Liputan6.com, Jakarta Hubungan seks merupakan aspek yang tak terpisahkan dalam kehidupan pernikahan sepasang suami istri. Namun, seiring berjalannya waktu, tak sedikit pasangan suami istri yang makin jarang atau bahkan berhenti melakukan hubungan seks.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kebosanan, masalah rumah tangga, perbedaan kesukaan dalam aktivitas seks, dan lain-lain.
Baca Juga
Tak bisa diremehkan, ternyata kurangnya hubungan seks dalam kehidupan pernikahan dapat berdampak buruk, terutama untuk kesehatan wanita. Apa saja dampak buruk yang bisa terjadi?
Advertisement
Meningkatkan Kecemasan dan Stres
Seorang profesor psikiatri di New York Presbyterian Hospital Weill-Cornell School of Medicine Amerika Serikat (AS), Gail Saltz, mengungkap bahwa berhubungan seks dapat membantu melepas hormon yang baik, yakni oksitosin dan serotonin.
“Ketika Anda tidak berhubungan seks dalam jangka waktu tertentu, tubuh Anda mungkin berhenti memproduksi sejumlah hormon yang memicu rasa nyaman. Ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, seperti membuat Anda merasa lebih cemas atau stres,” katanya kepada Health.
Oleh sebab itu, jika seks tidak memungkinkan untuk dilakukan dalam waktu dekat, Saltz menyarankan alternatif lain.
“Jika merasa suasana hati Anda sering buruk karena kurang seks, melakukan masturbasi juga dapat membantu Anda mendapatkan tambahan oksitosin dan serotonin,” tambah wanita lulusan University of Virginia School of Medicine, AS itu.
Vagina Menjadi Tipis dan Kering
Setelah lama tidak berhubungan seks, wanita dapat mengalami vagina yang mengencang. Hal ini juga dapat menyebabkan vagina menjadi makin tips dan kering.
Kondisi ini lebih rawan terjadi pada wanita yang telah menopause. Apalagi, mengingat tubuh wanita yang mengalami menopause memproduksi lebih sedikit estrogen.
Kondisi vagina yang kering dan tipis ini disebut juga dengan atrofi vagina, seperti melansir Cleveland Clinic.
Menurut seorang dokter kandungan di Florida AS, Christine Greves, diameter vagina pada wanita yang tidak melakukan hubungan seksual bisa menjadi lebih kecil.
"Akan tetapi, dalam pengalaman klinis saya, ini biasanya hanya terjadi setelah sekitar lima tahun tidak melakukan seks, atau lebih,” tuturnya.
Advertisement
Butuh Waktu Lebih Lama untuk Terangsang
Greves mengungkap, setelah lama tidak berhubungan seks, akan butuh waktu yang lebih lama untuk terangsang saat kembali berhubungan.
"Akan diperlukan lebih banyak waktu bagi vagina untuk mendapatkan pelumasan yang cukup agar jaringannya benar-benar rileks," ujarnya.
Ketika wanita berhubungan seks secara teratur dalam kehidupan pernikahan, vagina mudah beralih ke mode terangsang secara otomatis.
Namun, jika telah menghentikan aktivitas seksual dalam beberapa waktu, diperlukan rangsangan ekstra, mengutip Greves.
Oleh karena itu, ia juga menyarankan wanita untuk menggunakan pelumas sebelum berhubungan seks setelah sekian lama tidak melakukannya.
Adapun pelumas vagina atau lubricant berfungsi sebagai cairan pelicin yang digunakan saat berhubungan intim, seperti melansir Klikdokter. Pelumas berfungsi membantu mencegah rasa sakit, luka, dan lecet saat seks.
Kurang Sentuhan Bisa Membuat Wanita Lebih Mudah Tersinggung
Saat berhubungan seks, sentuhan langsung dengan pasangan dapat meningkatkan ikatan emosional.
Tanpa kontak intim ini, wanita bisa mulai menghadapi "kekurangan sentuhan”. Karena hal ini, wanita juga bisa cenderung lebih mendambakan kasih sayang melalui sentuhan fisik.
Namun, kekurangan sentuhan tidak hanya terjadi karena kurangnya seks. Orang bisa merasa kehilangan kasih sayang jika mereka tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain, seperti teman dan anggota keluarga.
Lebih lanjut, seorang dokter kulit yang berbasis di New York, Rachel Nazarian, mengungkap bahwa kekurangan sentuhan dapat membuat wanita lebih mudah tersinggung.
"Karena kontak kulit ke kulit dapat mengurangi stres dan meningkatkan harga diri, bahkan berpotensi meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita," katanya.
“Oleh karena itu, tanpa sentuhan ekstra dari seks, Anda mungkin merasa murung dan lebih sering sakit,” pungkas Nazarian.
Advertisement