Sukses

Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan, Usir Rasa Sepi dan Menjaga Ketajaman Otak

Memelihara sahabat berbulu di rumah dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, seperti mengusir rasa sepi hingga menjaga ketajaman otak.

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki teman berbulu di rumah tentu menyenangkan, bukan?

Baik anjing maupun kucing, memelihara hewan peliharaan dapat membuat rumah jadi terasa lebih ramai dan hidup. Yang lebih menyenangkan, hewan peliharaan lebih dari sebagai rekan bermain di kala sepi.

Anjing dan juga kucing dapat menjadi sahabat yang luar biasa yang memberikan banyak manfaat baik emosional maupun fisik.

"Saya percaya pada efek menguntungkan dari memiliki hewan peliharaan, dan saya terkesan khususnya dengan kemampuan anjing untuk membentuk ikatan dengan manusia. Saya pikir sains mulai mendukung kemampuan khusus mereka untuk melakukan itu," kata psikiater Dr. Greg Fricchione, direktur Benson-Henry Institute for Mind Body Medicine kepada Harvard Medical School.

Hadirnya hewan peliharaan di rumah Anda dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Berikut keuntungan memiliki hewan peliharaan di rumah menurut Reader's Digest:

1. Mencegah Alergi

Bayi yang tumbuh bersama hewan peliharaan di rumah cenderung tidak mengembangkan alergi di kemudian hari, menurut sebuah studi di Clinical & Experimental Allergy.

Studi ini menemukan bahwa anak berusia 18 tahun yang keluarganya memelihara kucing atau anjing ketika mereka masih berusia di bawah satu tahun kemungkinan mengembangkan alergi terhadap hewan tersebut berkurang setengah dibandingkan mereka yang tidak.

Kuncinya adalah memelihara hewan peliharaan saat anak masih kecil—manfaat ini tidak bisa didapatkan jika memelihara hewan ketika mereka sudah tumbuh dewasa.

2 dari 4 halaman

2. Mencegah Stres

Sebuah penelitian kecil di Swedia menemukan bahwa sukarelawan wanita memiliki kadar hormon stres kortisol yang lebih rendah 15 hingga 30 menit setelah mengelus anjing.

Selain itu, peserta yang memelihara anjing disebut mengalami peningkatan kadar hormon oksitosin antara satu dan lima menit kemudian, serta detak jantung yang lebih rendah hingga satu jam kemudian.

"Ketika Anda memiliki ikatan dengan makhluk hidup ini, muncul efek biologis otak yang mengurangi respons stres, sehingga dapat memengaruhi laju pernapasan atau tekanan darah atau konsumsi oksigen atau tingkat kecemasan Anda," ujar Fricchione.

"Bahkan ada penelitian terbaru di jurnal Science tentang bagaimana produksi hormon oksitosin baik pada anjing dan manusia meningkat ketika pemilik anjing menatap mata anjing. Itu sangat menarik."

3. Lebih Aktif

Seseorang yang memelihara anjing lebih aktif. Mengajak anjing berjalan-jalan atau bermain fetch juga termasuk berolahraga. Sebuah studi di Michigan State University menemukan bahwa orang yang memiliki anjing berolahraga sekitar setengah jam lebih banyak per minggu daripada mereka yang tidak.

3 dari 4 halaman

4. Menjaga Kesehatan Jantung

Memelihara kucing dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung, sebut sebuah studi dalam Journal of Vascular and Interventional Neurology.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengaku pernah memelihara kucing memiliki risiko lebih rendah meninggal karena serangan jantung selama studi 20 tahun jika dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah memilikinya.

Kucing mungkin membantu orang rileks selama stres, atau bisa saja para pemilik kucing memiliki sifat yang membuat mereka kurang berisiko, kata penulis penelitian.

5. Mengusir Rasa Sepi

Kesepian dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan penyakit Alzheimer. Namun, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Aging & Mental Health, orang dewasa yang memiliki hewan peliharaan 36 persen lebih kecil kemungkinannya mengatakan bahwa ia kesepian dibandingkan mereka yang tidak memiliki teman berbulu.

Hewan peliharaan menawarkan interaksi sosial ketika orang lain tidak ada, yang sangat menguntungkan bagi mereka yang tinggal sendiri, para penulis melaporkan.

4 dari 4 halaman

6. Menjaga Ketajaman Otak

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Anthrozoös menemukan bahwa lansia yang memiliki kucing atau anjing memiliki fungsi eksekutif yang lebih baik daripada mereka yang tidak memiliki hewan peliharaan.

Fungsi eksekutif adalah keterampilan otak yang dibutuhkan untuk memperhatikan, mengingat detail, dan menggunakan pengalaman masa lalu untuk memutuskan bagaimana harus bertindak.

7. Menepis Penolakan

Memikirkan hewan peliharaan sebagai bagian dari keluarga dapat membantu Anda mengatasi penolakan sosial.

Sebuah studi dalam jurnal Anthrozoös meminta sukarelawan untuk memikirkan pengalaman masa lalu ketika mereka merasa ditolak. Mereka kemudian diminta menamai foto kucing, anjing, manusia, atau mainan.

Ketika ditanya tentang perasaannya lagi, mereka yang menamai binatang atau mainan merasa lebih positif daripada mereka yang memberi nama manusia.

Para peneliti mengatakan orang yang cenderung memperlakukan hewan atau benda seperti manusia (seperti ketika Anda berbicara dengan hewan peliharaan) akan mengembangkan empati dan pemikiran berbeda yang dapat menjaga mereka dari hal-hal negatif tersebut.

 

(Adelina Wahyu Martanti)