Liputan6.com, Jakarta - Pria obesitas dengan berat 260 Kg, Muhammad Fajri meninggal dunia pada Kamis, 22 Juni 2023 dini hari.
Sebelumnya, Fajri telah dirawat di ruangan khusus Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) selama dua minggu sejak Jumat, 9 Juni 2023.
Baca Juga
Kadis Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, mengonfirmasi berita duka tersebut.
Advertisement
"Iya, untuk lebih jelas masih menunggu info dari RSCM," tutur Dini saat dihubungi Liputan6.com.
Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengaku telah mempersiapkan personil untuk membantu proses evakuasi jenazah jika dibutuhkan.
"Kita sudah siapkan personel jika dibutuhkan," ungkap Dini.
Hingga saat ini, terungkap beberapa fakta terkait berita duka Muhammad Fajri. Apa saja?
1. Saturasi Oksigen Rendah
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, saat dirawat di RSCM Jakarta, dia masih kesulitan dalam meningkatkan kadar oksigen dalam tubuhnya.
Hingga akhir pekan lalu, pria obesitas asal Tangerang itu masih membutuhkan bantuan oksigen melalui selang selama perawatan di RSCM. Hal ini disampaikan oleh Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Suhendra.
"Terakhir itu masih pakai selang oksigen, karena saturasinya masih di bawah 95. Jadi, pasien saat ini masih berjuang melewati masa kritis, itu kami pantau pada saat Jumat, saat kami meninjau langsung ke sana," ungkap Suhendra pada Senin, 19 Juni 2023.
2. Punya Penyakit Komplikasi
Sebelumnya, dokter spesialis kulit dan kelamin, Shannaz Nadia Yusharyahya yang menangani Fajri menyampaikan bahwa pria 27 tahun itu telah menderita banyak penyakit atau komplikasi.
Fajri mengalami sakit pernapasan dan filariasis atau kaki gajah. Organ-organ di tubuh Fajri juga membengkak karena sumbatan.
“Mungkin salah satu dari diagnosis kita ialah filariasis dan kita sedang cari penyebabnya. Kaki kanannya bengkak membesar,” kata Nadia.
3. Permasalahan Jantung dan Paru
Sebelum kepergiannya, diketahui bahwa Fajri sudah tak bisa tidur telentang selama satu bulan terakhir. Dokter ICU RSCM, Sidharta Kusuma Manggala, menjelaskan bahwa hal ini menandakan adanya masalah di paru-paru dan jantung pasien.
“Riwayat Fajri dalam 1 bulan terakhir sudah tak bisa tidur telentang. Ini menandakan ada masalah di paru-paru dan jantung,” jelas Sidharta.
Advertisement
4. Infeksi Luka Dimana-Mana
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSCM, Lies Dina Liastuti sempat mengungkap bahwa selain permasalahan obesitas, ada juga masalah lain pada Fajri, yaitu luka pada beberapa bagian tubuh.
“Banyak luka dimana-mana. Saking besar dan gemuknya, beberapa gesekan antara anggota tubuh juga bisa menimbulkan luka. Misalnya, di paha dan di punggung karena susah telentang,” kata Lies pada Rabu, 14 Juni 2023.
Luka tersebut memerlukan perawatan tersendiri karena sudah mengalami infeksi.
5. Sempat Dirawat oleh Lebih dari 14 Dokter
Sebelum kepergiannya, kondisi Fajri memang tergolong parah sehingga mengharuskan pihak RSCM untuk mengerahkan belasan dokter multidisiplin.
Pada pekan lalu, Lies mengungkap bahwa ada 14 dokter multidisiplin keilmuan yang diturunkan untuk menangani Fajri, terdiri dari:
1. Anestesiologi dan Perawatan Intensif
2. Respirologi
3. Endokrin-Metabolik
4. Gastro-Enterologi
5. Kardiologi
6. Ilmu Penyakit Dalam
7. Bedah Digestif
8. Bedah Vaskuler
9. Urologi
10. Neurologi
11. Psikiatri
12. Dermatologi Venerologi
13.Rehabilitasi Medik
14. Gizi Klinik, dan lainnya.
Advertisement