Sukses

3 Penanganan Sementara untuk Pasien GERD Tahap Ringan, Salah Satunya Hindari Tidur Setelah Makan

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroentero hepatologi Eka Hospital BSD Dedy Gunawanjati Sudrajat menyebutkan tiga cara menangani GERD di tahap ringan.

Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroentero hepatologi Eka Hospital BSD Dedy Gunawanjati Sudrajat menyebutkan tiga cara menangani GERD di tahap ringan.

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan masalah kesehatan yang terjadi pada saat asam lambung kembali naik ke kerongkongan. Ini disebabkan sfingter esofagus (otot kerongkongan) bagian bawah rileks dan memungkinkan asam lambung naik.

Menurut Dedy, jika GERD masih dalam tahap ringan maka dapat ditangani sementara dengan cara: 

Mengonsumsi Air Jahe

Air jahe memang memiliki banyak khasiat, cara konsumsinya dengan merebus jahe dan mengonsumsi secara perlahan.

Walaupun berkhasiat, kadar konsumsinya tetap perlu dijaga, karena terlalu banyak mengkonsumsi jahe justru akan membuat perut menjadi panas. Batasi konsumsinya hanya kurang dari 3 gram/hari.

Mengonsumsi Susu Tanpa Lemak

Susu mengandung alkali, susu juga disebut sebagai minuman yang mampu meredakan rasa perut mulas akibat GERD.

“Namun, susu tidak dapat dikonsumsi semua orang, terutama bagi yang memiliki intoleransi terhadap protein susu. Pilih susu tanpa lemak, karena lemak dapat memicu refluks asam lambung,” kata Dedy dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (4/7/2023).

Tidak Tidur Setelah Makan

Bersantai setelah makan memang hal menyenangkan, tapi tetaplah duduk beberapa menit setelah makan, imbau Dedy. Usahakan juga berikan jeda sekitar 2 hingga 3 jam setelah makan sebelum tidur.

2 dari 4 halaman

Diagnosis GERD

Dedy menambahkan, masalah kesehatan organ dalam tubuh memang tidak dapat dilihat secara langsung dengan kasat mata. Perlu pemeriksaan khusus untuk dapat memastikan masalah yang terjadi.

“Penentuan diagnosis seperti GERD ini dapat dilakukan dengan menggunakan PH Metri Impedance-24 jam, manometri esofagus, dan endoskopi saluran cerna atas (esofagogastroduodenoskopi) bersama dokter.”

PH Metri Impedance merupakan metode yang dapat digunakan dokter untuk mengevaluasi refluks asam dan non-asam dari perut pasien dengan kateter yang dimasukan ke kerongkongan melalui hidung. Tujuannya untuk melihat seberapa sering asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan dan mendiagnosa GERD.

3 dari 4 halaman

Tetap Bisa Makan dan Minum Saat Tindakan PH Metri Impedance

Meski kateter akan tetap terpasang selama 24 jam, pasien akan tetap dipersilakan untuk makan, minum, tidur, dan melakukan aktivitas normal.

“Dokter dapat memperoleh informasi tentang kadar asam dan aktivitas kerongkongan lainnya sepanjang hari selama proses pemeriksaan berlangsung.”

Untuk menjaga tubuh tetap sehat dan mencegah GERD, Dedy juga menyarankan masyarakat untuk rajin konsumsi makanan dengan nutrisi gizi seimbang. Berupa sayuran dan makanan kaya protein.

“Serta jangan lupa untuk konsumsi buah yang tidak terlalu asam, seperti semangka, alpukat, dan melon. Selain itu, selalu kontrol kesehatan dengan melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan yang memiliki dokter spesialis serta teknologi komprehensif,” saran Dedy.

4 dari 4 halaman

GERD Tak Bisa Dibiarkan

Orang yang memiliki masalah kesehatan lambung seperti GERD memang perlu perhatian khusus dan tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Pasalnya, jika kondisinya sudah cukup parah, ini akan menjadi masalah serius yang mengakibatkan berbagai masalah lain seperti:

  • Kerongkongan mengalami penyempitan sehingga sulit menelan.
  • Luka terbuka atau tukak di dinding kerongkongan dapat menimbulkan pendarahan, nyeri, dan sulit menelan.
  • Barrett's esophagus yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker esofagus. Barret’s esophagus adalah kerusakan pada lapisan kerongkongan (esofagus) akibat paparan asam lambung dalam jangka panjang.