Liputan6.com, Jakarta - Kehilangan kucing bisa menjadi pengalaman menakutkan bagi para pemilik kucing.
Kucing yang hilang bisa disebabkan oleh banyak hal, baik keteledoran pemilik maupun masalah pada anak bulu (anabul) sendiri.
Baca Juga
Hal ini terutama mengingat kucing merupakan hewan yang memiliki rasa penasaran tinggi. Alhasil, tak jarang mereka bisa menyelinap keluar dari pintu atau jendela dalam sekejap.
Advertisement
Ketika kehilangan kucing, para pemilik tak perlu panik dan menyalahkan diri. Sebab, mencari solusi untuk menemukan anabul merupakan hal yang utama.
Lantas, apa saja cara ampuh yang dapat dilakukan pemilik untuk mencari kucing hilang?
Lakukan Pencarian Fisik di Luar Ruangan
Melakukan pencarian fisik tentunya merupakan hal pertama yang dilakukan pemilik. Namun, banyak pemilik kucing melewatkan area luar ruangan karena terlalu fokus mencari anabul di dalam rumah saja.
Seorang ahli perilaku kucing asal Amerika Serikat (AS), Mikel Delgado, menyarankan untuk mencari ke luar ruangan terlebih dahulu.
“Menemukan kucing yang hilang dimulai dengan mencari di tempat persembunyian terdekat, seperti di bawah mobil, semak-semak, garasi terbuka, dan gudang,” katanya kepada Rover.
Ia juga mengungkap, kucing yang bersembunyi ke luar ruangan kemungkinan besar karena mereka merasa ketakutan di dalam.
Cari Kucing di Tempat Tetangga
Lebih lanjut, Delgado menganjurkan untuk mencari kucing di taman, gudang, atau garasi tetangga.
“Kucing cenderung bersembunyi di dekat rumah, dan ini semua adalah tempat persembunyian yang bagus baginya,” katanya.
Sebelum mencari di area ini, pastikan untuk meminta izin tetangga terlebih dahulu agar bisa masuk ke dalam wilayah mereka.
Buat Perangkap untuk Anabul
Membuat perangkap adalah strategi efektif lainnya agar kucing kembali ke rumah. Akan tetapi, perlu diingat bahwa memasang perangkap dilakukan setelah pemilik benar-benar memastikan bahwa kucing hilang.
Untuk membuat perangkap, Delgado menyarankan dengan cara menaruh makanan di perangkap yang diletakkan di dekat rumah.
“Taruh barang atau makanan favorit kucing di luar. Kucing memiliki reseptor penciuman yang jauh lebih baik dari kita. Jadi, indra penciuman merupakan salah satu indra terkuat mereka,” lanjut sang Co-Founder Feline Minds, AS itu.
Beberapa contoh makanan yang bisa diletakkan bersama perangkap adalah ikan tuna, salmon, daging ayam, dan sebagainya.
Advertisement
Manfaatkan Kekuatan Internet dan Media Sosial
Ketika pencarian fisik dan perangkap juga tak ampuh, saatnya meminta bantuan orang lain dalam skala yang lebih besar.
Delgado mengingatkan, media sosial bisa menjadi sarana paling bermanfaat untuk mencari anabul hilang.
“Pastikan informasi selebaran atau unggahan media sosial jelas. Sertakan informasi kontak yang relevan,” sarannya.
Tak hanya itu, menurut Delgado, penting untuk menyantumkan cara melakukan pendekatan kepada kucing.
“Sertakan juga petunjuk tentang bagaimana seseorang harus mendekati kucing Anda jika mereka melihatnya,” tambahnya.
Tujuannya, agar jika seseorang menemukannya, anabul tidak lari dan malah kembali hilang.
Peluang Menemukan Kucing Hilang
Peluang untuk menemukan kucing yang hilang paling besar pada minggu pertama hilangnya mereka, mengutip Delgado. Setelah minggu pertama, pencarian sudah lebih sulit, tetapi bukan tidak mungkin.
Menurut sebuah studi tahun 2018 oleh University of Queensland Australia, kebanyakan kucing hilang yang ditemukan hidup, bertemu sang pemilik dalam dua bulan sejak hilang.
Studi yang sama juga mencatat, 75 persen kucing peliharaan ditemukan dalam jarak 500 meter dari tempat mereka hilang.
Tips Mencegah Kucing Hilang
Cara terbaik untuk mencegah kucing hilang dan tersesat adalah dengan membatasi waktu bermain dan berkeliaran di luar rumah.
Kucing dapat dengan aman menikmati alam bebas dengan memasang tempat untuk bertengger di jendela dan membeli kandang.
Selain itu, pemilik juga harus mempertimbangkan untuk memasang tanda pengenal dan alat pelacak hewan peliharaan.
Advertisement