Liputan6.com, Jakarta - Selingkuh diduga menjadi penyebab hancurnya rumah tangga Teddy Soeriaatmadja dan Raihaanun yang telah dibina selama 16 tahun.
Tidak banyak yang tahu bahwa Teddy Soeriaatmadja telah mengajukan permohonan talak cerai kepada Raihaanun di Pengadilan Agama Tigaraksa sejak 5 April 2023.
Baca Juga
Buntut Tersisihkan dari Agenda Natal Kerajaan, Pangeran Andrew Mogok Urus Anjing Corgi Warisan Mendiang Ratu Elizabeth II
Tautan Siaran Langsung Pertandingan Timnas Indonesia VS Filipina di Piala AFF 2024, Saksikan Ganasnya Skuad Garuda
Hasil Piala AFF 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Muhammad Ferarri Kartu Merah, Garuda Redam Azkals di Babak Pertama
Gara-garanya Teddy mengetahui adanya dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh Raihaanun. Perselingkuhan bahkan sudah terjadi di dua tahun awal pernikahan mereka.
Advertisement
Berdasarkan putusan Mahkamah Agung, Majelis Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa telah mengabulkan permohonan cerai talak yang diajukan Teddy dengan nomor 1810/Pdt.G/2023/PA.Tgrs.
Raihaanun Selingkuh dengan Teman Kuliah
Dalam Direktori Putusan Mahkamah Agung RI, Teddy (pemohon) pada April 2009 mengetahui untuk pertama kalinya bahwa Raihaanun (termohon) selingkuh dengan teman kuliahnya.
"Dan, pada saat Pemohon menanyakan kebenarannya, Termohon mengakui hal tersebut di depan Pemohon dan ibu kandung Termohon sendiri. Termohon kemudian meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut," begitu penggalan direktori putusan MA dilihat pada Kamis pagi 5 Juli 2023.
Raihaanun Disebut Selingkuh Lebih dari Sekali
Perselingkuhan yang dilakukan Raihaanun digadang-gadang tidak terjadi hanya sekali. Selang beberapa tahun kemudian (2015) Raihaanun kembali berselingkuh. Meski awalnya hal ini dibantah Bintang film Badai Pasti Berlalu versi remake.
Memasuki tahun 2017, rupanya Teddy Soeriaatmadja dan Raihaanun sempat pisah rumah selama dua bulan lantaran aktris peraih Piala Citra FFI ini lagi-lagi ketahuan selingkuh.
Sama seperti yang sudah-sudah, Raihaanun semula mengelak meski akhirnya mengakui.
Â
Â
Seksolog Jelaskan Alasan Orang Selingkuh Berkali-Kali Seperti yang Diduga Terjadi pada Raihaanun
Dalam sebuah kesempatan, Sexologist and Health Educator Member of Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI), dr Haekal Anshari M Biomed (AAM), menjelaskan secara umum pengertian selingkuh, penyebab orang selingkuh, hingga cara mencegah terjadinya perselingkuhan.
Secara pengertian, Haekal, mengatakan,"Selingkuh ini cheating. Artinya, pasangan kita berhubungan dengan orang lain, baik emosional bahkan seksual, tanpa persetujuan pasangan yang sah.".
Penyebab Seseorang Selingkuh
Sedangkan penyebab seseorang selingkuh, menurut Haekal salah satu faktornya adalah monoton atau sudah mulai adanya kejenuhan dalam berhubungan.
"Hal ini bisa dipicu oleh beberapa faktor, baik fisik maupun psikis," kata Haekal saat berbincang dengan Health Liputan6.com usai diskusi media 'Indiba Proionic System for Beauty & Wellness' di Kawasan Gandaria pada Rabu malam 5 Juli 2023.
Lebih lanjut dijelaskan Haekal, faktor fisik yang jadi penyebab orang selingkuh lantaran kejenuhan muncul gara-gara kehidupan seksual mulai mengalami perubahan yang condong bosan.
"Entah posisi seks yang itu-itu saja atau mungkin libido salah satu pasangan yang menurun," kata Haekal.
Sementara dari faktor psikis, kata Haekal, umumnya karena masalah komunikasi atau adanya ego salah satu pihak yang memang tidak terpenuhi atau tidak bisa dipenuhi oleh pasangan.
Â
Â
Advertisement
Selingkuh Lebih dari Sekali Bukan Karena Adanya Kesempatan
Sebetulnya, lanjut Haekal, perselingkuhan yang bisa terjadi pada siapa saja bukan karena adanya kesempatan. Melainkan memang adanya niat dari pelaku, siapa pun itu orangnya.
"Tapi, satu hal yang mesti kita pertegas di sini adalah kalau perselingkuhan itu terjadi satu kali, okelah, mungkin kita bisa bilang itu khilaf. Meskipun itu sebenarnya niat pelaku ya bukan kesempatan," katanya.
"Tapi kalau seseorang selingkuh berkali-kali, (apalagi) dengan sejumlah orang, kemungkinan itu ada gangguan kejiwaan. Misalnya, kepribadian yang memang narsistik dan sebagainya," Haekal menambahkan.
Oleh sebab itu, guna mengantisipasi agar ini tidak terjadi, yang paling utama kata Haekal adalah komunikasi yang mesti terus ditingkatkan dan dipererat.
Â
Â