Sukses

Bisakah Laki-Laki dan Perempuan Berteman Tanpa Melibatkan Perasaan? Studi Ungkap Jawabannya

Studi ungkap bahwa banyak perempuan tidak menaruh hati pada sahabat lawan jenisnya. Namun, berbeda dengan laki-laki.

Liputan6.com, Jakarta - Kala melihat pria dan wanita jalan berdua, hal yang pertama terlintas di pikiran orang-orang adalah bahwa keduanya sepasang kekasih. Padahal, ada kemungkinan bahwa mereka hanya bersahabat.

Pikiran ini terlintas lantaran banyak yang beranggapan bahwa pria dan wanita tidak akan pernah bisa hanya berteman saja. 

Memang benar ya, pria dan wanita tak bisa cuma berteman?

Dikutip dari The Harvard Crimson, dalam sebuah penelitian, para peneliti di University of Wisconsin menganalisis hubungan 88 pasang teman lawan jenis. Mereka dipisahkan dan ditanyai serangkaian pertanyaan untuk mengukur perasaan terhadap teman lawan jenisnya.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa sementara wanita umumnya tidak tertarik pada teman prianya dan melihat pertemanan itu sebagai hubungan platonik. 

Sementara itu, banyak pria yang ternyata memiliki perasaan lebih untuk teman wanitanya. Bahkan, tidak sekadar tertarik, para pria juga secara keliru percaya bahwa perasaan itu terbalaskan.

Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa wanita umumnya berpikir bahwa pria dan wanita bisa berteman sementara pria diam-diam berharap ada kemungkinan hubungannya dengan teman wanitanya bisa tumbuh menjadi sesuatu yang lebih.

Lantas, apakah ini berarti pertemanan lawan jenis adalah sesuatu yang tidak mungkin? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari ketahui lebih dulu apa itu hubungan platonik.

2 dari 4 halaman

Hubungan Platonik

Hubungan platonik atau platonic relationship adalah hubungan dekat antara dua orang atau lebih tanpa melibatkan perasaan romantis atau hasrat seksual.

Terapis seks Kyle Zrenchik, Ph.D., ACS, LMFT, menjelaskan bahwa hubungan platonis bertujuan untuk menikmati kebersamaan satu sama lain.

Hubungan platonik termasuk hubungan antara orang tua dan anak, mentor dan siswa, atau antartetangga.

"Sebagian besar persahabatan bersifat platonik," ucap Zrenchik kepada Mind Body Green.

"Persahabatan platonik bersifat platonik karena kedua orang menginginkan hubungan yang tidak melibatkan aktivitas seksual atau romantis."

Sebagai perbandingan, hubungan non-platonis termasuk friends with benefits, persahabatan dengan mantan ketika masih saling menyimpan rasa, serta hubungan dua orang dalam masa PDKT.

Bicara tentang hubungan platonik lawan jenis, sosiolog mencatat bahwa pria dan wanita memang bisa berteman. Namun, tentu saja hubungan lawan jenis biasanya lebih rumit daripada hubungan sesama jenis dan membutuhkan lebih banyak komunikasi dan transparansi.

3 dari 4 halaman

Laki-Laki dan Perempuan Bisa Berteman

Selaras dengan pendapat di atas, psikoterapis yang berbasis di Manhattan, Dana Dorfman, juga mengatakan bahwa adalah mungkin bagi pria dan wanita untuk hanya berteman dan memiliki hubungan platonik.

Akan tetapi, benar jika pada titik tertentu, bisa jadi salah satu atau keduanya berpikir untuk membawa hubungan mereka ke level yang lebih serius.

"Saya pikir hal itu tidak dapat dihindari. Itu akan terlintas dalam pikiran setidaknya salah satu dari mereka," kata Dorfman dikutip dari New York Post.

"Ketertarikan secara emosional terhadap orang lain merupakan bagian dari persahabatan. Mau itu diterjemahkan jadi hubungan seksual atau tidak ya beda cerita, tapi saya pikir hal itu setidaknya pernah jadi pertimbangan."

Meski terlihat kompleks, hubungan platonik dengan lawan jenis memiliki manfaat, lho. Misalnya, Anda jadi belajar cara terbaik untuk menarik perhatian gebetan. Selain itu, pendapat teman lawan jenis juga sangat membantu menyelesaikan masalah dalam hubungan Anda dengan kekasih.

4 dari 4 halaman

Teman Lawan Jenis Bisa Dijadikan Tempat Curhat

"Penelitian menemukan bahwa memiliki hubungan platonik, terutama bagi wanita, sebenarnya berdampak baik terhadap hubungan romantis Anda, terutama saat bertengkar" kata Franco kepada Women's Health.

Ini karena teman dapat memberi Anda dukungan dan solusi yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah dalam hubungan romansa. Yang perlu diingat, sama halnya bentuk hubungan yang lain, batasan diperlukan dalam pertemanan lawan jenis.

"Ini mulai menjadi masalah jika kita berbicara dengan teman tentang hal-hal yang seharusnya dibicarakan dengan pasangan," Franco mengingatkan. Jadi, meski tidak salah untuk datang dan curhat kepada teman, Anda perlu mengetahui batasan akan hal-hal yang dapat dibicarakan dengannya.

Terapis dan pakar hubungan Nedra Glover Tawwab juga menyarankan untuk tidak membicarakan hal-hal romantis dengan teman. Anda juga perlu berhati-hati dalam memilih topik candaan. Jangan merayunya dengan dalih hanya bercanda karena mungkin saja teman Anda menganggap serius hal itu.

Yang terpenting, Anda sadar telah jatuh hati pada teman lawan jenis, solusi terbaik adalah mengatakan yang sejujurnya dan mendiskusikan solusi yang dapat digunakan untuk mempertahankan hubungan.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Video Terkini