Sukses

Ingin Program Hamil? Ada Beragam Tes Kesuburan yang Perlu Dilakukan oleh Wanita

Ada cukup banyak tes kesuburan yang perlu dilakukan jika hendak mengetahui bagaimana kondisi organ reproduksi calon ibu hamil.

Liputan6.com, Jakarta Bagi pasangan suami istri yang hendak melakukan promil atau program hamil, salah satu yang tak kalah penting untuk diperiksa adalah kesuburan. Tes kesuburan untuk wanita sendiri ternyata tak cuma satu.

Ada cukup banyak tes yang perlu dilakukan jika hendak mengetahui bagaimana kondisi organ reproduksi calon ibu hamil.

Terlebih, tes kesuburan dinilai penting lantaran dapat mendeteksi kemungkinan masalah yang berisiko mengganggu datangnya kehamilan.

Selain itu, dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi, Shanty Olivia Jasirwan, mengungkapkan bahwa fungsi di balik pemeriksaan kesuburan berkaitan pula dengan terapi yang nantinya hendak dilakukan.

"Dari hasil pemeriksaan inilah dokter dapat menentukan terapi dan penanganan kesuburan yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasangan," ujar Shanty di IVF Centre RS Pondok Indah seperti dikutip dari Antara, Jumat (9/6/2023).

Sederet Tes Kesuburan untuk Wanita

Sejauh ini, ada lima tes kesuburan yang bisa dilakukan oleh wanita. Seperti pemeriksaan darah, ultrasonografi (USG), histerosalpingografi (HSG), histeroskopi, dan laparoskopi.

Menurut Shanty, tes kesuburan khususnya dalam hal pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui ovulasi pada wanita, selain melalui siklus menstruasi.

Tes tersebut berupa tes hormon progesteron yang dapat dilakukan pada hari-hari tertentu dalam siklus menstruasi pasien.

Selain itu, wanita turut dianjurkan untuk melakukan tes hormon. Tes hormon yang dimaksud dilakukan untuk melihat bagaimana kandungan dalam darah pasien.

2 dari 4 halaman

Beragam Manfaat Tes Kesuburan untuk Wanita

Sejauh ini, tes hormon perlu dilakukan adalah Luteinizing Hormone (LH), Follicle Stimulating Hormone (FSH), prolaktin, dan estradiol.

Ketiga tes hormon di atas punya tugas masing-masing dalam sistem reproduksi.

Setelahnya, tes yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan USG. Fungsinya untuk menentukan ada atau tidaknya kelainan uterus (rahim), saluran telur, dan ovarium wanita.

Biasanya pemeriksaan USG akan membantu wanita mendeteksi apakah ada kista ovarium atau tidak sebelum memulai program kehamilan.

3 dari 4 halaman

Evaluasi Kondisi Rongga Rahim

Lebih lanjut tes kesuburan yang perlu dilakukan adalah HSG. Tes satu ini dilakukan agar dokter bisa mengevaluasi rongga rahim dan saluran telur pasien.

Pemeriksaan HSG sendiri bisa mengungkap cukup banyak kondisi. Seperti penyumbatan saluran telur, pembengkakan saluran telur, atau kelainan bentuk rahim.

Ada pula proses histeroskopi yang akan menggunakan tabung fleksibel panjang. Tabung tersebut akan melewati leher rahim untuk mencapai rongga rahim.

Pemeriksaan histeroskopi perlu dilakukan apabila ada kecurigaan soal abnormalitas dalam rongga rahim dari hasil HSG dan USG yang sebelumnya dilakukan.

Seperti misalnya ada mioma, polip, atau jaringan parut dalam rahim.

4 dari 4 halaman

Tes Kesuburan Terakhir sebagai Penunjang Tes Sebelumnya

Terakhir adalah laparoskopi. Tes satu ini hanya perlu dilakukan jika ada kecurigaan soal kelainan pada organ tertentu.

Serta, jika penyebab gangguan kesuburan tidak dapat ditemukan.

Biasanya, masalah paling umum yang ditemukan saat melakukan laparoskopi adalah endometriosis, penyumbatan, atau penyimpangan pada saluran tuba dan rahim.