Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 8 Juni adalah hari wafatnya Nabi Muhammad. Rasullah wafat pada hari Senin 12 Rabiu'l Awal tahun 11 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 Masehi.
Nabi Muhammad wafat di umur 63 tahun. Sebelum ajal datang menjemput, Rasullah disebut sempat mengalami sakit di akhir bulan Shafar dan harus berdiam diri di rumah Sayyidah Maimunah.
Baca Juga
Namun, ketika rasa pusing yang kian berat dan demam yang tak kunjung reda, Nabi Muhammad SAW meminta agar dirawat di rumah Sayyidah Aisyah ra.
Advertisement
Sakit yang melanda Rasullah semakin hari kian memburuk. Meski begitu, Nabi Muhammad tidak pernah meninggalkan sholatnya.
Bahkan dikatakan bahwa Nabi masih bisa mengimami sholat.
Cerita Jelang Wafatnya Nabi Muhammad
Dikutip dari situs NU Online pada Kamis 8 Juni 2023, Anas bin Malik meriwayatkan bahwa pada hari Senin, ketika semua umat Muslim sedang melaksanakan sholat Subuh --- sementara sahabat Abu Bakar RA sedang mengimami mereka --- Rasullah tidak menemui mereka.
Rasullah disebut hanya menyingkap tabir kamar Aisyah dan memperhatikan mereka yang berada di saf-saf sholat sambil tersenyum.
Abu Bakar mundur hendak berdiri di shaf, karena dia mengira Rasullah SAW hendak keluar untuk sholat.
Selanjutnya, Anas menuturkan bahwa kaum muslimin hampir terganggu di dalam sholat mereka, karena bergembira dengan keadaan Rasulullah SAW.
Namun, Nabi Muhammad memberikan isyarat dengan tangannya agar mereka menyelesaikan sholat.
Kemudian, beliau masuk kamar dan menurunkan tabir. Setelah itu, Rasulullah SAW tidak mendapatkan waktu sholat lagi.
Â
Nabi SAW Memanggil Fatimah Jelang Hari Wafatnya
Ketika waktu Dhuha hampir habis, Nabi SAW memanggil Fatimah, lalu membisikan sesuatu kepadanya, dan Fatimah pun menangis.
Kemudian memanggilnya lagi dan membisikan sesuatu, lalu Fatimah tersenyum.
Aisyah berkata, setelah itu, kami bertanya kepada Fatimah tentang hal tersebut. Fatmah Ra menjawab,"Nabi SAW membisikiku bahwa beliau akan wafat, lalu aku menangis. Kemudian, beliau membisiku lagi dan mengabarkan aku adalah orang pertama di antara keluarga beliau yang akan menyusul beliau.". (Shahihul Bukhari, II: 638).
Nabi SAW juga mengabarkan kepada Fatimah bahwa dia adalah kaum wanita semesta alam.
Fatimah melihat penderitaan berat yang dirasakan oleh Rasulullah SAW sehingga dia berkata,"Alangkah berat penderitaan ayah!.".
Tetapi beliau menjawab,"Sesudah hari ini, ayahmu tidak akan menderita lagi.".
Â
Â
Advertisement
Jelang Wafatnya Nabi Muhammad SAW di Umur 63 Tahun
Beliau memanggil Hasan dan Husain, lalu mencium keduanya, dan berpesan agar bersikap baik kepada keduanya.
Beliau juga memanggil istri-istri beliau, lalu beliau memberi nasehat dan peringatan kepada mereka.
Sakit beliau semakin parah, dan pengaruh racun yang pernah beliau makan --- dari daging yang disuguhkan oleh wanita Yahudi --- ketika di Khaibar muncul, sampai-sampai beliau berkata :
"Wahai Aisyah, aku masih merasakan sakit karena makanan yang kumakan ketika di Khaibar. Sekarang saatnya aku merasakan terputusnya urat nadiku karena racun tersebut. Beliau juga memberi nasehat kepada orang-orang,"
"(perhatikanlah) sholat; dan budak-budak yang kalian miliki!," ujarnya.
Beliau menyampaikan wasiat ini hingga beberapa kali.
Â
Saat Terakhir Jelang Wafatnya Nabi Muhammad
Tanda-tanda datangnya ajal mulai tampak. Aisyah menyandarkan tubuh Rasulullah ke pangkuannya.
Aisyah lalu berkata,"Sesunguhnya di antara nikmat Allah yang dikaruniakan kepadaku adalah bahwa Rasulullah SAW wafat di rumahku, pada hari giliranku, dan di pangkuanku, serta Allah menyatukan antara ludahku dan ludah beliau saat beliau wafat.".
"Ketika aku sedang memangku Rasulullah SAW, Abdurahman dan Abu Bakar masuk dan di tangannya ada siwak. Aku melihat Rasulullah SAW memandanginya, sehingga aku mengerti bahwa beliau menginginkan siwak.
Â
Advertisement