Sukses

Gempa Bantul Yogyakarta, Kemenkes Siagakan Tenaga Kesehatan dan Layanan PSC 119

Kejadian gempa Bantul Yogyakarta, tenaga kesehatan (nakes) dan layanan Public Safety Center (PSC) 119 disiagakan Kemenkes.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Dinas Kesehatan setempat menyiagakan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan terdekat dengan wilayah gempa Bantul Yogyakarta berkekuatan Magnitudo 6,4. Saat ini, jumlah obat dan sarana alat kesehatan lainnya masih mencukupi.

Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK)-Emergency Medical Team (EMT) sudah siap diterjunkan ke lokasi gempa di Bantul dan Yogyakarta bila sewaktu-waktu dibutuhkan .

Adapun Posko Public Safety Center (PSC) yang dapat dihubungi di 119 DIY atau (0274) 2924233 dan WhatsApp 08112837505.

Berdasarkan keterangan yang diterima Health Liputan6.com, Sabtu (1/7/2023), Kemenkes meminta masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Tak lupa pula memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Semua Korban Telah Ditangani

Gempa bumi yang mengguncang di Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Gunung Kidul, DI. Yogyakarta terjadi pada Jumat (30/6/2023) pukul 19.57 WIB. Sampai saat ini, semua korban telah di tangani.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa gempa bumi dirasakan dengan Magnitudo 6.4, berpusat di Laut 68 km Barat Daya Bantul.

2 dari 3 halaman

Dampak Kerusakan Gempa Bantul Yogyakarta

Dampak kerusakan dari gempa bumi Magnitudo 6,4 terasa di Kabupaten Bantul sebagian genting rumah warga merosot di Kecamatan Imogiri, Daerah Bibis Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan ada dua rumah terdampak tembok roboh, Pol Damri Ringroad Timur, tembok roboh.

Di Kabupaten Kulon Progo, RS Rizki Amalia Lendah keramik tembok mengelupas, tidak ada korban, dan pasien aman.

Sementara di Gunung Kidul, kerusakan sebagian bangunan berupa genteng jatuh, tembok retak di Wonosari, Pasar Argosari, Pancarejo, Girisubo, Candirejo, Dinas Pendidikan GK, Ngasem, Nglipar, dan Tanjungsari.

Total dampak kerusakan adalah 17 titik. Dampaknya, antara lain: Rumah Rusak (15 Unit), Fasilitas Pemerintah (1 titik), Fasilitas Kesehatan (1 titik) dan fasilitas Pendidikan (2 titik).

Gempa Susulan

Selain itu terjadi juga gempa susulan hingga pukul 20.40 WIB. Hasil monitoring BMKG menunjukan, adanya lima gempa bumi susulan dengan Magnitudo 4,5.

Info korban luka pukul 23.00 WIB, Jumat (30/6/2023) di Kabupaten Bantul ada 4 orang, di Kabupaten Gunung Kidul 2 orang, Kabupaten Sleman sebanyak 2 orang, dan 1 orang meninggal karena kaget dan terjatuh dari tempat tidur saat gempa.

3 dari 3 halaman

Upaya Tanggap Darurat Korban Gempa

Perkembangan terkini, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan unsur terkait di wilayah DIY melakukan upaya tanggap darurat seperti penanganan korban luka-luka, pendirian tenda pengungsian dan penyediaan makan dan minum warga terdampak.

Petugas BPBD juga melakukan kaji cepat dan kaji kebutuhan pasca gempa. Daerah yang warganya merasakan guncangan antara lain di Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo dan Sleman.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu (1/7/2023), pukul 08.10 WIB tercatat korban jiwa dengan total terdampak 106 KK, mengungsi 5 KK, luka-luka 9 orang dan meninggal dunia 1 orang.

Korban luka-luka teridentifikasi di Kabupaten Gunung Kidul sebanyak 2 orang, Bantul 1 dan Sleman 1. Sedangkan korban meninggal 1 orang di Kabupaten Bantul. Warga terdampak terbanyak berada di Kabupaten Gunung Kidul dengan 58 KK, selanjutnya Bantul 31 KK, Kulon Progo 16 KK dan Sleman 3 KK.

Sebanyak 5 KK masih mengungsi di Padukuhan Kuwon Kidul, Pacarejo, Semanu, Gunung Kidul.

Video Terkini