Sukses

Operasi Bariatrik, Opsi Penurunan Berat Badan Jika Upaya Diet dan Olahraga Tak Berhasil

Operasi bariatrik adalah istilah kolektif yang merujuk pada berbagai operasi penurunan berat badan.

Liputan6.com, Jakarta - Operasi bariatrik adalah istilah kolektif yang merujuk pada berbagai operasi penurunan berat badan. Operasi ini melibatkan perubahan pada sistem pencernaan untuk membantu menurunkan berat badan. 

Operasi bariatrik dilakukan saat diet atau pengaturan pola makan dan olahraga tidak berhasil atau saat pasien memiliki masalah kesehatan yang serius karena berat badan tak ideal,” mengutip Mayoclinic, Selasa (20/6/2023).

Beberapa prosedur bariatrik bertujuan membatasi jumlah makanan yang bisa dimakan. Beberapa prosedur lainnya bekerja dengan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Dan, beberapa prosedur bariatrik juga melakukan keduanya.

Sementara operasi bariatrik dapat menawarkan banyak manfaat, semua bentuk operasi penurunan berat badan adalah prosedur utama yang dapat menimbulkan risiko dan efek samping yang serius.

Oleh karena itu, setelah operasi bariatrik, pasien harus membuat perubahan sehat yang permanen pada pengaturan pola makan. Disertai pula dengan berolahraga secara teratur untuk membantu memastikan keberhasilan jangka panjang dari operasi bariatrik.

Operasi Bariatrik Kurangi Risiko Kesehatan

Operasi bariatrik dilakukan untuk membantu pasien menurunkan berat badan berlebih dan mengurangi risiko masalah kesehatan terkait berat badan yang berpotensi mengancam jiwa, termasuk:

  • Penyakit jantung dan stroke
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit hati berlemak non alkohol (NAFLD) atau steatohepatitis non alkohol (NASH)
  • Apnea tidur
  • Diabetes tipe 2

Operasi bariatrik biasanya dilakukan hanya setelah pasien mencoba menurunkan berat badan dengan memperbaiki pola makan dan kebiasaan berolahraga.

2 dari 4 halaman

Operasi Bariatrik untuk Obesitas Ekstrem

Secara umum, operasi bariatrik bisa menjadi pilihan bagi orang-orang dengan kondisi obesitas ekstrem.

Indeks massa tubuh (BMI) di angka 40 atau lebih tinggi, disebut obesitas ekstrem. BMI pada angka 35 hingga 39,9 disebut obesitas.

Jika BMI di angka 40 dan pasien memiliki masalah kesehatan terkait berat badan yang serius, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, atau apnea tidur yang parah. Maka pasien bisa memilih operasi bariatrik sesuai arahan dokter.

“Dalam beberapa kasus, Anda mungkin memenuhi syarat untuk jenis operasi penurunan berat badan tertentu jika BMI Anda 30 sampai 34 dan Anda memiliki masalah kesehatan terkait berat badan yang serius.”

3 dari 4 halaman

Bukan untuk Semua Orang yang Kelebihan Berat Badan

Operasi bariatrik bukan untuk semua orang yang kelebihan berat badan. Pasien perlu memenuhi pedoman medis tertentu untuk memenuhi syarat operasi penurunan berat badan ini.

Kemungkinan besar, pasien akan menjalani proses penyaringan ekstensif untuk melihat apakah pasien memenuhi syarat. Pasien juga harus bersedia melakukan perubahan permanen untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

“Anda mungkin diminta untuk berpartisipasi dalam rencana tindak lanjut jangka panjang yang mencakup pemantauan nutrisi, gaya hidup dan perilaku, serta kondisi medis Anda.”

Dan perlu diingat bahwa operasi bariatrik itu mahal. Maka, pasien harus memastikan bahwa asuransi yang dimilikinya mencakup pembiayaan operasi tersebut atau tidak.

4 dari 4 halaman

Harga Operasi Bariatrik

Melansir laman resmi EMC Healthcare, biaya bedah bariatrik atau metode pengecilan lambung untuk mengatasi obesitas secara efektif adalah Rp.49.999.000.

Harga mulai dari Rp 49.999.000,- sudah termasuk:

  • Kamar perawatan
  • Tindakan bedah
  • Obat-obatan

Paket belum termasuk:

  • Pemeriksaan sebelum tindakan operasi seperti laboratorium, radiologi dan gastroskopi
  • Konsultasi dokter spesialis sebelum tindakan
  • Visit dokter selain dokter spesialis digestif dan dokter umum selama perawatan
  • Biaya skrining COVID-19.

Harga ini berlaku hingga 31 Desember 2023.