie dikutip dari situs Smooth Radio.

Lebih lanjut Bernie, mengatakan,"Kalimat 'Sorry seems to be the hardest word' tiba-tiba mengalir di kepalaku dan itu sangat cocok dengan apa yang dia mainkan. Jadi, aku berkata 'Jangan melakukan apa-apa lagi, biarkan aku menulis sesuatu'. Saya menulisnya hanya dalam beberapa menit dan kami memiliki lagunya.".

Dikatakan Elton John, lagu ini adalah balada sedih tentang hubungan romantis yang berantakan.

Bernie lalu mengatakan,"Ini adalah ide yang cukup sederhana, tapi saya pikir semua orang dapat berhubungan dengan satu atau lain hal dalam hidup mereka.".

"Seluruh perasaan idealis yang orang dapatkan ketika mereka ingin menyelamatkan sesuatu dari kematian ketika mereka pada dasarnya tahu jauh di lubuk hati bahwa itu sudah mati.".

"Itu adalah bagian dari cinta yang memilukan dan memuakkan yang tidak akan kamu harapkan pada siapa pun jika kamu tidak tahu bahwa tidak dapat dihindari bahwa mereka akan mengalaminya suatu hari nanti," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Musisi yang Pernah Meng-Cover Lagu Sorry Seems to Be the Hardest Word

Joe Cocker dan Frank Sinatra termasuk di antara musisi yang meng-cover lagu tersebut, tapi versi cover terlaris dan banyak dikenal berasal dari boyband, Blue.

Blue berduet dengan Elton John pada versi baru dari lagu tersebut pada 2002 yang membawanya berhasil berada di puncak.

Ray Charles kemudian meng-cover lagu tersebut untuk album terakhirnya Genius Loves Company pada 2004.

Elton, mengatakan,"Saya sedang menyelesaikan album saya di Los Angeles pada bulan Maret dan Ray sedang membuat album duet dan saya dijadwalkan untuk membuat lagu dengannya, dan saya tahu dia sangat sakit."

"Kami mengatur agar dia datang ke studio di Los Angeles, tapi saya tidak siap untuk betapa sakitnya dia. Dia sangat lemah tapi sangat bersemangat dan sangat menggemaskan."

"Saya telah membuat semua hasil dari dia berbicara kepada saya."

"Saya pikir itu adalah hal terakhir yang pernah dia lakukan. Itu adalah hari yang paling mengecewakan bagi saya dan hari yang membangkitkan semangat pada saat yang sama. Orang-orang menangis di ruang kontrol ... Dia sangat lemah."

4 dari 4 halaman