Sukses

Aspirin Bisa Cegah Kanker Kulit yang Sering Dianggap Tahi Lalat

Kaum wanita banyak yang menderita melanoma karena seringkali salah menganggap kanker ini sebagai tahi lalat biasa. Namun tidak perlu khawatir karena aspirin ternyata bisa bantu menurunkan risikonya.

Aspirin mungkin memiliki manfaat lain selain menghilangkan rasa sakit dan mencegah serangan jantung. Karena menurut studi terbaru, aspirin membantu mengurangi risiko melanoma pada wanita menopouse.

Melanoma merupakan jenis kanker kulit yang paling berbahaya yang biasanya seperti tahi lalat. Dan karena seringkali dianggap tahi lalat biasa, para wanita menurut peneliti sering mengalami penyakit ini.

Namun para peneliti baru-baru ini menemukan kalau  perempuan menopause yang menggunakan aspirin, bisa menurunkan risiko melanoma.

Hal ini dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah mengambil obat pereda nyeri. Tapi hasil penelitian ini hanya berlaku untuk penggunaan aspirin saja dan tidak berlaku untuk nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), seperti ibuprofen atau naproxen, atau acetaminophen.

"Aspirin bekerja pada jalur inflamasi sehingga sedikit berbeda dari NSAID," kata penulis studi Dr Jean Tang, seorang profesor dermatologi di Stanford University School of Medicine di Palo Alto, California

Untuk studi ini, peneliti menggunakan data yang dikumpulkan dari wanita usia 50 hingga 79 yang terdaftar dalam Health Initiative Perempuan, sebuah studi kesehatan jangka panjang nasional.

Para ilmuwan mengevaluasi penggunaan obat penghilang nyeri pada hampir 60.000 wanita pascamenopause yang menggunakan obat selama tiga tahun.

Para wanita tersebut menyelesaikan kuesioner yang meminta mereka untuk mengingat apakah wanita tersebut mengambil aspirin atau NSAID non-aspirin, seperti ibuprofen atau naproxen.

Jika seorang wanita menggunakan obat-obat ini setidaknya dua kali seminggu selama dua minggu sebelumnya, maka kemudian wanita tersebut akan dicatat berapa lama mengambil obat dan bagaimana kekuatannya.

Di antara wanita tersebut, 25% merupakan pengguna aspirin, sekitar 15% pengguna NSAID non-aspirin, dan hampir 60% tidak menggunakan apapun. Dan hasilnya menunjukkan kalau semakin lama seorang wanita menggunakan aspirin, semakin besar pula perlindungan yang ditawarkan terhadap jenis kanker kulit.

Perempuan yang menggunakan aspirin setidaknya dua kali seminggu selama lima tahun bisa mengurangi risiko melanoma sebesar 30% dibandingkan dengan yang tidak menggunakan aspirin.

Seperti dikutip Myhealthnewsdaily, Kamis (14/3/2013), selama 12 tahun, 548 kasus melanoma diderita 60.000 wanita.

Banyak hal yang mempengaruhi kanker kulit pada seorang wanita seperti riwayat penyakit, paparan sinar matahari, penggunaan tabir surya, jenis kulit dan pola hidup.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara penggunaan NSAID, termasuk aspirin, dan penurunan risiko pada kanker lambung, kolorektal dan kanker payudara.

"Aspirin dapat digunakan sebagai cara untuk mencegah melanoma, namun pengujian uji klinis harus dilakukan terlebih dahulu sebelum dapat direkomendasikan," jelas Tang.

Para peneliti juga berencana untuk melakukan tindak lanjut penelitian untuk melihat apakah aspirin juga dapat melindungi terhadap melanoma pada wanita muda dan laki-laki karena saat ini hany terbatas pada wanita menopouse.

"Masih terlalu dini untuk menyarankan orang yang memiliki penyakit melanoma mengambil aspirin dalam sehari. Walaupun untuk pereda nyeri, tapi aspirin bukan tanpa risiko. Salah satu efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan aspirin adalah pendarahan,"tegas Tang.

"Untuk saat ini, Anda perlu mengurangi paparan sinar matahari dan rajin menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit," tambah Tang.

Penelitian ini dipublikasikan secara online di jurnal Cancer. (Fit/Mel)